Doa Puasa Tarwiyah

Hukum Puasa Tarwiyah dan Arafah

Hukum Puasa Tarwiyah dan Arafah

Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan dua puasa sunnah yang dilakukan oleh umat Muslim pada bulan Dzulhijjah, tepatnya sebelum dan saat menjalankan ibadah haji. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu puasa Tarwiyah dan Arafah, makna dari kedua puasa ini, penjelasan tentang pelaksanaannya, serta kesimpulan mengenai pentingnya menjalankan puasa Tarwiyah dan Arafah.

Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah dilakukan pada tanggal delapan Dzulhijjah, tepatnya sehari sebelum hari Arafah. Puasa ini juga sering disebut sebagai puasa ‘Sunnah Ghairu Mu’akkadah’, yang artinya puasa sunnah yang tidak diutamakan namun dianjurkan untuk dilakukan.

Makna dari puasa Tarwiyah adalah persiapan fisik dan spiritual untuk menjalankan ibadah haji. Nama “Tarwiyah” sendiri berasal dari kata “tarwiy” yang berarti memberi makanan atau minuman pada hewan ternak. Dalam konteks ibadah haji, puasa Tarwiyah menjadi bentuk kesiapan umat Muslim dalam menjalankan ibadah haji, seperti memberi makan dan minum pada hewan qurban yang akan disembelih selama haji.

Pelaksanaan puasa Tarwiyah tidak memiliki doa khusus yang disyariatkan. Namun, umat Muslim dianjurkan untuk berpuasa dengan niat ikhlas semata-mata karena Allah SWT dan menjalankan ibadah dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.

Doa Puasa Tarwiyah Dan Arafah Nu Online

Doa Puasa Tarwiyah

Doa yang dapat dibaca saat menjalankan puasa Tarwiyah:

اَللَّهُمَّ إِنَّ هَذَا جَعَلْتُهُ صِيَامًا مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ فَبِهِ صُمْتُ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ وَجَعَلْتُهُ صِيَامَ غَدَاةِ القَامَةِ فَبِهِ صُمْتُ

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku telah menjadikan puasa ini sebagai gantinya (karena tidak berpuasa) di bulan Ramadan, maka dengan puasa ini aku berpuasa pengganti di bulan Ramadan dan aku menjadikan puasa ini sebagai puasa hari-waktu menetap (aqiqah), maka dengan puasa ini aku berpuasa.”

Puasa Arafah

Puasa Arafah dilakukan pada tanggal sembilan Dzulhijjah. Puasa ini merupakan puasa yang sangat dianjurkan bagi umat Muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji. Puasa Arafah juga sering disebut sebagai puasa ‘Sunnah Mu’akkadah’, yang artinya puasa yang sangat dianjurkan namun tidak wajib dilakukan.

Makna dari puasa Arafah adalah bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat haji dan menjalankan ibadah ini dengan sungguh-sungguh. Puasa ini juga dijadikan penghargaan bagi umat Muslim yang tidak dapat melaksanakan ibadah haji secara fisik.

Penjelasan mengenai pelaksanaan puasa Arafah adalah sebagai berikut:

  1. Puasa dilakukan pada tanggal sembilan Dzulhijjah, sehari sebelum perayaan Idul Adha.
  2. Puasa ini disunahkan bagi umat Muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji.
  3. Ketika berpuasa, umat Muslim dianjurkan melakukan ibadah dengan penuh kesungguhan dan berdoa kepada Allah SWT untuk memohon ampunan, rahmat, dan ridha-Nya.

Doa Pada Hari Arafah

Doa yang bisa dibaca pada hari Arafah adalah sebagai berikut:

أَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي رَبِّي، وَارْحَمْنِي رَبِّي، وَكُنْ عَنِّي رَبِّي، إِنَّكَ فَعَّالٌ لِمَا تُرِيدُ

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosaku, sayangilah aku, dan berilah keberkahan padaku. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas apa yang Engkau kehendaki.”

Kesimpulan

Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan dua puasa sunnah yang dilakukan oleh umat Muslim sebagai persiapan menjalankan ibadah haji. Puasa Tarwiyah dilakukan pada tanggal delapan Dzulhijjah sebagai persiapan fisik dan spiritual untuk menjalankan ibadah haji, sementara puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal sembilan Dzulhijjah sebagai penghargaan bagi umat Muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji secara fisik.

Makna dari kedua puasa ini adalah kesungguhan dalam menjalankan ibadah haji dan bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Doa-doa yang dapat dibaca saat menjalankan puasa Tarwiyah dan Arafah juga penting untuk menyampaikan permohonan ampunan dan rahmat-Nya.

Niat yang ikhlas, kesadaran, dan keikhlasan dalam menjalankan kedua puasa ini merupakan kunci utama untuk meraih keberkahan dari Allah SWT. Melalui puasa Tarwiyah dan Arafah, umat Muslim diajak untuk memperbaiki diri, meningkatkan ibadah, dan menguatkan koneksi dengan Allah SWT.

Penting untuk diingat bahwa ibadah haji bukan hanya tentang perjalanan fisik ke tanah suci, tetapi juga tentang perjalanan spiritual dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, menjalankan puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan bagian penting dari keseluruhan ibadah haji.