Apa yang dimaksud dengan pengawetan secara fisik jelaskan beserta contoh
Apa Itu Pengawetan Secara Fisik?
Pengawetan secara fisik adalah metode pengawetan makanan yang dilakukan dengan memanfaatkan suhu rendah atau suhu tinggi, metode pengeringan, pemisahan, atau penambahan bahan pengawet secara langsung ke bahan makanan. Metode ini bertujuan untuk memperlambat pertumbuhan mikroorganisme atau menghambat aktivitas enzim dalam makanan sehingga makanan memiliki umur simpan yang lebih lama.
Ada beberapa contoh pengawetan secara fisik, antara lain:
1. Pemanasan
Pemanasan adalah salah satu cara pengawetan secara fisik yang paling umum digunakan. Pemanasan dapat dilakukan dengan cara merebus, mengukus, atau memanggang makanan. Suhu tinggi yang diberikan pada makanan akan membunuh mikroorganisme dan menginaktifkan enzim yang dapat merusak makanan.
Pada contoh gambar di atas, terlihat seorang ibu sedang merebus sayuran. Dengan merebus sayuran, kandungan enzim dan mikroorganisme yang ada dalam sayuran akan mati sehingga dapat memperpanjang umur simpan sayuran.
2. Penyimpanan dalam Suhu Rendah
Penyimpanan dalam suhu rendah adalah metode pengawetan secara fisik yang menggunakan suhu rendah untuk memperlambat pertumbuhan mikroorganisme dalam makanan. Suhu rendah tersebut dapat diberikan dengan menggunakan lemari es, freezer, atau ruang penyimpanan khusus dengan suhu rendah.
Pada contoh gambar di atas, terlihat seorang penjual ikan yang menyimpan ikan di dalam ruang penyimpanan khusus dengan suhu rendah. Dengan menyimpan ikan dalam suhu rendah, pertumbuhan mikroorganisme dalam ikan dapat diperlambat sehingga ikan tetap segar lebih lama.
3. Pengeringan
Pengeringan adalah metode pengawetan makanan dengan cara menghilangkan kandungan air dalam makanan. Pengeringan dapat dilakukan dengan cara pengeringan alami seperti di bawah sinar matahari atau menggunakan mesin pengering. Dalam proses pengeringan, mikroorganisme tidak dapat berkembang biak karena kekurangan air yang dibutuhkan untuk hidup.
Pada contoh gambar di atas, terlihat buah-buahan yang sedang dikeringkan di bawah sinar matahari. Cara pengeringan ini akan membuat buah-buahan menjadi kering sehingga tidak mudah rusak dan dapat bertahan lebih lama.
Keuntungan Pengawetan Secara Fisik
Pengawetan secara fisik memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
1. Tidak Mengubah Sifat Organoleptik Makanan
Pengawetan secara fisik tidak secara signifikan mengubah sifat organoleptik makanan seperti rasa, tekstur, dan warna. Makanan yang diawetkan secara fisik masih dapat mempertahankan cita rasa dan kualitasnya.
Pada contoh gambar di atas, terlihat seorang ibu yang sedang menggoreng ayam. Penggorengan adalah salah satu cara pengawetan secara fisik yang tidak mengubah sifat organoleptik ayam. Ayam yang digoreng masih tetap memiliki rasa yang lezat, tekstur yang renyah, dan warna yang cokelat keemasan.
2. Tidak Menggunakan Bahan Pengawet Kimia
Pengawetan secara fisik tidak menggunakan bahan pengawet kimia yang dapat berpotensi berbahaya bagi kesehatan manusia. Pengawetan ini dilakukan dengan menggunakan suhu, pengeringan alami, atau pemisahan sehingga lebih aman dan bebas bahan kimia.
Pada contoh gambar di atas, terlihat seorang pembuat jeruk manis alami. Pengawetan jeruk manis alami tidak menggunakan bahan pengawet kimia sehingga lebih aman dikonsumsi dan tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya.
3. Tidak Merusak Kandungan Gizi Makanan
Pengawetan secara fisik tidak merusak kandungan gizi makanan. Makanan yang diawetkan secara fisik masih tetap memiliki kandungan gizi yang diperlukan oleh tubuh.
Pada contoh gambar di atas, terlihat seorang wanita yang sedang makan salad buah. Salah satu cara pengawetan secara fisik yang sering digunakan dalam salad buah adalah dengan menyimpannya dalam suhu rendah. Dengan cara ini, nutrisi dalam buah-buahan masih tetap terjaga.
Kekurangan Pengawetan Secara Fisik
Pengawetan secara fisik juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
1. Umur Simpan yang Lebih Pendek
Pengawetan secara fisik seringkali memiliki umur simpan yang lebih pendek dibandingkan dengan pengawetan menggunakan bahan pengawet kimia. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan metode pengawetan secara fisik dalam merusak mikroorganisme atau menghambat aktivitas enzim dalam makanan.
Pada contoh gambar di atas, terlihat seorang ibu yang sedang memasak sup. Pengawetan sup secara fisik memiliki umur simpan yang lebih pendek karena terdapat kandungan air dan bahan organik lain yang dapat memicu pertumbuhan mikroorganisme.
2. Memerlukan Ruang Penyimpanan Khusus
Pengawetan secara fisik seringkali memerlukan ruang penyimpanan khusus dengan suhu rendah atau suhu tinggi. Hal ini dapat menjadi kendala bagi orang yang tinggal di daerah dengan iklim yang tidak mendukung atau tidak memiliki akses ke ruang penyimpanan khusus.
Pada contoh gambar di atas, terlihat seorang pemilik toko es krim yang menyimpan es krim dalam freezer. Pengawetan es krim secara fisik memerlukan ruang penyimpanan khusus dengan suhu rendah agar es krim tetap beku.
3. Hanya Dapat Dilakukan pada Beberapa Jenis Makanan
Pengawetan secara fisik hanya dapat dilakukan pada beberapa jenis makanan yang dapat ditoleransi oleh suhu rendah, suhu tinggi, pengeringan, atau pemisahan. Beberapa jenis makanan seperti salad sayuran segar atau makanan yang mengandung banyak air tidak cocok untuk pengawetan secara fisik.
Pada contoh gambar di atas, terlihat seorang pedagang buah segar. Pengawetan secara fisik tidak cocok digunakan untuk pengawetan buah segar karena buah segar mengandung banyak air yang dapat mempercepat perkembangan mikroorganisme.
Cara Pengawetan Secara Fisik
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengawetkan makanan secara fisik, antara lain:
1. Pemasakan
Cara paling umum pengawetan secara fisik adalah dengan memasak makanan. Pemasakan pada suhu tinggi membunuh mikroorganisme dan menginaktifkan enzim dalam makanan.
Pada contoh gambar di atas, terlihat seorang koki yang sedang memasak mie goreng. Pemasakan mie goreng pada suhu tinggi akan membunuh mikroorganisme yang ada dalam mie goreng.
2. Penyimpanan dalam Suhu Rendah
Cara lain pengawetan secara fisik adalah dengan menyimpan makanan dalam suhu rendah. Suhu rendah dapat memperlambat pertumbuhan mikroorganisme dalam makanan.
Pada contoh gambar di atas, terlihat seorang ibu yang sedang menyimpan daging dalam kulkas. Penyimpanan daging dalam suhu rendah akan memperlambat pertumbuhan bakteri yang dapat merusak daging.
3. Pengeringan
Cara lain pengawetan secara fisik adalah dengan mengeringkan makanan. Proses pengeringan menghilangkan kandungan air dalam makanan sehingga mikroorganisme tidak dapat berkembang biak.
Pada contoh gambar di atas, terlihat seorang penjual kerupuk yang sedang mengeringkan kerupuk di bawah sinar matahari. Pengeringan kerupuk di bawah sinar matahari akan membuat kerupuk menjadi kering dan tidak mudah rusak.
Pemesanan Pengawetan Secara Fisik
Untuk melakukan pemesanan pengawetan secara fisik, Anda dapat menghubungi produsen makanan atau toko makanan yang menyediakan layanan pengawetan secara fisik. Pastikan untuk menanyakan jenis makanan yang dapat diawetkan secara fisik dan ketersediaan ruang penyimpanan khusus jika diperlukan.
Pada contoh gambar di atas, terlihat seorang pengusaha makanan yang sedang mengambil pesanan pengawetan secara fisik dari seorang pelanggan. Pengusaha makanan dapat membantu Anda dengan proses pemesanan dan pengawetan makanan secara fisik.
Lokasi Tempat Pengawetan Secara Fisik
Pengawetan makanan secara fisik dapat dilakukan di berbagai tempat, antara lain:
1. Dapur Rumah
Anda dapat melakukan pengawetan makanan secara fisik di dapur rumah. Pemasakan makanan atau penyimpanan dalam suhu rendah dapat dilakukan di dapur rumah dengan menggunakan peralatan yang sudah ada seperti kompor, oven, atau kulkas.
Pada contoh gambar di atas, terlihat seorang ibu yang sedang mempersiapkan bahan-bahan makanan di dapur rumah. Pengawetan makanan secara fisik dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan dapur yang sudah ada di rumah.
2. Toko Makanan
Jika Anda memiliki bisnis makanan, pengawetan makanan secara fisik juga dapat dilakukan di toko makanan. Anda dapat menyediakan ruang penyimpanan khusus dengan suhu rendah atau tinggi untuk mengawetkan makanan yang Anda
