Contoh Bakteri Gram Negatif

Perbedaan Bakteri Gram Positif Dan Negatif Beserta Contoh-Contohnya

Perbedaan Bakteri Gram Positif dan Negatif

Apa itu Bakteri Gram Positif dan Negatif?

Bakteri, juga dikenal sebagai mikroorganisme, adalah makhluk hidup mikroskopis yang ada di mana-mana. Sebagian besar bakteri adalah baik dan membantu menjaga keseimbangan ekosistem, sementara yang lain dapat menjadi patogen atau penyebab penyakit. Sebagai contoh, bakteri dapat ditemukan di tangan, tanah, makanan, dan organisme hidup lainnya.

Bakteri Gram adalah metode pewarnaan yang digunakan dalam mikrobiologi untuk membedakan dan mengklasifikasikan bakteri berdasarkan karakteristik dinding sel mereka. Bakteri yang muncul ungu atau biru setelah proses pewarnaan disebut bakteri Gram positif, sedangkan bakteri yang muncul merah atau merah muda disebut bakteri Gram negatif.

Perbedaan Antara Bakteri Gram Positif dan Negatif

1. Struktur Dinding Sel

Pewarnaan Gram pada Bakteri

Pada bakteri Gram positif, dinding selnya terdiri dari lapisan tebal peptidoglikan yang memberikan warna ungu atau biru saat diwarnai. Di sisi lain, bakteri Gram negatif memiliki lapisan tipis peptidoglikan yang terletak di antara dua membran luar, dan dinding selnya memberikan warna merah atau merah muda saat diwarnai.

2. Komponen Dinding Sel

Dinding sel bakteri Gram positif mengandung peptidoglikan yang berfungsi sebagai kerangka yang memberikan kekuatan struktural pada dinding sel. Lapisan ini juga mengandung asam teikhoat dan asam lipoteikhoat yang bertanggung jawab atas antigenikitas dan reaksi imun dalam tubuh. Di sisi lain, dinding sel bakteri Gram negatif memiliki peptidoglikan yang lebih tipis dan diapit oleh dua membran luar. Membran luar ini mengandung lipopolisakarida (LPS) yang bertanggung jawab atas toksisitas dan resistensi antibiotik.

3. Reaksi Terhadap Pewarnaan Gram

Bakteri Gram positif dan negatif memberikan reaksi yang berbeda terhadap pewarnaan Gram karena perbedaan struktur dinding sel mereka. Bakteri Gram positif menyerap lebih banyak pewarnaan kristal ungu dan menahan kristal ungu dalam dinding sel peptidoglikan yang kuat. Sebaliknya, bakteri Gram negatif kehilangan pewarnaan kristal ungu saat diwash dengan larutan alkohol dan kemudian diwarnai ulang dengan safranin merah.

Ciri-ciri Bakteri Gram Positif dan Negatif

Bakteri Gram Positif:

  • Memiliki dinding sel tebal yang lebih mudah diwarnai dengan pewarnaan Gram.
  • Lebih rentan terhadap antibiotik yang melawan dinding sel, seperti penisilin.
  • Menghasilkan lebih banyak enzim ekstraseluler yang berpotensi menghasilkan patogen.
  • Tidak memiliki membran luar ekstra yang melindungi dari serangan zat kimia dan antibiotik.
  • Lebih sering menginfeksi jaringan manusia, seperti Streptococcus dan Staphylococcus.

Bakteri Gram Negatif:

  • Memiliki dinding sel tipis dan kompleks yang terdiri dari membran dalam dan luar.
  • Kurang rentan terhadap antibiotik yang melawan dinding sel.
  • Menghasilkan lebih sedikit enzim ekstraseluler.
  • Memiliki kemampuan lebih baik untuk bertahan hidup dalam kondisi lingkungan yang keras.
  • Dapat menyebabkan infeksi yang berat, seperti Escherichia coli (E. coli) dan Salmonella.

Klasifikasi Bakteri Berdasarkan Karakteristik Dinding

Berdasarkan Karakteristik Dinding Bakteri, Ada Dua Jenis Utama Bakteri:

1. Bakteri Gram Positif:

Bakteri Gram positif memiliki dinding sel tebal yang terdiri dari banyak lapisan peptidoglikan. Selain itu, mereka dapat menghasilkan lapisan tambahan seperti kapsul yang memberikan perlindungan ekstra. Bakteri Gram positif juga lebih rentan terhadap antibiotik yang melawan dinding sel, seperti penisilin.

Contoh bakteri Gram positif meliputi Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, dan Clostridium tetani.

2. Bakteri Gram Negatif:

Bakteri Gram negatif memiliki dinding sel tipis yang terdiri dari peptidoglikan yang diapit oleh dua membran luar. Lipopolisakarida (LPS) yang terdapat di membran luar memberikan proteksi dan resistensi terhadap antibiotik. Bakteri Gram negatif juga lebih sulit diwarnai dengan pewarnaan Gram karena struktur dinding sel yang kompleks.

Contoh bakteri Gram negatif meliputi Escherichia coli (E. coli), Salmonella typhi, dan Pseudomonas aeruginosa.

Jenis Bakteri Berdasarkan Caranya Berkembang Biak

Bakteri dapat berkembang biak dengan beberapa cara, tergantung pada jenisnya. Berikut adalah beberapa cara umum bakteri berkembang biak:

1. Pembelahan Biner: Ini adalah cara paling umum bagi bakteri untuk berkembang biak. Bakteri membelah diri menjadi dua sel anak yang identik dengan materi genetik yang sama.

2. Pembelahan Fragmentasi: Beberapa bakteri berkembang biak melalui fragmentasi, di mana fragmen kecil atau sel utuh pecah menjadi beberapa bagian yang kemudian tumbuh menjadi sel anak baru.

3. Sporulasi: Bakteri spora menghasilkan struktur tahan lama yang disebut spora yang dapat bertahan dalam kondisi lingkungan yang ekstrem, seperti panas, dingin, atau kekeringan. Spora kemudian tumbuh menjadi sel bakteri ketika kondisi menjadi lebih menguntungkan.

4. Pertukaran Genetik Horizontal: Bakteri dapat mentransfer materi genetik secara horizontal dengan cara konjugasi, transduksi, atau transformasi. Ini memungkinkan bakteri untuk mendapatkan atau mentransfer sifat-sifat yang bermanfaat dalam pengembangbiakan.

Contoh-contoh Bakteri Gram Positif dan Negatif

Bakteri Gram positif dan negatif tersebar luas di berbagai lingkungan. Berikut adalah beberapa contoh dari masing-masing jenis:

Bakteri Gram Positif:

Contoh Bakteri Gram Positif dan Negatif

1. Staphylococcus aureus:
Staphylococcus aureus adalah bakteri Gram positif yang dapat menyebabkan berbagai infeksi, termasuk infeksi kulit, paru-paru, dan sistem saraf pusat. Bakteri ini juga dapat menyebabkan kondisi seperti impetigo, radang tenggorokan, abses, dan sepsis.

2. Streptococcus pyogenes:
Streptococcus pyogenes adalah bakteri Gram positif yang umumnya ditemukan pada manusia dan dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk radang tenggorokan, tonsilitis, demam rematik, dan infeksi kulit seperti erysipelas dan selulitis.

3. Clostridium tetani:
Clostridium tetani adalah bakteri anaerob Gram positif yang menyebabkan penyakit tetanus. Bakteri ini memproduksi toksin tetanospasmin yang menyebabkan kekakuan otot yang menyakitkan pada manusia.

Bakteri Gram Negatif:

1. Escherichia coli (E. coli):
E. coli adalah jenis bakteri Gram negatif yang umumnya ditemukan di saluran pencernaan manusia dan hewan. Beberapa strain E. coli berpotensi menyebabkan berbagai penyakit, termasuk diare, infeksi saluran kemih, dan infeksi darah.

2. Salmonella typhi:
Salmonella typhi adalah bakteri Gram negatif yang menyebabkan demam tifoid, suatu penyakit menular yang ditandai dengan demam tinggi, nyeri perut, ruam kulit, dan kehilangan nafsu makan.

3. Pseudomonas aeruginosa:
Pseudomonas aeruginosa adalah bakteri Gram negatif yang sering ditemukan di lingkungan dan dapat menyebabkan infeksi pada manusia, terutama pada mereka dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Bakteri ini terlibat dalam infeksi saluran kemih, radang paru-paru, infeksi luka, dan infeksi pada pasien dengan kondisi medis yang serius.

Kesimpulan

Bakteri Gram positif dan Gram negatif adalah dua jenis bakteri yang dikenal dalam microbiology untuk membedakan dan mengklasifikasikan bakteri berdasarkan pewarnaan mereka. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada struktur dinding sel, komponen dinding sel, dan reaksi terhadap pewarnaan Gram. Bakteri Gram positif memiliki dinding sel tebal yang muncul ungu atau biru setelah proses pewarnaan, sementara bakteri Gram negatif memiliki dinding sel tipis yang muncul merah atau merah muda.

Bakteri Gram positif dan negatif juga memiliki perbedaan dalam hal ciri-ciri, klasifikasi, dan cara berkembang biak. Bakteri Gram positif memiliki dinding sel tebal, lebih rentan terhadap antibiotik, dan sering menginfeksi jaringan manusia. Di sisi lain, bakteri Gram negatif memiliki dinding sel tipis dan kompleks yang dilindungi oleh membran luar, kurang rentan terhadap antibiotik, dan dapat bertahan dalam kondisi lingkungan yang keras.

Beberapa contoh bakteri Gram positif meliputi Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, dan Clostridium tetani, sementara contoh bakteri Gram negatif meliputi E. coli, Salmonella typhi, dan Pseudomonas aeruginosa. Klasifikasi ini berguna dalam mengidentifikasi bakteri dan memahami peran serta karakteristik mereka dalam konteks kesehatan manusia dan lingkungan.