Cara Menghitung Hps Yang Benar In English
Apa itu HPS?
HPS atau Harga Perkiraan Sendiri adalah harga yang ditetapkan oleh pihak penyedia jasa atau barang dalam pengadaan untuk kepentingan pemerintah. HPS menjadi penting karena digunakan sebagai acuan dalam proses lelang atau penawaran.
Dalam dunia pengadaan, HPS memiliki peran yang sangat vital. HPS yang benar sangat penting karena menjadi dasar dalam menentukan anggaran pengadaan, menjaga kualitas pekerjaan, dan mencegah praktik penerimaan suap atau mark-up harga yang tidak seharusnya.
Untuk dapat menghitung HPS yang akurat, perlu memperhatikan beberapa hal. Pada kesempatan ini, akan dijelaskan langkah-langkah dalam menghitung HPS yang benar, beserta contoh penghitungan HPS untuk memberikan pemahaman yang lebih baik.
Siapa yang Perlu Menghitung HPS?
Proses penghitungan HPS biasanya dilakukan oleh tim yang terdiri dari berbagai pihak terkait, seperti:
- Pengguna Barang/Jasa: Pihak yang membutuhkan barang atau jasa, biasanya merupakan pihak pemerintah atau instansi swasta.
- Konsultan: Pihak yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam bidang yang relevan dengan pengadaan.
- Pengawas: Pihak yang bertanggung jawab memastikan bahwa pekerjaan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang disepakati.
- Bendahara/Penyedia Dana: Pihak yang bertanggung jawab mengalokasikan dan mengontrol anggaran untuk pengadaan.
Dalam sebuah lembaga pemerintah, Tim Pengadaan Barang/Jasa atau Unit Layanan Pengadaan (ULP) juga perlu terlibat dalam proses penghitungan HPS.
Bagaimana Menghitung HPS yang Benar?
Proses penghitungan HPS yang baik dan benar terdiri dari beberapa langkah berikut:
- Identifikasi Kebutuhan: Pahami dengan jelas apa yang dibutuhkan oleh pihak pengguna barang atau jasa. Identifikasi spesifikasi teknis yang diinginkan, termasuk bahan, kualitas, kuantitas, dan waktu penyelesaian. Pastikan bahwa spesifikasi tersebut sesuai dengan regulasi atau standar yang berlaku.
- Survey Pasar: Lakukan survei pasar untuk mengetahui harga pasar dan ketersediaan barang atau jasa yang dibutuhkan. Interaksikan dengan calon penyedia barang atau jasa untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
- Perhitungan Estimasi Biaya: Gunakan data dari survei pasar untuk menghitung perkiraan biaya yang akan dikeluarkan untuk memperoleh barang atau jasa yang diinginkan.
- Penyusunan HPS: Gunakan hasil perhitungan estimasi biaya untuk menyusun HPS secara rinci. HPS harus mencakup daftar semua komponen biaya yang terkait dengan pengadaan, termasuk bahan, tenaga kerja, peralatan, dan lain-lain.
- Peninjauan dan Persetujuan: Setelah HPS selesai disusun, lakukan peninjauan dan minta persetujuan dari pihak yang berwenang, seperti Kepala ULP atau Pejabat Pengadaan.
Cara Menghitung HPS dengan Contoh
Misalkan kita memiliki proyek pembangunan jembatan dengan spesifikasi teknis sebagai berikut:
- Panjang jembatan: 100 meter
- Lebar jembatan: 10 meter
- Kapasitas beban maksimum: 30 ton
- Material konstruksi: Beton
- Waktu penyelesaian: 6 bulan
Berikut adalah contoh perhitungan HPS untuk proyek pembangunan jembatan tersebut:
Bahan
Tenaga Kerja

Peralatan
Setelah menghitung semua komponen biaya, jumlahkan semua nilai untuk mendapatkan total biaya pembangunan jembatan. Misalkan hasil perhitungan adalah sebagai berikut:
- Bahan: Rp 500.000.000,-
- Tenaga Kerja: Rp 200.000.000,-
- Peralatan: Rp 100.000.000,-
Total biaya adalah Rp 800.000.000,-
Kesimpulan
Proses penghitungan HPS yang benar sangat penting untuk menjaga transparansi, keadilan, dan efektivitas dalam pengadaan barang atau jasa. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, diharapkan HPS yang dihasilkan dapat mencerminkan estimasi biaya yang akurat.
Penting untuk selalu melakukan survei pasar, berkomunikasi dengan calon penyedia barang atau jasa, dan mengikuti regulasi yang berlaku dalam proses penghitungan HPS. Dengan demikian, HPS yang dibuat dapat menjadi dasar yang kuat dalam proses lelang atau penawaran sehingga dapat menghasilkan keputusan yang terbaik bagi pemerintah atau lembaga yang terlibat.
