Hukum Arisan Nu Online

Apakah kamu tahu apa arti dari arisan? Bagi sebagian orang, arisan adalah kegiatan yang seru dan mengasyikkan. Namun, tahukah kamu bahwa arisan juga memiliki aturan-aturan tertentu yang harus dipatuhi dalam Islam? Dalam artikel ini, kita akan membahas hukum arisan dalam Islam dan bagaimana pelaksanaannya. Mari simak penjelasannya!

Apa Itu Arisan?

Arisan merupakan salah satu kegiatan yang bisa dijumpai di masyarakat Indonesia. Secara sederhana, arisan adalah suatu kegiatan yang melibatkan beberapa orang yang setuju untuk mengumpulkan sejumlah uang atau barang dalam waktu tertentu. Nantinya, koleksi uang atau barang tersebut akan dibagi kepada anggota arisan secara bergilir sesuai dengan kesepakatan yang telah ditentukan sebelumnya.

Apa Hukumnya dalam Islam?

Hukum arisan dalam Islam adalah suatu hal yang penting untuk dipahami. Agama Islam memberikan panduan serta aturan-aturan yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan arisan. Oleh karena itu, sebagai seorang Muslim, penting untuk mengetahui hukum-hukum tersebut agar kita bisa menjalankan arisan dengan benar dan sesuai dengan ajaran agama kita.

Hukum Arisan dalam Islam

Menurut beberapa ulama, hukum arisan dalam Islam tergantung pada tujuan serta pelaksanaannya. Berikut ini ada beberapa pendapat tentang hukum arisan dalam Islam:

1. Hukum Arisan yang Bersifat Sosial

Ada pendapat bahwa arisan yang ditujukan untuk membantu sesama atau membantu orang yang membutuhkan memiliki hukum yang dianjurkan dalam Islam. Hal ini karena arisan semacam ini memiliki nilai sosial yang tinggi dan bisa membantu meringankan beban hidup saudara-saudara Muslim kita yang membutuhkan.

Sebagai seorang Muslim, kita diajarkan untuk saling tolong-menolong dan membantu sesama. Oleh karena itu, jika arisan bertujuan untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang kesulitan, maka arisan tersebut sangat dianjurkan dalam Islam.

2. Hukum Arisan yang Bersifat Konsumtif

Ada juga pendapat bahwa arisan yang bersifat konsumtif, misalnya arisan yang hanya mengumpulkan uang atau barang untuk tujuan pribadi atau konsumsi pribadi, memiliki hukum yang tidak dianjurkan dalam Islam. Hal ini karena arisan semacam ini cenderung hanya mengarah pada kepentingan pribadi dan materialistik.

Sebagai seorang Muslim, kita diajarkan untuk tidak terlalu terpaku pada dunia material dan membagi rezeki dengan sesama. Oleh karena itu, arisan yang bersifat konsumtif dengan tujuan pribadi sebaiknya dihindari dalam Islam.

3. Hukum Arisan yang Bersifat Spekulatif

Ada juga pendapat bahwa arisan yang bersifat spekulatif, misalnya arisan yang mengharapkan keuntungan besar atau arisan yang melibatkan unsur perjudian, memiliki hukum yang haram dalam Islam. Hal ini karena arisan semacam ini bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam yang mengajarkan adil, jujur, dan menghindari segala bentuk perjudian atau spekulasi.

Sebagai seorang Muslim, kita diajarkan untuk hidup jujur dan adil serta menghindari segala bentuk perjudian atau spekulasi. Oleh karena itu, arisan yang bersifat spekulatif harus dihindari dan diharamkan dalam Islam.

Siapa yang Boleh Mengikuti Arisan?

Setelah mengetahui hukum arisan dalam Islam, kita juga perlu mengetahui siapa saja yang boleh mengikuti arisan. Dalam Islam, arisan bisa diikuti oleh siapa saja yang memenuhi syarat-syarat berikut:

1. Muslim

Arisan dalam Islam diperuntukkan bagi umat Muslim. Oleh karena itu, hanya Muslim yang diperkenankan mengikuti arisan.

2. Orang yang Bertanggung Jawab

Orang yang ingin mengikuti arisan haruslah orang yang bertanggung jawab dan bisa dipercaya. Hal ini karena arisan melibatkan uang atau barang yang harus dikelola dengan baik dan adil. Oleh karena itu, orang yang mengikuti arisan haruslah orang yang terpercaya dan bisa menjaga amanah tersebut.

Kapan Dilakukan Arisan?