Bebas aktif adalah salah satu kebijakan politik luar negeri Indonesia yang sangat terkenal. Kebijakan ini digunakan oleh Indonesia sejak masa pemerintahan Presiden Soekarno. Di dalam kebijakan bebas aktif, terdapat beberapa ciri khas yang membedakannya dengan kebijakan politik luar negeri negara-negara lain.
Ciri-ciri Politik Bebas Aktif
Kebijakan politik bebas aktif memiliki beberapa ciri yang menjadi karakteristiknya. Berikut adalah beberapa ciri-ciri politik bebas aktif:

Apa Itu Politik Bebas Aktif?
Politik bebas aktif adalah suatu kebijakan politik luar negeri yang memberikan kemerdekaan kepada suatu negara dalam memilih arah politiknya secara bebas tanpa campur tangan dari negara lain. Dalam kebijakan politik bebas aktif, Indonesia berusaha menjaga hubungan baik dengan semua negara, tanpa harus bergabung dalam blok politik tertentu.
Siapa yang Mengusulkan Politik Bebas Aktif?
Politik bebas aktif pertama kali diusulkan oleh Presiden Soekarno pada Konferensi Asia-Afrika yang digelar di Bandung pada tahun 1955. Pada saat itu, Indonesia dan negara-negara Asia-Afrika lainnya menginginkan kemerdekaan politik dan ekonomi dari kolonialisme dan imperialisme yang masih ada di dunia.
Kapan Politik Bebas Aktif Dilaksanakan?
Setelah diusulkan oleh Presiden Soekarno pada Konferensi Asia-Afrika, politik bebas aktif mulai dilaksanakan oleh Indonesia sejak tahun 1955. Kebijakan ini diambil sebagai upaya untuk mencari sekutu dan mitra kerjasama yang sejalan dengan asas dasar negara Indonesia, termasuk dalam upaya memperoleh dukungan dalam perjuangan melawan penjajahan dan imperialisme.
Dimana Politik Bebas Aktif Diterapkan?
Politik bebas aktif diterapkan oleh Indonesia dalam hubungan kerjasama dengan berbagai negara di dunia. Indonesia tidak memiliki sekutu atau blok politik tetap, melainkan menjalin hubungan dengan berbagai negara di dunia secara independen. Bebas aktif digunakan untuk menjaga hubungan baik dengan berbagai pihak.
Bagaimana Politik Bebas Aktif Diterapkan?
Politik bebas aktif diterapkan oleh Indonesia melalui beberapa langkah konkret. Pertama, Indonesia mempertahankan netralitasnya di dalam konflik yang terjadi di dunia. Netralitas ini menjadi salah satu pijakan utama dalam menjalankan kebijakan bebas aktif.
Kedua, Indonesia berusaha menjaga hubungan baik dengan semua negara, tanpa terikat pada blok politik manapun. Hal ini dilakukan dengan cara memperkuat diplomasi dan kerjasama bilateral dengan negara-negara lain.
Ketiga, Indonesia aktif dalam berbagai organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Gerakan Non-Blok, G-77, dan lain-lain. Melalui partisipasi di organisasi internasional ini, Indonesia dapat berperan dalam mengambil keputusan dan membela kepentingan bangsa-bangsa Asia-Afrika dan negara-negara berkembang di dunia.
Cara Menerapkan Politik Bebas Aktif
Untuk menerapkan politik bebas aktif, Indonesia melakukan beberapa cara. Pertama, Indonesia melakukan kunjungan ke berbagai negara di dunia untuk menjalin hubungan diplomatik dan memperkuat kerjasama. Kunjungan ini dilakukan oleh Presiden, Menteri Luar Negeri, Duta Besar, dan pejabat lainnya.
Kedua, Indonesia mengadakan pertemuan bilateral dengan berbagai negara untuk membahas isu-isu penting dan memperkuat kerjasama. Tidak hanya pertemuan bilateral, Indonesia juga aktif dalam mengikuti pertemuan multilateral seperti Konferensi Tingkat Tinggi, Sidang Umum PBB, dan lain-lain.
Ketiga, Indonesia juga menjalin hubungan melalui kerjasama ekonomi dengan negara-negara lain. Melalui kerjasama ekonomi ini, Indonesia dapat memperoleh manfaat dalam bidang ekonomi dan juga menjalin hubungan politik yang baik dengan negara tersebut.
Kesimpulan
Politik bebas aktif adalah salah satu kebijakan politik luar negeri Indonesia yang diusulkan oleh Presiden Soekarno pada Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955. Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga hubungan baik dengan semua negara di dunia tanpa harus terikat pada blok politik manapun.
Indonesia menerapkan politik bebas aktif dengan mempertahankan netralitas di dalam konflik, menjalin hubungan diplomatik dengan berbagai negara, aktif dalam organisasi internasional, dan menjalin kerjasama ekonomi dengan negara-negara lain.
Kebijakan politik bebas aktif ini telah memberikan banyak manfaat bagi bangsa Indonesia. Dalam hubungan internasional, Indonesia dikenal sebagai negara yang independen, tidak terikat pada kepentingan negara lain, dan selalu berusaha menjaga hubungan baik dengan semua pihak.
Politik bebas aktif juga telah membawa Indonesia berperan aktif dalam berbagai organisasi internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Gerakan Non-Blok. Melalui partisipasi di organisasi internasional ini, Indonesia dapat berperan dalam mengambil keputusan dan membela kepentingan bangsa-bangsa Asia-Afrika dan negara-negara berkembang di dunia.
Secara keseluruhan, politik bebas aktif adalah salah satu kebijakan yang berhasil dalam menjaga hubungan baik Indonesia dengan negara-negara di dunia. Dalam menghadapi berbagai tantangan politik, Indonesia tetap konsisten dengan prinsip-prinsip politik bebas aktif dan terus berusaha untuk menjaga kedaulatan bangsa dan mencapai kesejahteraan rakyat.
