Dalam dunia hewan, terdapat berbagai jenis sistem peredaran darah yang berbeda-beda. Setiap hewan memiliki cara sendiri dalam menjalankan sirkulasi darahnya. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang beberapa jenis sistem peredaran darah pada hewan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
Sistem Peredaran Darah Tertutup

Apa itu sistem peredaran darah tertutup? Sistem peredaran darah tertutup adalah jenis sistem peredaran darah yang dimiliki oleh sebagian besar hewan. Pada sistem peredaran darah tertutup, darah mengalir melalui pembuluh darah yang tertutup di dalam tubuh hewan. Darah ini digunakan untuk mengangkut oksigen, nutrisi, dan zat-zat lain yang dibutuhkan oleh tubuh hewan.
Ciri-ciri sistem peredaran darah tertutup antara lain:
- Darah mengalir melalui pembuluh darah yang tertutup atau berdinding.
- Ada perbedaan tekanan antara ruang jantung dan pembuluh darah.
- Darah bergerak dengan bantuan pompa jantung.
- Kehadiran kapiler yang menghubungkan arteri dan vena.
Secara umum, hewan yang memiliki sistem peredaran darah tertutup adalah vertebrata, seperti ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia. Namun, ada juga beberapa invertebrata yang memiliki sistem peredaran darah tertutup, seperti beberapa jenis moluska dan cacing tanah.
Contoh hewan yang memiliki sistem peredaran darah tertutup adalah manusia. Pada manusia, jantung berfungsi sebagai pompa untuk menggerakkan darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah seperti arteri, kapiler, dan vena.
Adapun klasifikasi sistem peredaran darah tertutup pada manusia adalah sebagai berikut:
- Sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari sistem peredaran darah besar (peredaran sistemik) dan sistem peredaran darah kecil (peredaran pulmonal).
- Sistem peredaran darah besar menyuplai darah oksigenasi ke seluruh tubuh melalui aorta.
- Sistem peredaran darah kecil mempengaruhi peredaran darah pada paru-paru.
Hewan lain yang memiliki sistem peredaran darah tertutup adalah serangga. Pada serangga, sistem peredaran darah tertutup berbeda dengan vertebrata. Serangga memiliki jantung yang berbentuk tabung dan rongga tubuh yang berfungsi sebagai pembuluh darah. Darah pada serangga mengalir melalui pembuluh darah yang terbuka, yang kemudian mengalir ke jaringan tubuh melalui rongga tubuh.
Cara berkembang biak pada hewan yang memiliki sistem peredaran darah tertutup bervariasi tergantung pada jenis hewan tersebut. Pada manusia, reproduksi dilakukan secara internal, di mana sperma jantan bertemu dengan sel telur betina di dalam tubuh betina. Pada serangga, reproduksi dapat dilakukan secara internal atau eksternal, tergantung pada spesiesnya.
Secara kesimpulan, sistem peredaran darah tertutup adalah jenis sistem peredaran darah yang umumnya dimiliki oleh hewan. Darah mengalir melalui pembuluh darah yang tertutup di dalam tubuh, dengan bantuan jantung sebagai pompa. Beberapa contoh hewan dengan sistem peredaran darah tertutup adalah manusia dan serangga. Cara berkembang biak pada hewan ini bervariasi tergantung pada jenis hewan.
Sistem Peredaran Darah Terbuka

Apa itu sistem peredaran darah terbuka? Sistem peredaran darah terbuka adalah jenis sistem peredaran darah yang dimiliki oleh beberapa hewan. Pada sistem peredaran darah terbuka, darah tidak mengalir melalui pembuluh darah tertutup, melainkan mengalir secara langsung ke dalam rongga tubuh hewan. Darah ini mengalir ke seluruh tubuh hewan dan kembali ke jantung melalui lubang yang ada pada dinding rongga tubuh.
Ciri-ciri sistem peredaran darah terbuka antara lain:
- Darah mengalir bebas di dalam rongga tubuh hewan.
- Tidak ada perbedaan tekanan antara ruang jantung dan pembuluh darah.
- Darah bergerak sendiri tanpa bantuan pompa jantung.
- Tidak ada pembuluh darah berdinding.
Hewan yang memiliki sistem peredaran darah terbuka umumnya adalah invertebrata, seperti serangga dan moluska. Pada serangga, darah mengalir secara langsung dari jantung ke dalam rongga tubuh melalui pembuluh darah terbuka. Kemudian, darah ini mengalir melalui jaringan tubuh untuk mengangkut oksigen dan nutrisi, sebelum kembali ke jantung.
Salah satu contoh lain dari hewan dengan sistem peredaran darah terbuka adalah moluska, seperti siput. Pada siput, darah mengalir bebas di dalam rongga tubuh dan bersentuhan langsung dengan organ-organ tubuh. Hal ini memungkinkan nutrisi dan oksigen untuk diserap oleh jaringan tubuh siput.
Cara berkembang biak pada hewan dengan sistem peredaran darah terbuka bervariasi tergantung pada jenis hewan tersebut. Pada serangga, reproduksi dapat dilakukan secara internal atau eksternal. Beberapa serangga menghasilkan telur yang kemudian menetas menjadi larva, sedangkan yang lain memiliki proses metamorfosis yang lebih kompleks.
Secara kesimpulan, sistem peredaran darah terbuka adalah jenis sistem peredaran darah yang umumnya dimiliki oleh invertebrata. Darah mengalir bebas di dalam rongga tubuh dan tidak melalui pembuluh darah tertutup. Beberapa contoh hewan dengan sistem peredaran darah terbuka adalah serangga dan moluska. Cara berkembang biak pada hewan ini bervariasi tergantung pada jenis hewan.
Perbedaan antara Sistem Peredaran Darah Tertutup dan Sistem Peredaran Darah Terbuka

Bagaimana perbedaan antara sistem peredaran darah tertutup dan sistem peredaran darah terbuka? Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara kedua sistem peredaran darah ini:
- Pembuluh darah: Pada sistem peredaran darah tertutup, darah mengalir melalui pembuluh darah yang tertutup atau berdinding. Sedangkan pada sistem peredaran darah terbuka, darah mengalir bebas di dalam rongga tubuh tanpa pembuluh darah berdinding.
- Perbedaan tekanan: Pada sistem peredaran darah tertutup, terdapat perbedaan tekanan antara ruang jantung dan pembuluh darah. Sedangkan pada sistem peredaran darah terbuka, tidak ada perbedaan tekanan antara ruang jantung dan pembuluh darah.
- Pompa jantung: Pada sistem peredaran darah tertutup, darah bergerak dengan bantuan pompa jantung. Sedangkan pada sistem peredaran darah terbuka, darah bergerak sendiri tanpa bantuan pompa jantung.
- Kehadiran kapiler: Pada sistem peredaran darah tertutup, terdapat kapiler yang menghubungkan arteri dan vena. Sedangkan pada sistem peredaran darah terbuka, tidak ada kapiler yang menghubungkan arteri dan vena.
Perbedaan-perbedaan ini mencerminkan karakteristik masing-masing sistem peredaran darah. Sistem peredaran darah tertutup umumnya dimiliki oleh vertebrata, seperti ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia. Sementara itu, sistem peredaran darah terbuka umumnya dimiliki oleh invertebrata, seperti serangga dan moluska.
Jenis-Jenis Sistem Sirkulasi Darah pada Hewan
Terdapat beberapa jenis sistem sirkulasi darah pada hewan. Berikut ini adalah beberapa contohnya:
1. Sistem Peredaran Darah Tertutup
Sistem peredaran darah tertutup umumnya dimiliki oleh vertebrata, seperti ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia. Sistem peredaran darah ini memiliki ciri-ciri seperti yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu adanya pembuluh darah yang tertutup atau berdinding, perbedaan tekanan antara ruang jantung dan pembuluh darah, bantuan pompa jantung dalam menggerakkan darah, dan keberadaan kapiler yang menghubungkan arteri dan vena.
Cara berkembang biak pada hewan dengan sistem peredaran darah tertutup bervariasi tergantung pada jenis hewan. Pada manusia, reproduksi dilakukan secara internal, sedangkan pada serangga, reproduksi dapat dilakukan secara internal atau eksternal.
2. Sistem Peredaran Darah Terbuka
Sistem peredaran darah terbuka umumnya dimiliki oleh invertebrata, seperti serangga dan moluska. Sistem peredaran darah ini memiliki ciri-ciri seperti yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu darah yang mengalir bebas di dalam rongga tubuh hewan, tidak ada perbedaan tekanan antara ruang jantung dan pembuluh darah, darah yang bergerak sendiri tanpa bantuan pompa jantung, dan tidak adanya pembuluh darah berdinding.
Cara berkembang biak pada hewan dengan sistem peredaran darah terbuka bervariasi tergantung pada jenis hewan. Pada serangga, reproduksi dapat dilakukan secara internal atau eksternal.
3. Sistem Peredaran Darah Campuran
Ada juga beberapa hewan yang memiliki sistem peredaran darah campuran, yaitu perpaduan antara sistem peredaran darah tertutup dan sistem peredaran darah terbuka. Contohnya adalah cacing pipih. Pada cacing pipih, darah mengalir melalui pembuluh darah tertutup di antara organ-organ tubuh, namun juga mengalir bebas di dalam celom atau rongga tubuh.
Cacing pipih memiliki satu atau dua pasang jantung yang berfungsi sebagai pompa untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Darah yang mengalir melalui pembuluh darah tertutup digunakan untuk mengangkut oksigen dan nutrisi, sedangkan darah yang mengalir bebas di dalam celom digunakan untuk mengangkut zat-zat sisa dan produk limbah lainnya.
Cara berkembang biak pada cacing pipih bervariasi tergantung pada spesiesnya. Beberapa cacing pipih berkembang biak secara aseksual, di mana mereka membelah diri menjadi dua atau lebih individu baru. Ada juga cacing pipih yang berkembang biak secara seksual, di mana dua individu dewasa memproduksi telur yang kemudian menetas menjadi individu baru.
Sistem Peredaran Darah pada Serangga
Sistem peredaran darah pada serangga memiliki karakteristik yang berbeda dengan sistem peredaran darah pada vertebrata. Pada serangga, sistem peredaran darah terbuka adalah jenis sistem yang umumnya ditemukan.
Bagaimana sistem peredaran darah pada serangga bekerja? Darah pada serangga mengalir secara langsung dari jantung ke dalam rongga tubuh melalui pembuluh darah terbuka. Darah ini kemudian mengalir melalui jaringan tubuh untuk mengangkut oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh serangga sebelum kembali ke jantung melalui pembuluh darah lainnya atau lubang-lubang pada dinding rongga tubuh.
Sistem peredaran darah pada serangga tidak membutuhkan pompa jantung, karena darah bergerak sendiri melalui perbedaan tekanan yang terjadi ketika serangga bergerak atau melakukan aktivitas lainnya. Ketika serangga bergerak atau melakukan aktivitas fisik, otot-otot yang berkontraksi berperan dalam memompa darah melalui pembuluh darah terbuka yang berfungsi seperti pompa.
Cara berkembang biak pada serangga bervariasi tergantung pada spesiesnya. Beberapa serangga menghasilkan telur yang kemudian menetas menjadi larva. Larva ini kemudian mengalami tahap perkembangan dan transformasi menjadi bentuk dewasa. Contoh serangga yang mengalami metamorfosis adalah kupu-kupu dan lalat.
Ada juga serangga yang berkembang biak melalui reprodu
