Zaman Megalitikum: Pengertian, Sejarah, Ciri, dan Peninggalannya
Zaman Megalitikum adalah periode dalam sejarah manusia yang ditandai dengan penggunaan batu besar atau megalitik untuk tujuan pembangunan. Istilah “megalitik” berasal dari kata Yunani “mega” yang berarti besar dan “lithos” yang berarti batu. Zaman Megalitikum juga dikenal dengan sebutan zaman batu besar. Periode ini mencakup sekitar 3.000 hingga 1.000 SM, meskipun masa ini dapat berbeda-beda di berbagai wilayah geografis.
Zaman Megalitikum : Pengertian, Ciri, Kehidupan, Jenis, Dan
Zaman Megalitikum adalah periode dalam sejarah manusia yang ditandai dengan penggunaan batu besar atau megalitik dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Istilah “megalitik” berasal dari bahasa Yunani yang berarti batu besar. Zaman ini juga dikenal dengan sebutan zaman batu besar karena penggunaan batu besar sebagai bahan utama dalam pembangunan struktur megalitik seperti bangunan, monumen, dan makam. Zaman Megalitikum mencakup periode antara tahun 3.000 hingga 1.000 SM, meskipun masa ini dapat bervariasi di berbagai wilayah geografis.
Zaman Megalitikum: Sejarah, Ciri & Peninggalannya!
Zaman Megalitikum merupakan periode dalam sejarah manusia yang ditandai dengan penggunaan batu-batu besar atau megalitik untuk pembangunan struktur seperti monumen, makam, dan bangunan-bangunan penting. Zaman ini juga dikenal dengan sebutan Zaman Batu Besar karena batu-batu besar tersebut digunakan sebagai bahan utama dalam pembangunan. Hal ini berbeda dengan zaman-zaman sebelumnya yang lebih banyak menggunakan bahan-bahan organik seperti kayu atau tulang.
Atas dasar arkeologi dan bukti-bukti peninggalan yang ditemukan, Zaman Megalitikum diyakini berkembang di berbagai wilayah di dunia seperti Eropa, Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika. Meskipun terdapat variasi dalam kebudayaan dan perkembangan di masing-masing wilayah, terdapat ciri-ciri umum yang menggambarkan Zaman Megalitikum secara keseluruhan.
Ciri-ciri Zaman Megalitikum
Salah satu ciri utama dari Zaman Megalitikum adalah penggunaan batu-batu besar atau megalitik dalam konstruksi dan pembangunan. Batu-batu tersebut umumnya berukuran besar dan sulit untuk dipindahkan tanpa adanya teknologi modern. Penggunaan batu-batu itu menunjukkan kemampuan manusia pada masa itu dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada untuk membuat struktur bangunan yang kuat dan tahan lama.
Selain itu, salah satu ciri utama dari Zaman Megalitikum adalah adanya monumen atau bangunan-bangunan besar yang terkait dengan praktik keagamaan. Monumen-monumen tersebut umumnya berbentuk menhir, dolmen, atau henge. Menhir adalah batu tegak tunggal yang sering kali memiliki ukiran atau tanda-tanda simbolik. Dolmen adalah struktur batu yang terdiri dari beberapa batu tegak yang didukung oleh batu penutup horizontal. Henge adalah lintasan berbentuk lingkaran yang dikelilingi oleh gundukan tanah.
Peninggalan Zaman Megalitikum
Peninggalan Zaman Megalitikum dapat ditemukan di banyak tempat di dunia, termasuk Eropa, Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika. Beberapa contoh peninggalan yang terkenal adalah Stonehenge di Inggris, Machu Picchu di Peru, dan Borobudur di Indonesia.
Stonehenge
Stonehenge adalah sebuah kompleks megalitik yang terletak di Wiltshire, Inggris. Situs ini terdiri dari lingkaran batu raksasa yang didirikan pada sekitar tahun 3.000 hingga 1.600 SM. Stonehenge diyakini digunakan untuk tujuan seremonial atau keagamaan, meskipun tujuan pastinya masih menjadi misteri hingga saat ini. Keberadaan Stonehenge yang tertua diperkirakan berasal dari tahun 3.100 SM, sedangkan yang terakhir dibangun pada tahun 1.600 SM.
Machu Picchu
Machu Picchu adalah kota kuno suku Inca yang terletak di Pegunungan Andes, Peru. Kota ini ditemukan kembali pada tahun 1911 oleh arkeolog Amerika Serikat bernama Hiram Bingham. Meskipun bukti-bukti menunjukkan adanya pemukiman manusia sejak zaman sebelumnya, Machu Picchu terutama terkenal karena struktur bangunan yang kokoh dan indah yang dibangun oleh suku Inca sekitar tahun 1450 hingga 1470 M. Situs ini kemudian ditinggalkan dan hampir dilupakan sebelum ditemukan kembali pada awal abad ke-20.
Borobudur
Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-8 atau ke-9 M oleh dinasti Sailendra. Borobudur adalah salah satu monumen Buddha terbesar di dunia dan diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Candi ini terdiri dari sembilan tingkat yang membentuk sebuah piramida dengan total 2.672 relief dan 504 patung Buddha. Borobudur kemudian ditinggalkan dan sepenuhnya tertutup oleh abu vulkanik selama berabad-abad sebelum ditemukan kembali pada tahun 1814 dan kemudian direstorasi.
Apa Itu Zaman Megalitikum?
Zaman Megalitikum adalah periode waktu dalam sejarah manusia yang ditandai dengan penggunaan batu besar atau megalitik untuk pembangunan. Istilah “megalitik” berasal dari bahasa Yunani yang berarti batu besar. Penggunaan batu-batu besar ini menjadi bagian penting dari perkembangan manusia pada masa itu, menunjukkan kemampuan mereka dalam memanfaatkan sumber daya alam untuk membangun struktur yang kuat dan tahan lama. Zaman Megalitikum mencakup periode dari sekitar tahun 3.000 hingga 1.000 SM, meskipun durasi ini dapat berbeda-beda di berbagai wilayah geografis.
Bahan yang Digunakan dalam Zaman Megalitikum
Salah satu bahan yang dominan digunakan dalam Zaman Megalitikum adalah batu megalitik atau batu besar. Batu-batu ini umumnya berukuran besar dan sulit untuk dipindahkan tanpa adanya teknologi modern. Digunakan untuk pembangunan struktur seperti monumen, bangunan, ataupun makam, batu-batu megalitik tersebut menjadi simbol kemampuan manusia prasejarah dalam memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia untuk keperluan sehari-hari mereka.
Harga Batu Megalitik dalam Zaman Megalitikum
Meskipun tidak ada harga yang ditentukan secara khusus untuk batu megalitik dalam Zaman Megalitikum, dapat dikatakan bahwa batu-batu ini memiliki nilai yang tinggi bagi masyarakat pada masa itu. Batu megalitik digunakan untuk tujuan pembangunan yang beragam, mulai dari struktur monumen seperti menhir dan dolmen hingga bangunan rumah dan makam. Penggunaan batu-batu ini menunjukkan bahwa batu megalitik memiliki nilai penting dalam budaya dan kehidupan masyarakat pada masa tersebut.
Ukuran Batu Megalitik dalam Zaman Megalitikum
Ukuran batu megalitik dalam Zaman Megalitikum bervariasi tergantung pada tujuan penggunaannya. Batu-batu ini umumnya memiliki ukuran yang besar dan sulit untuk dipindahkan. Beberapa contoh ukuran batu megalitik yang ditemukan mencapai beberapa meter dalam ketebalan dan beratnya. Ukuran-ukuran batu yang besar ini menjadi karakteristik utama dari Zaman Megalitikum dan menunjukkan kemampuan manusia prasejarah dalam mengelola sumber daya alam yang ada.
Warna Batu Megalitik dalam Zaman Megalitikum
Warna batu megalitik dalam Zaman Megalitikum bervariasi tergantung pada jenis batu yang digunakan dan sifat alami dari batu tersebut. Beberapa batu megalitik memiliki warna abu-abu, coklat, atau keabu-abuan, sementara yang lainnya memiliki warna lebih cerah seperti putih atau krem. Warna batu megalitik ini dapat berubah seiring dengan waktu dan paparan terhadap elemen-elemen alam, tetapi pada saat pembuatannya, warna batu tersebut mungkin berperan dalam estetika dan makna simbolik yang diinginkan oleh pembuatnya.
Merk Batu Megalitik dalam Zaman Megalitikum
Tidak ada merk yang secara khusus terkait dengan batu megalitik dalam Zaman Megalitikum. Meskipun demikian, batu-batu megalitik ini dapat dianggap sebagai hasil karya individu atau komunitas manusia pada masa itu. Pemilihan dan pengolahan batu-batu ini dapat menggambarkan keterampilan dan pengetahuan teknis yang dimiliki oleh pembuatnya. Oleh karena itu, setiap struktur atau monumen yang terbuat dari batu megalitik dapat dianggap sebagai tanda identitas dan pencapaian budaya pada masa itu.
Kesimpulan
Zaman Megalitikum adalah periode dalam sejarah manusia yang ditandai dengan penggunaan batu besar atau megalitik untuk tujuan pembangunan. Penggunaan batu-batu megalitik ini menunjukkan kemampuan manusia prasejarah dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada untuk membangun struktur yang kuat dan tahan lama. Zaman Megalitikum mencakup periode antara tahun 3.000 hingga 1.000 SM dan sebagian besar dunia mengenalnya sebagai Zaman Batu Besar.
Zaman Megalitikum memiliki ciri-ciri umum seperti penggunaan batu-batu besar dalam konstruksi, keberadaan monumen atau bangunan besar yang terkait dengan praktik keagamaan, serta peninggalan-peninggalannya yang dapat ditemukan di berbagai wilayah di dunia seperti Stonehenge di Inggris, Machu Picchu di Peru, dan Borobudur di Indonesia.
Penggunaan batu megalitik dalam Zaman Megalitikum mencerminkan kemampuan manusia prasejarah dalam memanfaatkan sumber daya alam. Batu megalitik ini umumnya berukuran besar dan sulit untuk dipindahkan, tetapi masyarakat pada masa itu berhasil menggunakan batu-batu ini dalam pembangunan struktur yang kuat dan tahan lama. Selain itu, batu megalitik ini juga memiliki nilai penting dalam budaya dan kehidupan masyarakat pada masa tersebut.
Dengan demikian, Zaman Megalitikum merupakan periode penting dalam sejarah manusia yang menandai perkembangan kemampuan teknologi manusia prasejarah dalam memanfaatkan sumber daya alam untuk tujuan pembangunan. Peninggalan-peninggalan bersejarah dari masa itu seperti Stonehenge, Machu Picchu, dan Borobudur juga menjadi bukti akan keagungan dan kecerdikan manusia pada masa Zaman Megalitikum.
