Sidang Pertama Ppki Membahas Tentang

Hasil Sidang PPKI Pertama Tanggal 18 Agustus 1945. Lengkap!

Hasil Sidang PPKI Pertama Tanggal 18 Agustus 1945

Apa itu Sidang PPKI Pertama?

Sidang PPKI pertama adalah pertemuan yang diadakan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sidang ini bertujuan untuk membahas berbagai hal terkait dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia yang dilakukan oleh Soekarno dan Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945. Sidang PPKI pertama ini juga menjadi titik awal untuk pembentukan dan pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Serikat.

Siapa yang Terlibat dalam Sidang PPKI Pertama?

Sidang PPKI pertama melibatkan beberapa tokoh penting yang tergabung dalam PPKI. Beberapa tokoh tersebut antara lain:

1. Soekarno: Presiden Republik Indonesia pertama.

2. Mohammad Hatta: Wakil Presiden Republik Indonesia pertama.

3. Soetan Sjahrir: Perdana Menteri pertama Republik Indonesia.

4. Ki Hadjar Dewantara: Menteri Pendidikan dalam Kabinet pertama Republik Indonesia.

5. Achmad Soebardjo: Menteri Luar Negeri pertama Republik Indonesia.

6. Mr. Muhammad Yamin: Penulis teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

7. Mr. Mohammad Yamin: Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

8. Sutan Syahrir: Salah satu tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia yang berpengaruh.

Kapan dan Dimana Sidang PPKI Pertama Dilakukan?

Sidang PPKI pertama dilakukan pada tanggal 18 Agustus 1945 di gedung Balai Sidang PPKI, Jakarta. Gedung Balai Sidang PPKI sendiri terletak di Jalan Pejambon Nomor 6, Jakarta Pusat.

Bagaimana Sidang PPKI Pertama Dilakukan?

Sidang PPKI pertama dilakukan dengan mengikuti prosedur dan tata tertib yang telah ditetapkan oleh PPKI. Sidang ini diawali dengan pidato pembukaan yang disampaikan oleh Soekarno selaku Presiden Republik Indonesia. Setelah itu, dilakukan pembacaan dan pengesahan naskah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Serikat (UUD NRI S). Pada sidang ini juga ditetapkan pembentukan Konstituante sebagai lembaga perwakilan rakyat yang akan membahas dan menetapkan UUD NRI S secara lebih rinci.

Cara Pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Serikat

Untuk mengesahkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Serikat, sidang PPKI pertama melakukan beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Pembacaan dan penjelasan naskah UUD NRI S: Pada awal sidang, naskah UUD NRI S dibacakan secara lengkap oleh seorang anggota PPKI. Setelah pembacaan, naskah ini kemudian dijelaskan agar semua peserta sidang memahaminya.

2. Pembahasan dan perubahan naskah UUD NRI S: Setelah naskah UUD NRI S dibacakan dan dijelaskan, PPKI mulai membahas dan melakukan perubahan pada naskah ini. Pembahasan dilakukan secara terperinci, mengatur berbagai hal terkait pemerintahan, hak asasi manusia, pembagian kekuasaan, dan sebagainya.

3. Pengesahan naskah UUD NRI S: Setelah pembahasan selesai dilakukan dan setiap anggota PPKI memberikan masukan dan persetujuan, naskah UUD NRI S kemudian dianggap sah dan diresmikan sebagai dasar negara bagi Republik Indonesia.

Kesimpulan

Sidang PPKI pertama yang dilakukan pada tanggal 18 Agustus 1945 merupakan tonggak sejarah penting bagi kemerdekaan Indonesia. Pada sidang ini, berbagai keputusan penting diambil, termasuk pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Serikat. Sidang ini juga melibatkan beberapa tokoh penting yang menjadi arsitek kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang ini, mereka bekerja sama untuk merumuskan landasan negara yang akan mengatur kehidupan masyarakat Indonesia dalam bentuk sistem pemerintahan dan hukum yang adil dan demokratis. Sidang PPKI pertama juga menjadi langkah awal untuk memperjuangkan hak dan kedaulatan rakyat Indonesia secara adil dan merata.

History Of Today 19 Agustus [ Sidang Pertama PPKI ] – YouTube

History Of Today 19 Agustus [ Sidang Pertama PPKI ]

Apa itu Sidang Pertama PPKI?

Sidang pertama PPKI adalah pertemuan yang diadakan pada tanggal 19 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sidang ini merupakan lanjutan dari sidang PPKI pertama yang dilakukan pada tanggal 18 Agustus 1945. Sidang PPKI pertama dan kedua ini menjadi tonggak sejarah penting dalam perjuangan bangsa Indonesia untuk merdeka dari penjajahan Belanda.

Siapa yang Terlibat dalam Sidang Pertama PPKI?

Dalam sidang pertama PPKI terdapat beberapa tokoh penting yang terlibat. Beberapa tokoh tersebut adalah:

1. Soekarno: Presiden Republik Indonesia pertama

2. Mohammad Hatta: Wakil Presiden Republik Indonesia pertama

3. Moh. Yamin: Ketua Proklamasi, yaitu tokoh yang saat itu menulis teks proklamasi kemerdekaan Indonesia

4. Achmad Subardjo: Menteri Luar Negeri Republik Indonesia pertama

5. Sutan Syahrir: Perdana Menteri Republik Indonesia pertama

6. Sartono: Anggota PPKI dan juga anggota BPUPKI yang memiliki pengalaman di dunia hukum dan keadilan

7. Soetan Sjahrir: Tokoh intelektual dan pejuang kemerdekaan Indonesia yang berpengaruh

Kapan dan Dimana Sidang Pertama PPKI Dilakukan?

Sidang pertama PPKI dilakukan pada tanggal 19 Agustus 1945 di Gedung Balai Pemuda, Jakarta. Gedung Balai Pemuda terletak di daerah Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Bagaimana Sidang Pertama PPKI Dilakukan?

Sidang pertama PPKI dilakukan dengan mengikuti prosedur dan tata tertib yang telah ditetapkan oleh PPKI. Sidang ini diawali dengan pembukaan oleh Soekarno selaku Presiden Republik Indonesia pertama. Setelah itu, dilakukan pembacaan dan penjelasan naskah UUD NRI S yang telah disepakati pada sidang PPKI pertama. Selanjutnya, dilakukan perdebatan dan pembahasan terkait dengan naskah UUD NRI S agar lebih rinci dan komprehensif.

Cara Pengesahan Naskah UUD NRI S

Untuk mengesahkan naskah UUD NRI S, sidang pertama PPKI melakukan beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Pembacaan dan penjelasan naskah UUD NRI S: Pada awal sidang, naskah UUD NRI S yang telah disepakati pada sidang PPKI pertama dibacakan secar lengkap oleh seorang anggota PPKI. Setelah pembacaan, naskah ini kemudian dijelaskan agar semua peserta sidang memahaminya.

2. Perdebatan dan pembahasan naskah UUD NRI S: Setelah naskah UUD NRI S dibacakan dan dijelaskan, sidang PPKI pertama melanjutkan perdebatan dan pembahasan terkait dengan naskah ini. Tujuan dari perdebatan dan pembahasan ini adalah untuk memperjelas dan menyempurnakan naskah UUD NRI S agar menjadi landasan negara yang kuat dan kokoh.

3. Pengesahan naskah UUD NRI S: Setelah perdebatan dan pembahasan selesai dilakukan, naskah UUD NRI S kemudian dianggap sah dan diresmikan sebagai dasar negara bagi Republik Indonesia. Pengesahan ini dilakukan oleh semua peserta sidang.

Kesimpulan

Sidang pertama PPKI yang dilakukan pada tanggal 19 Agustus 1945 merupakan kelanjutan dari sidang PPKI pertama yang dilakukan pada tanggal 18 Agustus 1945. Sidang ini merupakan bagian dari perjuangan bangsa Indonesia untuk mendapatkan kemerdekaan dari penjajahan Belanda. Dalam sidang ini, dibahas dan disepakati naskah UUD NRI S yang akan menjadi dasar negara bagi Republik Indonesia. Sidang pertama PPKI juga melibatkan beberapa tokoh penting yang memiliki peran kunci dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Melalui sidang ini, mereka bekerja sama untuk menyusun dan mengesahkan naskah UUD NRI S yang menjadi landasan negara kita hingga saat ini. Sidang pertama PPKI merupakan momen bersejarah yang menandai keberhasilan Indonesia dalam merebut kemerdekaan dan menentukan jati diri bangsa.

Hasil Sidang PPKI 18,19,22 Agustus 1945 Awal Kejayaan Indonesia

Hasil Sidang PPKI 18,19,22 Agustus 1945 Awal Kejayaan Indonesia

Apa Itu Pertemuan PPKI pada Tanggal 18, 19, dan 22 Agustus 1945?

Pertemuan PPKI yang dilakukan pada tanggal 18, 19, dan 22 Agustus 1945 adalah serangkaian sidang yang diadakan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada awal kemerdekaan Indonesia. Sidang-sidang ini bertujuan untuk membahas berbagai hal terkait dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia yang dilakukan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Siapa yang Terlibat dalam Pertemuan PPKI?

Pertemuan PPKI melibatkan beberapa tokoh penting yang tergabung dalam PPKI. Beberapa tokoh tersebut antara lain:

1. Soekarno: Presiden Republik Indonesia pertama.

2. Mohammad Hatta: Wakil Presiden Republik Indonesia pertama.

3. Soetan Sjahrir: Perdana Menteri pertama Republik Indonesia.

4. Ki Hadjar Dewantara: Menteri Pendidikan dalam Kabinet pertama Republik Indonesia.

5. Achmad Soebardjo: Menteri Luar Negeri pertama Republik Indonesia.

6. Mr. Muhammad Yamin: Penulis teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

7. Mr. Mohammad Yamin: Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

8. Sutan Syahrir: Salah satu tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia yang berpengaruh.

Kapan dan Dimana Pertemuan PPKI Dilakukan?

Pertemuan PPKI dilakukan pada tanggal 18, 19, dan 22 Agustus 1945 di gedung Balai Sidang PPKI, Jakarta. Gedung Balai Sidang PPKI sendiri terletak di Jalan Pejambon Nomor 6, Jakarta Pusat.

Bagaimana Pertemuan PPKI Dilakukan?

Pertemuan PPKI dilakukan dengan mengikuti prosedur dan tata tertib yang telah ditetapkan oleh PPKI. Pertemuan ini diawali dengan pidato pembukaan yang disampaikan oleh Soekarno selaku Presiden Republik Indonesia. Setelah itu, dilakukan pembacaan dan pengesahan naskah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Serikat (UUD NRI S). Pada pertemuan ini juga ditetapkan pembentukan Konstituante sebagai lembaga perwakilan rakyat yang akan membahas dan menetapkan UUD NRI S secara lebih rinci.

Kesimpulan

Pertemuan PPKI yang dilakukan pada tanggal 18, 19, dan 22 Agustus 1945 merupakan tonggak sejarah penting bagi kemerdekaan Indonesia. Pada pertemuan ini, berbagai keputusan penting diambil, termasuk pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Serikat. Pertemuan PPKI juga melibatkan beberapa tokoh penting yang menjadi arsitek kemerdekaan Indonesia. Dalam pertemuan ini, mereka bekerja sama untuk merumuskan landasan negara yang akan mengatur kehidupan masyarakat Indonesia dalam bentuk sistem pemerintahan dan hukum yang adil dan demokratis. Pertemuan PPKI merupakan salah satu momen bersejarah dalam perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan dan meraih kejayaan sebagai negara merdeka.

Latar Belakang dan Hasil Sidang PPKI pada 18, 19, dan 22 Agustus 1945