Hukum Bacaan Mad Shilah Thawilah

Dalam tulisan ini, kita akan membahas tentang Belajar Mad Shilah Qoshirah & Mad Shilah Thawilah untuk pemula. Mari kita mulai dengan memahami apa itu Mad Shilah dan bagaimana cara membacanya.

Mad Shilah Qoshirah

Mad Shilah Qoshirah adalah salah satu bacaan mad dalam ilmu tajwid yang sering digunakan dalam membaca Al-Quran. Mad Shilah Qoshirah terjadi ketika bunyi alif pada suatu kata bertemu dengan huruf hamzah atau huruf yang memiliki sifat pengganti hamzah, seperti ya atau wau. Dalam bacaan Mad Shilah Qoshirah, huruf hamzah atau pengganti hamzah tersebut dibaca dengan suara pendek (qoshirah).

Belajar Mad Shilah Qoshirah & Mad Shilah Thawilah Untuk Pemula + Contoh

Contoh Mad Shilah Qoshirah dapat ditemukan dalam surat Al-Falaq, pada kata “fi” yang dibaca sebagai “fiya” dengan penekanan suara pada huruf ya.

Mad Shilah Thawilah

Mad Shilah Thawilah adalah bacaan mad yang terjadi ketika bunyi alif pada suatu kata bertemu dengan huruf mim mati (tanwin) atau huruf yang memiliki sifat pengganti mim mati, seperti ya, wau, atau alif. Dalam Mad Shilah Thawilah, bunyi alif tersebut dibaca dengan suara panjang (thawilah).

Tabel Hukum Bacaan Mad - YatlunaHu

Salah satu contoh Mad Shilah Thawilah dapat kita temukan pada surat Al-Fatihah, pada kata “yahdih” yang dibaca sebagai “yahdii” dengan penekanan suara yang lebih lama pada huruf ya.

Cara Membaca Mad Shilah Qoshirah

Bagaimana cara membaca Mad Shilah Qoshirah? Pertama-tama, kita perlu mengidentifikasi kata yang mengandung bunyi alif yang bertemu dengan huruf hamzah atau huruf yang memiliki sifat pengganti hamzah. Setelah itu, kita harus membaca huruf tersebut dengan suara pendek sesuai dengan hukum Mad Shilah Qoshirah.

Misalnya, pada kata “fi” dalam surat Al-Falaq, kita harus mengucapkan “fiya” dengan penekanan suara yang lebih pendek pada huruf ya.

Cara Membaca Mad Shilah Thawilah

Bagaimana dengan cara membaca Mad Shilah Thawilah? Pertama, kita harus menemukan kata yang mengandung bunyi alif yang bertemu dengan huruf mim mati atau huruf yang memiliki sifat pengganti mim mati. Selanjutnya, kita harus membaca bunyi alif tersebut dengan suara yang lebih panjang sesuai dengan hukum Mad Shilah Thawilah.

Sebagai contoh, dalam surat Al-Fatihah, pada kata “yahdih” kita harus mengucapkannya sebagai “yahdii” dengan penekanan suara yang lebih lama pada huruf ya.

Kapan dan Dimana menggunakan Mad Shilah Qoshirah dan Mad Shilah Thawilah?

Mad Shilah Qoshirah dan Mad Shilah Thawilah digunakan dalam membaca Al-Quran. Kita harus mengaplikasikan aturan Mad Shilah ini saat membaca Al-Quran secara tartil, baik dalam shalat maupun saat sedang mengaji Al-Quran.

Mad Shilah Pengertian Jenis Contoh Dan Cara Membacanya

Untuk mempelajari Mad Shilah Qoshirah dan Mad Shilah Thawilah lebih lanjut, ada baiknya kita mengikuti kursus tajwid atau mengaji dengan seorang guru yang berpengalaman dalam ilmu tajwid.

Kesimpulan

Dalam ilmu tajwid, Mad Shilah Qoshirah dan Mad Shilah Thawilah adalah dua jenis bacaan mad yang sering digunakan dalam membaca Al-Quran. Mad Shilah Qoshirah terjadi ketika alif bertemu dengan huruf hamzah pengganti atau huruf pengganti yang lain, sedangkan Mad Shilah Thawilah terjadi ketika alif bertemu dengan huruf mim mati atau huruf pengganti yang lain.

Untuk membaca Mad Shilah Qoshirah, kita harus membaca huruf hamzah atau penggantinya dengan suara pendek, sedangkan untuk Mad Shilah Thawilah, kita harus membacanya dengan suara panjang. Penting untuk mengaplikasikan aturan Mad Shilah ini saat membaca Al-Quran agar kita dapat melafalkan setiap huruf dengan benar.

Jika kamu ingin mempelajari Mad Shilah Qoshirah dan Mad Shilah Thawilah dengan lebih mendalam, disarankan untuk mengikuti kursus tajwid atau mempelajarinya bersama seorang guru yang berpengalaman dalam ilmu tajwid. Dengan begitu, kamu akan lebih mengerti dan terampil dalam membaca Al-Quran.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kamu yang ingin belajar Mad Shilah Qoshirah dan Mad Shilah Thawilah. Teruslah berlatih dan berusaha untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran. Dengan kesabaran dan ketekunan, kita dapat menjadi pembaca Al-Quran yang baik dan benar. Selamat belajar!