Mekari Karir

Tren Career Cushioning dan Cara Mengatasinya

Tren Career Cushioning dan Cara Mengatasinya

Apa yang sesungguhnya dimaksud dengan tren career cushioning? Bagaimana tren ini bisa mempengaruhi karir seseorang dan bagaimana cara mengatasinya? Dalam artikel ini, kita akan mengulas secara mendalam tentang tren career cushioning dan cara menghadapinya.

Apa itu Career Cushioning?

Career cushioning adalah istilah yang mengacu pada tindakan seseorang yang menjaga beberapa pilihan karir atau proyek yang mungkin untuk melindungi dirinya dari risiko kegagalan atau ketidakpastian di dunia kerja. Pada dasarnya, career cushioning adalah strategi yang digunakan seseorang untuk menghindari risiko karir yang terkait dengan pekerjaan utamanya dengan bekerja pada proyek sampingan atau mengembangkan keterampilan yang berbeda.

Dalam dunia kerja yang cepat berubah dan penuh ketidakpastian, career cushioning bisa menjadi pilihan yang masuk akal. Namun, ada juga pendapat yang menyarankan bahwa career cushioning bisa menjadi tanda dari kurangnya komitmen terhadap pekerjaan utama seseorang. Namun, dalam beberapa kasus, career cushioning bisa menjadi strategi yang cerdas untuk menjaga keberlangsungan karir seseorang dan membantu mengantisipasi perkembangan di masa depan.

Siapa yang Berpotensi Melakukan Career Cushioning?

Career cushioning bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk pekerja yang sedang membangun karir di perusahaan, pengusaha, atau profesional independen. Beberapa faktor yang membuat seseorang berpotensi melakukan career cushioning antara lain:

  1. Ketidakpastian di dunia kerja: Dengan adanya perkembangan teknologi dan perubahan dinamika bisnis, tingkat ketidakpastian di dunia kerja semakin tinggi. Banyak pekerja khawatir bahwa pekerjaan mereka akan tergantikan oleh mesin atau teknologi, sehingga mereka mencari cara untuk melindungi diri dari risiko kehilangan pekerjaan.
  2. Kebijakan perusahaan yang tidak stabil: Perubahan kebijakan perusahaan atau restrukturisasi bisa membuat para pekerja tidak yakin tentang masa depan mereka di perusahaan. Dalam situasi seperti ini, career cushioning bisa menjadi cara untuk mengurangi risiko dan melindungi diri dari ketidakpastian.
  3. Tuntutan pekerjaan yang tinggi: Beban kerja yang tinggi dan tuntutan pekerjaan yang terus meningkat bisa membuat beberapa pekerja merasa perlu untuk meluangkan waktu dan energi untuk proyek sampingan atau pengembangan keterampilan yang berbeda. Career cushioning bisa menjadi cara untuk mencegah kejenuhan dan menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi.

Bagaimana Cara Mengatasi Career Cushioning?

Jika Anda merasa terjebak dalam tren career cushioning dan ingin mengatasi hal tersebut, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:

  1. Tentukan tujuan karir jangka panjang: Penting untuk memiliki visi yang jelas tentang apa yang Anda ingin capai dalam karir Anda. Tentukan tujuan jangka panjang dan fokus pada pekerjaan utama yang mendukung visi tersebut. Dengan memiliki tujuan yang jelas, Anda dapat menghindari terjebak dalam tren career cushioning yang tidak relevan dengan tujuan Anda.
  2. Tingkatkan keterampilan Anda: Salah satu alasan utama seseorang melakukan career cushioning adalah untuk mengembangkan keterampilan baru yang relevan dengan perkembangan di dunia kerja. Sebagai gantinya, fokuslah pada pengembangan keterampilan yang sesuai dengan tujuan karir Anda. Dengan meningkatkan keterampilan yang relevan, Anda dapat menjadi lebih kompetitif dan meningkatkan peluang untuk mendapatkan posisi yang diinginkan.
  3. Berinvestasi dalam pendidikan dan pengembangan diri: Salah satu cara terbaik untuk mengatasi tren career cushioning adalah dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Anda melalui pendidikan dan pengembangan diri. Bergabunglah dalam kursus, pelatihan, atau seminar yang berkaitan dengan bidang yang Anda minati. Dengan belajar secara terus-menerus, Anda dapat tetap relevan dengan perkembangan di dunia kerja dan meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan kesempatan karir yang lebih baik.
  4. Kembangkan jaringan profesional: Networking adalah kunci untuk mendapatkan peluang karir yang lebih baik. Jaringan profesional yang kuat dapat membantu Anda mendapatkan informasi tentang peluang pekerjaan, memberikan dukungan dan motivasi, serta membuka pintu bagi kolaborasi dan kemitraan. Selalu sisihkan waktu untuk membangun dan memperluas jaringan profesional Anda.
  5. Temukan keseimbangan antara pekerjaan utama dan proyek sampingan: Jika Anda merasa perlu untuk melakukan career cushioning, pastikan Anda dapat menemukan keseimbangan antara pekerjaan utama dan proyek sampingan Anda. Tetap fokus pada pekerjaan utama Anda dan jangan biarkan proyek sampingan mengganggu kinerja Anda. Manajemen waktu dan pengaturan prioritas sangat penting untuk menjaga keseimbangan ini.

Contoh Tren Career Cushioning

Berikut ini adalah beberapa contoh tren career cushioning yang sering dilakukan oleh pekerja di berbagai bidang:

  1. Membuka bisnis sampingan: Banyak pekerja yang membuka bisnis sampingan sebagai sumber pendapatan tambahan atau sebagai proyek yang berbeda dari pekerjaan utama mereka.
  2. Mengambil proyek sampingan: Beberapa pekerja memilih untuk mengambil proyek sampingan untuk mengembangkan keterampilan yang berbeda atau untuk mendapatkan pengalaman di bidang yang berbeda.
  3. Mendirikan startup: Semakin banyak pekerja yang memilih untuk mendirikan startup sebagai alternatif dari pekerjaan utama mereka. Ini memberi mereka kendali lebih besar atas karir mereka dan memiliki potensi untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar.
  4. Freelancing: Model pekerjaan fleksibel seperti freelancing juga menjadi pilihan bagi banyak pekerja yang ingin memiliki kontrol lebih besar atas waktu dan pekerjaan mereka.
  5. Pengembangan keterampilan tambahan: Banyak pekerja yang memilih untuk mengembangkan keterampilan tambahan di luar bidang pekerjaan utama mereka. Ini bisa dilakukan melalui kursus online, pelatihan, atau proyek sampingan yang relevan dengan minat mereka.

Kesimpulan

Tren career cushioning adalah fenomena yang semakin populer di dunia kerja saat ini. Ini adalah respons dari pekerja terhadap tingkat ketidakpastian yang tinggi dan perubahan dinamika bisnis. Dalam beberapa kasus, career cushioning bisa menjadi strategi yang cerdas untuk melindungi diri dari risiko kehilangan pekerjaan atau untuk tetap relevan dengan perkembangan di dunia kerja. Namun, penting untuk tetap fokus pada pekerjaan utama dan memiliki visi yang jelas tentang tujuan karir jangka panjang. Dengan melakukan itu, kita dapat mengatasi tren career cushioning dengan lebih efektif dan membangun karir yang sukses dan memuaskan.

Jadi, jangan biarkan tren career cushioning menghentikan Anda untuk mencapai tujuan karir Anda. Tingkatkan keterampilan Anda, berinvestasi dalam pendidikan dan pengembangan diri, dan kembangkan jaringan profesional yang kuat. Dengan melakukan semua ini, Anda dapat mengatasi tren career cushioning dan mencapai kesuksesan dalam karir Anda.

Sumber:
https://media.licdn.com/dms/image/D5612AQFMif4-i9k24w/article-cover_image-shrink_720_1280/0/1679038819357?e=2147483647&v=beta&t=VnXBTNf8jGoIMPulpw6GV65q7B4Y9xN_spSCFVX1XB4
https://femalepreneur.id/wp-content/uploads/2022/12/Mekari-_-Webinar.jpg
https://i2.wp.com/soc-phoenix.s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/wp-content/uploads/2017/11/29174239/Tips-Karier-Sesuai-Zodiak-Cover.jpg