Bakteri Staphylococcus

Staphylococcus aureus, juga dikenal sebagai Staph, adalah sejenis bakteri gram positif yang dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia. Bakteri ini sering ditemukan di kulit dan selaput lendir, terutama di hidung dan tenggorokan. Staphylococcus aureus dapat hidup dalam tubuh manusia sebagai flora normal, tetapi juga dapat menyebabkan infeksi jika masuk ke dalam aliran darah atau jaringan tubuh yang lain.

Gambaran Staphylococcus aureus

Gambar 1

Staphylococcus aureus memiliki bentuk yang bulat dan bergerombol seperti anggur. Bakteri ini memiliki diameter sekitar 1 mikrometer (μm) dan tidak memiliki flagela untuk bergerak. Sel-sel Staphylococcus aureus biasanya terhidrasi dengan baik, memiliki dinding sel yang tebal, dan diapit oleh kapsul yang melindungi dari serangan sistem kekebalan tubuh. Bakteri ini juga bisa membentuk biofilm yang menjadikannya lebih resisten terhadap antibakteri dan lebih sulit dihilangkan.

Apa Itu Staphylococcus aureus?

Staphylococcus aureus adalah bakteri patogen yang dapat menyebabkan berbagai infeksi pada manusia. Bakteri ini pertama kali diisolasi oleh seorang ilmuwan bernama Sir Alexander Ogston pada tahun 1880. Nama “Staphylococcus” berasal dari bahasa Yunani “staphyle” yang berarti anggur, merujuk pada penampilan bergerombol bakteri ini di bawah mikroskop. Sedangkan “aureus” berasal dari bahasa Latin yang berarti emas, menggambarkan warna kuning atau emas yang biasanya dihasilkan oleh koloni bakteri ini saat dibiakkan pada media agar.

Ciri-ciri Staphylococcus aureus

Gambar 2

Staphylococcus aureus memiliki beberapa ciri-ciri yang membedakannya dari bakteri lain. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri Staphylococcus aureus:

  • Bentuk: Staphylococcus aureus memiliki bentuk bulat dan bergerombol seperti anggur.
  • Gram: Bakteri ini memiliki sifat gram positif, yang berarti dapat menyerap pewarnaan kristal violet saat diberi pewarnaan Gram.
  • Kapsul: Staphylococcus aureus memiliki kapsul yang melindungi bakteri dari serangan sistem kekebalan tubuh dan memberikan kemampuan adhesive (kelengketan) terhadap permukaan sel inang.
  • Pigmen: Beberapa strain Staphylococcus aureus dapat menghasilkan pigmen berwarna kuning atau emas saat dibiakkan pada media agar.
  • Toxin: Bakteri ini menghasilkan beragam toksin yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan berbagai gejala penyakit.
  • Resistensi: Staphylococcus aureus memiliki kemampuan untuk mengembangkan resistensi terhadap berbagai jenis antibiotik, yang membuatnya sulit diobati.

Klasifikasi Staphylococcus aureus

Staphylococcus aureus termasuk dalam kelompok Staphylococcaceae, yang merupakan salah satu keluarga bakteri Gram positif. Genus Staphylococcus memiliki lebih dari 30 spesies, tetapi Staphylococcus aureus adalah salah satu spesies yang paling penting dalam konteks kesehatan manusia. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi kulit, infeksi pada jaringan dalam tubuh, atau masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan sepsis.

Jenis-jenis Staphylococcus aureus

Gambar 3

Terdapat beberapa jenis Staphylococcus aureus yang telah diidentifikasi dan memiliki perbedaan dalam peran patogenesis dan tipe infeksi yang dapat disebabkan. Beberapa jenis Staphylococcus aureus yang umum dijumpai antara lain:

  • Staphylococcus aureus resisten methicillin (MRSA): Jenis Staphylococcus aureus ini memiliki resistensi terhadap sejumlah antibiotik, termasuk methicillin dan antibiotik jenis beta-laktam lainnya. MRSA dapat menyebabkan berbagai infeksi yang sulit diobati dan seringkali memerlukan terapi antibiotik parenteral. MRSA juga dapat menyebar dengan mudah di lingkungan kesehatan dan masyarakat.
  • Staphylococcus aureus sensitif methicillin (MSSA): Jenis Staphylococcus aureus ini tidak memiliki resistensi terhadap methicillin atau antibiotik jenis beta-laktam lainnya. MSSA dapat menyebabkan infeksi yang serupa dengan MRSA, tetapi lebih mudah diobati dengan antibiotik tertentu.
  • Staphylococcus aureus virulen: Beberapa strain Staphylococcus aureus memiliki virulensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan strain lainnya. Strain ini mampu menghasilkan lebih banyak toksin dan faktor virulensi lainnya yang dapat menyebabkan infeksi yang lebih parah.
  • Staphylococcus aureus komunitas: Beberapa infeksi Staphylococcus aureus terjadi di luar lingkungan rumah sakit atau fasilitas perawatan kesehatan. Infeksi ini disebut juga sebagai Staphylococcus aureus komunitas (CA-MRSA). CA-MRSA umumnya lebih sensitif terhadap antibiotik dan cenderung menyebabkan infeksi kulit, seperti bisul atau radang kulit.

Cara Berkembang Biak Staphylococcus aureus

Staphylococcus aureus dapat berkembang biak dengan berbagai cara, termasuk melalui perbanyakan aseksual dan transfer genetik. Berikut ini adalah beberapa cara berkembang biak Staphylococcus aureus:

  • Pembelahan biner: Staphylococcus aureus berkembang biak secara aseksual melalui pembelahan biner atau fisi, di mana satu sel bakteri membelah menjadi dua sel yang identik secara genetik.
  • Transduksi: Transduksi adalah proses transfer materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain melalui virus bakteriofag. Staphylococcus aureus dapat mengalami transduksi genetik, yang dapat menyebabkan perubahan dalam karakteristik fenotipik dan genotipik.
  • Transformasi: Staphylococcus aureus juga dapat mengalami transformasi, yaitu proses penyerapan fragmen DNA dari lingkungan sekitarnya dan penggabungannya dengan genotip bakteri. Transformasi dapat menyebabkan perubahan dalam sifat-sifat biologis bakteri.
  • Konjugasi: Staphylococcus aureus memiliki kemampuan untuk melakukan konjugasi, yaitu transfer langsung materi genetik antara dua sel bakteri melalui konjungsi atau kontak langsung yang terjadi melalui gamet pilus. Proses ini memungkinkan terjadinya transfer plasmid dan resistensi antibiotik dari satu sel bakteri ke bakteri lainnya.

Contoh Infeksi Staphylococcus aureus

Gambar 4

Staphylococcus aureus dapat menyebabkan berbagai jenis infeksi pada manusia. Beberapa contoh infeksi yang dapat disebabkan oleh Staphylococcus aureus meliputi:

  • Infeksi kulit: Staphylococcus aureus dapat menyebabkan bisul, radang kulit, selulitis, impetigo, furunkel, atau karbunkel.
  • Infeksi pada jaringan dalam tubuh: Bakteri ini juga dapat menyebabkan infeksi pada jaringan dalam tubuh, seperti pneumonia, endokarditis, osteomielitis, atau infeksi saluran kemih.
  • Sepsis: Staphylococcus aureus dapat masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan infeksi sistemik yang serius, yang dikenal sebagai sepsis atau keracunan darah.
  • Sindrom syok toksik: Bakteri ini juga dapat menghasilkan toksin yang menyebabkan sindrom syok toksik, suatu kondisi yang dapat mengancam jiwa.
  • Infeksi pada alat medis: Staphylococcus aureus dapat menyebabkan infeksi pada alat medis yang dimasukkan ke dalam tubuh, seperti kateter atau implant.

Kesimpulan

Staphylococcus aureus adalah bakteri patogen yang dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia. Bakteri ini memiliki bentuk bulat dan bergerombol seperti anggur, serta memiliki sifat gram positif dan kapsul yang melindungi dari serangan sistem kekebalan tubuh. Staphylococcus aureus termasuk dalam kelompok Staphylococcaceae dan dapat berkembang biak melalui perbanyakan aseksual dan transfer genetik. Ada beberapa jenis Staphylococcus aureus, termasuk MRSA, MSSA, varian virulen, dan Staphylococcus aureus komunitas.

Bakteri ini dapat menyebabkan berbagai jenis infeksi, termasuk infeksi kulit, infeksi pada jaringan dalam tubuh, sepsis, sindrom syok toksik, dan juga infeksi pada alat medis. Penting untuk menghindari infeksi Staphylococcus aureus dengan menjaga kebersihan diri, menjaga kebersihan lingkungan, dan menggunakan antibiotik sesuai petunjuk dokter. Jika mengalami gejala infeksi, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.