Tata Cara & Niat Sholat Gerhana, Arab, Latin & Artinya
Apa itu sholat gerhana? Sholat gerhana adalah salah satu ibadah sunnah yang dilakukan saat terjadi gerhana matahari atau gerhana bulan. Ibadah ini memiliki tata cara dan niat yang harus diikuti oleh umat Muslim. Dalam sholat gerhana, niatnya berbeda dengan niat sholat lima waktu pada umumnya. Untuk lebih memahami tata cara dan niat sholat gerhana, mari simak penjelasan berikut.
Apa Itu Sholat Gerhana?
Sholat gerhana adalah ibadah sunnah yang dikerjakan ketika terjadi gerhana matahari atau gerhana bulan. Gerhana sendiri merupakan fenomena alam yang terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi berada dalam posisi yang sejajar. Gerhana terbagi menjadi dua jenis, yaitu gerhana matahari dan gerhana bulan.
Gerhana matahari terjadi ketika bulan berada di antara bumi dan matahari, sehingga bayangan bulan menutupi sebagian atau seluruh permukaan bumi. Sedangkan gerhana bulan terjadi ketika bumi berada di antara matahari dan bulan, sehingga bayangan bumi menutupi sebagian atau seluruh permukaan bulan. Gerhana bulan biasanya lebih sering terjadi daripada gerhana matahari.
Makna Sholat Gerhana
Sholat gerhana memiliki makna dan hikmah yang mendalam bagi umat Muslim. Melalui ibadah ini, umat Muslim diajarkan untuk mengingat kebesaran Allah SWT dan memperkuat keimanan. Gerhana matahari dan gerhana bulan merupakan salah satu indikasi adanya kekuasaan Allah yang luar biasa. Sholat gerhana mengajarkan kita untuk merenungkan kebesaran dan kekuasaan-Nya serta mengingat pentingnya menjaga hubungan kita dengan-Nya.
Di dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Qiyamah ayat 1-5, yang artinya: “Aku bersumpah dengan Hari Kiamat. Aku bersumpah dengan dirimu (Muhammad) yang dilahirkan pada hari ini. Bukankah satu hari itu sekali-kali belum cukup bagimu? Ia akan telah cukup (untuk menghapuskan) amalanmu pada Hari Kiamat. Dan akan cukup bagi orang yang ingin mengingat (zikir) untuk mengingat.”
Dari ayat tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa Allah menegaskan pentingnya menjaga amal perbuatan kita agar dapat melintasi hari pembalasan kelak di hari Kiamat. Sholat gerhana menjadi salah satu bentuk ibadah yang mengingatkan kita akan akan pentingnya menjaga hubungan dengan-Nya dan berusaha memperbaiki diri sepanjang hidup di dunia ini.
Tata Cara Sholat Gerhana
Tata cara sholat gerhana terdiri dari beberapa langkah yang harus diikuti dengan baik dan benar. Berikut adalah tata cara sholat gerhana yang dilakukan saat terjadi gerhana matahari atau gerhana bulan:
- Siapkan wudhu dengan bersih
- Takbiratul Ihram
- Qiyam (berdiri)
- Membaca Surat Al-Fatihah
- Rukuk
- I’tidal
- Sujud
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Tasyahud dan salam
- Takbiratul Ihram
Sebelum melaksanakan sholat gerhana, pastikan bahwa Anda telah melakukan wudhu dengan bersih. Wudhu adalah tata cara bersuci sebelum melaksanakan ibadah sholat. Bersuci dengan wudhu akan membersihkan jiwa dan raga kita sehingga kita bisa fokus dalam menjalankan ibadah.
Setelah selesai berwudhu, langkah selanjutnya adalah menunaikan takbiratul ihram. Takbiratul ihram adalah takbir pertama yang dilakukan saat memulai sholat. Ketika takbiratul ihram, angkat kedua tangan dengan telapak tangan menghadap kearah tangan dan dorong tangan hingga menyentuh cuping telinga.
Setelah melakukan takbiratul ihram, berdirilah dalam posisi qiyam. Letakkan tangan di atas dada, dengan tangan kiri di atas tangan kanan. Jaga posisi tubuh tetap tegap dan pandangan mata fokus ke tempat sujud.
Membaca Surat Al-Fatihah merupakan bacaan wajib dalam sholat gerhana. Surat Al-Fatihah adalah surat yang terdiri dari tujuh ayat dan menjadi surat pembuka dalam Al-Qur’an. Bacalah Surat Al-Fatihah dengan khushu’ dan tadabbur.
Setelah membaca Surat Al-Fatihah, lakukan rukuk dengan baik dan benar. Rukuk adalah membungkukkan badan hingga tangan bisa menyentuh lutut. Posisi punggung dan kepala harus lurus, dan pandangan mata fokus ke tempat sujud.
Setelah rukuk, kembali ke posisi tegak seperti sebelumnya. Posisikan tangan kembali di dada dengan tangan kiri di atas tangan kanan. Jaga posisi tubuh tetap tegap dan pandangan mata tetap fokus ke tempat sujud.
Sujud adalah posisi menghadapkan dahi, hidung, kedua tangan, lutut, dan ujung kaki ke lantai dengan sempurna dan melekat. Letakkan kedua tangan di samping kepala dalam posisi yang nyaman. Jaga posisi punggung tetap lurus serta pandangan mata fokus ke tempat sujud.
Setelah selesai sujud pertama, duduklah sejenak di antara dua sujud. Posisi duduk ini disebut dengan tasyahud awal. Letakkan kedua telapak tangan di atas paha dengan jari-jari tangan terbuka dan pandangan mata fokus ke tempat duduk.
Setelah duduk sejenak diantara dua sujud, lanjutkan dengan sujud kedua. Letakkan kedua tangan di samping kepala, kepala, dan dahi menyentuh lantai dengan sempurna dan melekat. Jaga posisi punggung tetap lurus serta pandangan mata fokus ke tempat sujud.
Setelah selesai sujud kedua, lakukan tasyahud akhir dan salam. Tasyahud akhir adalah membaca doa akhir sholat, sedangkan salam adalah mengucapkan salam sebanyak dua kali dengan meletakan kedua telapak tangan di atas paha.
Seluruh tata cara sholat gerhana di atas harus diakhiri dengan takbiratul ihram. Lakukan takbiratul ihram sebagaimana di awal sholat untuk menandakan bahwa ibadah sholat gerhana telah selesai.
Niat Sholat Gerhana
Niat sholat gerhana memiliki bentuk lafaz yang berbeda dengan niat sholat lima waktu pada umumnya. Niat sholat gerhana dilakukan sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT dalam menghadapi fenomena gerhana matahari atau gerhana bulan. Berikut adalah niat sholat gerhana dalam bahasa Arab dan Latin:
Niat Sholat Gerhana Matahari
Nawaitu shalata gerhana tilka sunnaten li wajhi llahi ta’ala.
Artinya: “Aku niat melakukan sholat gerhana matahari ini karena Allah Ta’ala.”
Niat Sholat Gerhana Bulan
Nawaitu shalata gerhana tilka sunnaten li wajhi llahi ta’ala.
Artinya: “Aku niat melakukan sholat gerhana bulan ini karena Allah Ta’ala.”
Niat sholat gerhana harus diucapkan dalam hati dan dilakukan dengan penuh kesungguhan serta khusyuk kepada Allah SWT. Niat yang tulus dan ikhlas pada ibadah adalah salah satu faktor penting dalam menjalankan ibadah yang diterima oleh Allah.
Kesimpulan
Sholat gerhana adalah salah satu ibadah sunnah yang dilakukan saat terjadi gerhana matahari atau gerhana bulan. Ibadah ini memiliki tata cara dan niat yang berbeda dengan sholat lima waktu pada umumnya. Melalui sholat gerhana, umat Muslim diajarkan untuk mengingat kebesaran Allah SWT dan memperkuat keimanan. Gerhana matahari dan gerhana bulan merupakan salah satu indikasi adanya kekuasaan Allah yang luar biasa.
Tata cara sholat gerhana terdiri dari beberapa langkah yang harus diikuti dengan baik dan benar, seperti menyiapkan wudhu dengan bersih, takbiratul ihram, qiyam, membaca Surat Al-Fatihah, rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kedua, tasyahud dan salam. Niat sholat gerhana dilakukan sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT dalam menghadapi fenomena gerhana matahari atau gerhana bulan.
Dalam menjalankan sholat gerhana, kita perlu mengingatkan diri kita sendiri akan pentingnya menjaga hubungan dengan Allah dan berusaha memperbaiki diri sepanjang hidup di dunia ini. Melalui sholat gerhana, kita diberikan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan lebih mendalami makna kebesaran-Nya. Mari tingkatkan pengetahuan dan pemahaman kita tentang sholat gerhana agar ibadah kita semakin bermakna dan diterima oleh Allah SWT.
