Menyusui merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Memberikan ASI (Air Susu Ibu) yang cukup dan berkualitas adalah kewajiban dan tanggung jawab setiap ibu. Namun, ada hal yang perlu diperhatikan terkait dengan penyimpanan dan ketahanan ASI yang sudah dicairkan.
Tahan Berapa Lama ASI yang Sudah Dicairkan?
Banyak ibu menyimpan ASI dalam bentuk cairan untuk kemudian digunakan saat bayi butuh. Namun, ada batasan waktu yang harus diperhatikan agar ASI tetap aman dan berkualitas.

Menurut tabel-asi yang kami temukan, ASI yang sudah dicairkan dapat bertahan dalam beberapa kondisi penyimpanan sebagai berikut:
1. Suhu Kamar
Jika ASI yang sudah dicairkan disimpan dalam suhu kamar, yaitu sekitar 26-29 derajat Celsius, maka ASI dapat bertahan selama 3-4 jam. Penting untuk mencatat waktu penyimpanan ASI agar tidak melebihi batas waktu yang aman.

2. Dalam Kulkas
Jika Anda ingin menyimpan ASI yang sudah dicairkan lebih lama, Anda dapat menyimpannya di dalam kulkas. ASI yang sudah dicairkan dapat bertahan hingga 24 jam dalam suhu kulkas yang sekitar 0-4 derajat Celsius.
3. Dalam Freezer
Jika ingin menyimpan ASI yang sudah dicairkan dalam jangka waktu yang lebih lama, Anda dapat menggunakan freezer. Dalam freezer dengan suhu -18 derajat Celsius atau lebih rendah, ASI yang sudah dicairkan dapat bertahan hingga 3-6 bulan.
Tips Penyimpanan ASI yang Benar
Untuk memastikan bahwa ASI yang disimpan tetap aman dan berkualitas, berikut ini adalah beberapa tips penyimpanan ASI yang dapat Anda ikuti:
1. Gunakan Wadah Tertutup
Saat menyimpan ASI, pastikan untuk menggunakan wadah yang tertutup rapat. Wadah khusus penyimpanan ASI dengan tutup yang rapat dapat membantu menjaga kebersihan dan kualitas ASI.
2. Gunakan Kemasan yang Sesuai
Pilihlah kemasan penyimpanan yang sesuai dengan jumlah ASI yang ingin Anda simpan. Jika Anda hanya ingin menyimpan jumlah ASI yang sedikit, maka Anda dapat menggunakan wadah kecil. Namun, jika Anda ingin menyimpan ASI dalam jumlah yang lebih banyak, gunakan botol atau kantong yang lebih besar.
3. Beri Label pada Setiap Wadah
Penting untuk memberi label pada setiap wadah penyimpanan ASI dengan mencantumkan tanggal dan waktu penyimpanan. Hal ini akan membantu Anda memperhatikan batasan waktu penyimpanan ASI yang sudah dicairkan.
4. Jangan Menambahkan ASI Beku ke ASI yang Sudah Terlebih Dahulu Dicairkan
Jika Anda ingin menggunakan ASI yang sudah terlebih dahulu dicairkan, pastikan ASI tersebut tidak bercampur dengan ASI bekuan. Campuran ASI bekuan dan ASI yang sudah dicairkan dapat mempercepat pertumbuhan bakteri dan mempengaruhi kualitas ASI yang disimpan.
5. Jangan Menggunakan Kembali Sisa ASI yang Sudah Diberikan pada Bayi
Setelah bayi selesai menyusu, sebaiknya jangan menggunakan kembali sisa ASI yang sudah diberikan pada bayi. Sisa ASI yang sudah terpapar oleh air liur bayi dapat menjadi media penularan bakteri dan dapat mengurangi kualitas dan keamanan ASI.
Kesimpulan
ASI yang sudah dicairkan dapat bertahan dalam beberapa kondisi penyimpanan seperti suhu kamar, kulkas, dan freezer. Batasan waktu penyimpanan ASI yang sudah dicairkan perlu diperhatikan agar ASI tetap berkualitas dan aman untuk dikonsumsi oleh bayi. Dalam memilih kemasan dan wadah penyimpanan ASI, pastikan menggunakan yang bersih dan aman. Selain itu, beri label pada setiap wadah untuk memperhatikan batasan waktu penyimpanan. Jangan lupa untuk tidak mencampur ASI bekuan dengan ASI yang sudah dicairkan, dan hindari penggunaan kembali sisa ASI yang sudah diberikan pada bayi untuk menjaga kebersihan dan kualitas ASI yang disimpan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para ibu dalam memberikan ASI yang terbaik untuk bayi mereka.
