Syarat Berlakunya Hukum Hardy Weinberg

Hardy-Weinberg merupakan hukum yang digunakan untuk menghitung persentase genotipe dalam suatu populasi. Hukum ini dinamai berdasarkan dua ilmuwan Inggris, G.H. Hardy dan Wilhelm Weinberg, yang secara independen menemukan formula yang sama pada tahun 1908 dan 1909. Hukum ini memiliki syarat-syarat tertentu yang harus terpenuhi agar dapat berlaku.

Syarat Berlakunya Hukum Hardy-Weinberg

Untuk menghitung persentase genotipe dalam suatu populasi menggunakan hukum Hardy-Weinberg, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain:

1. Populasi Harus Besar dan Tidak Memiliki Migrasi

Syarat pertama yang harus terpenuhi adalah populasi harus besar dan tidak memiliki migrasi. Artinya, populasi tersebut tidak mendapatkan sumbangan individu baru dari populasi lain dan tidak terjadi perpindahan individu keluar atau masuk ke populasi tersebut. Dengan demikian, populasi tersebut akan tetap stabil dan tidak akan mengalami perubahan.

2. Tidak Terjadi Perubahan Mutasi

Syarat kedua adalah tidak terjadi perubahan mutasi dalam genom. Mutasi merupakan perubahan pada DNA yang dapat mempengaruhi sifat dan karakteristik individu. Jika terjadi mutasi, maka frekuensi alel dalam populasi dapat berubah. Oleh karena itu, untuk menghitung persentase genotipe menggunakan hukum Hardy-Weinberg, tidak boleh terdapat perubahan mutasi dalam genom.

3. Tidak Ada Seleksi Alam

Syarat ketiga adalah tidak adanya seleksi alam. Seleksi alam merupakan proses di mana individu dengan sifat yang menguntungkan akan memiliki peluang lebih besar untuk bertahan hidup dan berkembang biak. Jika terjadi seleksi alam, maka frekuensi alel dalam populasi juga dapat berubah. Oleh karena itu, untuk menghitung persentase genotipe menggunakan hukum Hardy-Weinberg, tidak boleh terdapat seleksi alam.

4. Mating Random

Syarat keempat adalah mating harus random atau acak. Artinya, individu dalam populasi memilih pasangan secara acak tanpa mempertimbangkan sifat dan karakteristik tertentu. Jika mating tidak random, maka frekuensi alel dalam populasi juga dapat berubah. Oleh karena itu, untuk menghitung persentase genotipe menggunakan hukum Hardy-Weinberg, mating harus random.

Cara Menghitung Persentase Genotipe dalam Suatu Populasi

1. Menghitung Frekuensi Alel

Langkah pertama dalam menghitung persentase genotipe dalam suatu populasi menggunakan hukum Hardy-Weinberg adalah dengan menghitung frekuensi alel. Frekuensi alel adalah proporsi alel tertentu dalam populasi.

Untuk menghitung frekuensi alel, dapat menggunakan rumus berikut:

Frekuensi Alel (p) = (Jumlah individu dengan alel dominan (AA) + ½ jumlah individu heterozigot (Aa)) ÷ Jumlah total individu

Dalam rumus tersebut, individu dengan alel homozigot dominan (AA) dihitung sebagai 1, individu heterozigot (Aa) dihitung sebagai ½, dan jumlah total individu adalah jumlah semua individu dalam populasi.

2. Menghitung Frekuensi Genotipe

Setelah menghitung frekuensi alel, langkah selanjutnya adalah menghitung frekuensi genotipe. Frekuensi genotipe adalah proporsi genotipe tertentu dalam populasi.

Untuk menghitung frekuensi genotipe, dapat menggunakan rumus berikut:

Frekuensi Genotipe (AA) = p2

Frekuensi Genotipe (Aa) = 2pq

Frekuensi Genotipe (aa) = q2

Dalam rumus tersebut, p adalah frekuensi alel dominan, q adalah frekuensi alel resesif, dan p2, 2pq, dan q2 mewakili proporsi genotipe di dalam populasi.

3. Menghitung Persentase Genotipe

Setelah menghitung frekuensi genotipe, langkah terakhir adalah menghitung persentase genotipe. Persentase genotipe adalah persentase proporsi genotipe tertentu dalam populasi.

Untuk menghitung persentase genotipe, perlu mengalikan frekuensi genotipe dengan 100:

Persentase Genotipe (AA) = Frekuensi Genotipe (AA) × 100%

Persentase Genotipe (Aa) = Frekuensi Genotipe (Aa) × 100%

Persentase Genotipe (aa) = Frekuensi Genotipe (aa) × 100%

Dengan demikian, kita dapat mengetahui persentase genotipe dalam suatu populasi menggunakan hukum Hardy-Weinberg.

Kesimpulan

Hukum Hardy-Weinberg digunakan untuk menghitung persentase genotipe dalam suatu populasi. Untuk dapat menggunakan hukum ini, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain populasi harus besar dan tidak memiliki migrasi, tidak terjadi perubahan mutasi dalam genom, tidak ada seleksi alam, dan mating harus random. Dalam menghitung persentase genotipe, langkah yang dilakukan adalah menghitung frekuensi alel, menghitung frekuensi genotipe, dan menghitung persentase genotipe. Dengan menggunakan rumus-rumus yang tepat, kita dapat mengetahui persentase genotipe dalam suatu populasi dan memahami karakteristik genetik populasi tersebut.

Sumber:

1. Deepstash

2. ID School

3. Pratama Blog

4. Ilmu