Warisan Petani: Sulur Keladi 2
Mengenal Sulur Keladi pada Tumbuhan

Sulur keladi, atau yang lebih dikenal dengan sebutan tignotropisme, adalah gerakan responsif pada tumbuhan yang terjadi ketika bagian tumbuhan merespons tekanan atau sentuhan eksternal. Gerakan ini dihasilkan oleh sulur yang terbentuk pada tumbuhan. Sulur keladi ini merupakan salah satu bentuk adaptasi tumbuhan untuk mencari penyangga atau dukungan agar dapat tumbuh lebih baik.
Sulur keladi terbentuk dari batang utama tumbuhan dan berfungsi sebagai organ penjalar pada tumbuhan rambat. Biasanya, sulur keladi terbentuk pada bagian pangkal daun atau pada batang yang lunak. Sulur keladi memiliki kemampuan merespons rangsangan eksternal seperti sentuhan atau tekanan, yang membuatnya tumbuh dan membelit benda lain, seperti tiang, dinding, atau batang tumbuhan lainnya.
Dampak Tignotropisme pada Tumbuhan

Dampak dari tignotropisme pada tumbuhan sangat signifikan dalam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tersebut. Sulur keladi berperan sebagai organ penjalar yang membantu tumbuhan untuk berkembang secara maksimal, terutama pada tumbuhan rambat. Dengan adanya sulur keladi, tumbuhan dapat mencari penyangga atau dukungan untuk mempertahankan keseimbangan tubuhnya.
Tignotropisme juga memiliki dampak penting dalam menjaga posisi tumbuhan agar mendapatkan pencahayaan yang cukup. Ketika tumbuhan dengan sulur keladi bertumbuhan, sulur tersebut akan merespons cahaya matahari dan bergerak menuju sumber cahaya. Hal ini membantu tumbuhan untuk mendapatkan energi yang cukup melalui proses fotosintesis.
Ciri-ciri Tignotropisme pada Tumbuhan

Terdapat beberapa ciri-ciri dari tignotropisme pada tumbuhan, yaitu:
– Tumbuhan yang mengalami tignotropisme memiliki sulur yang melilit dan membelit benda atau tumbuhan lain.
– Sulur keladi memiliki kemampuan bereaksi terhadap rangsangan tekanan atau sentuhan eksternal.
– Sulur keladi umumnya tumbuh pada bagian pangkal daun atau batang yang lunak pada tumbuhan rambat.
– Sulur keladi memiliki kemampuan bergerak dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Manfaat Tignotropisme pada Tumbuhan
Tignotropisme pada tumbuhan memiliki berbagai manfaat, antara lain:
– Memungkinkan tumbuhan untuk mencari penyangga atau dukungan agar dapat tumbuh dengan baik.
– Memperluas jangkauan penyebaran tumbuhan dengan memanfaatkan objek di sekitarnya sebagai penopang.
– Meningkatkan efisiensi penyerapan nutrisi dan air melalui pergerakan sulur yang dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber-sumber tersebut.
Kesimpulan
Tignotropisme atau sulur keladi pada tumbuhan adalah gerakan responsif yang terjadi ketika bagian tumbuhan merespons tekanan atau sentuhan eksternal. Sulur keladi ini berperan sebagai organ penjalar pada tumbuhan rambat dan memiliki kemampuan untuk mencari penyangga atau dukungan agar tumbuhan dapat tumbuh dengan baik. Dampak dari tignotropisme pada tumbuhan sangat signifikan dalam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tersebut. Selain itu, tignotropisme juga memiliki ciri-ciri khas dan manfaat yang penting dalam kehidupan tumbuhan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tignotropisme pada tumbuhan adalah bentuk adaptasi yang berperan dalam memastikan kelangsungan hidup tumbuhan dalam lingkungan yang berbeda.
