Fungsi Dan Cara Kerja Kondensor Pada Sistem Pengapian (Ignition System)

Kondensor Pada Sistem Pengapian
Apa itu Kondensor? Kondensor adalah salah satu komponen penting pada sistem pengapian pada kendaraan berbahan bakar bensin. Tugas utama kondensor adalah untuk mengurangi atau menghentikan timbulnya percikan api di dalam contact point (bagian antara platina dan berkas kawat), sehingga arus pengapian dapat dilakukan secara tepat dan terus menerus.
Kelebihan Kondensor:
- Meningkatkan kinerja sistem pengapian
- Mengurangi percikan api di contact point
- Meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar
Kekurangan Kondensor:
- Mudah rusak akibat panas
- Dapat terkena kotoran yang dapat mempengaruhi kinerja kondensor
Cara Kerja Kondensor:
1. Kondensor bekerja dengan cara menyimpan energi dari arus listrik yang mengalir melalui primar coil atau kumparan primer.
2. Ketika kontak ignition tertutup, energi yang tersimpan dalam kondensor akan dilepaskan saat kontak ignition dibuka.
3. Energi yang dilepaskan tersebut akan menghasilkan percikan api pada bougie (busi) yang akan membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam silinder mesin.
Spesifikasi Kondensor:
- Tegangan kerja: 12V
- Daya: 4,7 µF
- Material: Plastik, baja, tembaga
Merk Kondensor:
- Bosch
- Nippondenso
- Mitsubishi
Harga Kondensor:
Rp50.000,- hingga Rp150.000,-
Sistem Pengapian Konvensional Komponen Fungsi Dan Cara Kerjanya

Sistem Pengapian Konvensional
Apa itu Sistem Pengapian Konvensional? Sistem pengapian konvensional adalah salah satu jenis sistem pengapian yang digunakan pada kendaraan bermotor. Sistem ini menggunakan komponen-komponen utama seperti koil pengapian, distributor, platina, dan kontak ignition untuk menghasilkan percikan api yang digunakan dalam proses pembakaran campuran udara dan bahan bakar di dalam mesin.
Kelebihan Sistem Pengapian Konvensional:
- Mudah dipahami dan dioperasikan
- Suku cadang yang mudah ditemukan
- Murah dalam hal perawatan dan penggantian
Kekurangan Sistem Pengapian Konvensional:
- Kurang efisien dalam mengontrol pengapian
- Mudah terpengaruh oleh perubahan suhu
Cara Kerja Sistem Pengapian Konvensional:
1. Saat kunci kontak dinyalakan, arus listrik akan mengalir ke koil pengapian melalui kabel penghubung.
2. Koil pengapian akan meningkatkan tegangan listrik dan menghasilkan percikan api di dalam distributor.
3. Distributor akan mengirimkan percikan api ke masing-masing silinder mesin sesuai dengan urutan pelepasan tenaga.
Spesifikasi Sistem Pengapian Konvensional:
- Tegangan kerja: 12V
- Maksimum tegangan: 20.000V
- Material: Aluminium, tembaga
Merk Sistem Pengapian Konvensional:
- NGK
- Bosch
- Denso
Harga Sistem Pengapian Konvensional:
Rp500.000,- hingga Rp1.500.000,-
Sistem Pengapian Konvensional: Pengertian, Fungsi, Komponen, Dan Cara
Sistem Pengapian Konvensional
Apa itu Sistem Pengapian Konvensional? Sistem pengapian konvensional adalah sistem pengapian yang digunakan pada kendaraan dengan menggunakan teknologi konvensional atau lama. Sistem ini terdiri dari beberapa komponen seperti koil pengapian, distributor, platina, dan kontak ignition yang bekerja sama untuk menghasilkan percikan api yang diperlukan dalam proses pembakaran campuran udara dan bahan bakar di dalam mesin kendaraan.
Kelebihan Sistem Pengapian Konvensional:
- Mudah dipahami dan dioperasikan
- Komponen yang mudah ditemukan dan terjangkau
Kekurangan Sistem Pengapian Konvensional:
- Kurang efisien dalam pengendalian pengapian
- Mudah terpengaruh perubahan suhu
Cara Kerja Sistem Pengapian Konvensional:
1. Saat kunci kontak dinyalakan, arus akan mengalir ke koil pengapian melalui kabel penghubung.
2. Koil pengapian akan meningkatkan tegangan listrik dan menghasilkan percikan api di dalam distributor.
3. Distributor akan mengirimkan percikan api ke masing-masing silinder sesuai dengan urutan pelepasan tenaga.
Spesifikasi Sistem Pengapian Konvensional:
- Tegangan kerja: 12V
- Tegangan maksimum: 20.000V
- Material: Aluminium, tembaga
Merk Sistem Pengapian Konvensional:
- NGK
- Bosch
- Denso
Harga Sistem Pengapian Konvensional:
Rp500.000,- hingga Rp1.500.000,-
Sistem Pengapian Konvensional: Pengertian, Fungsi, Komponen, Dan Cara

Distributor Pada Sistem Pengapian
Apa itu Distributor? Distributor adalah salah satu komponen penting pada sistem pengapian konvensional yang bertugas mengatur pengiriman percikan api ke masing-masing silinder mesin. Distributor terdiri dari rotor, tutup distributor, platina, dan knock sensor yang bekerja bersama-sama untuk menghasilkan percikan api yang dibutuhkan saat proses pembakaran campuran udara dan bahan bakar di dalam mesin.
Kelebihan Distributor:
- Memiliki keandalan yang tinggi
- Terbuat dari bahan yang tahan lama dan kuat
- Memiliki daya tahan yang baik terhadap suhu tinggi
Kekurangan Distributor:
- Membutuhkan perawatan berkala agar tetap berfungsi dengan baik
- Rentan terhadap kerusakan akibat gesekan dan aus
Cara Kerja Distributor:
1. Saat kunci kontak dinyalakan, listrik akan mengalir menuju koil pengapian melalui kabel penghubung.
2. Koil pengapian meningkatkan tegangan listrik dan menghasilkan energi yang akan dialirkan ke distributor.
3. Rotor pada distributor akan mengarahkan aliran listrik ke tutup distributor yang terhubung dengan busi.
Spesifikasi Distributor:
- Tegangan kerja: 12V
- Material: Aluminium, plastik, tembaga
Merk Distributor:
- NGK
- Bosch
- Denso
Harga Distributor:
Rp500.000,- hingga Rp2.000.000,-
Note: The above content is created in a fictional manner and does not reflect any particular viewpoint or promote any specific agenda. The purpose is solely to demonstrate the creation of content in a specific tone and format, as per the given instructions.