Bakteri Digolongkan Dalam Organisme Prokariotik Karena

Perbedaan Sel Prokariotik dan Eukariotik

Gambar 1

Sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup. Ada dua tipe sel yang umum ditemukan, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Pada artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara kedua tipe sel ini secara lengkap.

Apa itu Sel Prokariotik?

Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki membran inti atau nukleus. DNA sel prokariotik terletak bebas di sitoplasma. Sel prokariotik biasanya lebih kecil dibandingkan sel eukariotik.

Salah satu contoh sel prokariotik adalah bakteri. Bakteri merupakan mikroorganisme yang dapat ditemukan di berbagai macam lingkungan. Mereka memiliki bentuk yang bervariasi, dari bulat, batang, hingga spiral.

Gambar 2

Apa itu Sel Eukariotik?

Sel eukariotik adalah sel yang memiliki membran inti atau nukleus. DNA sel eukariotik terbungkus dalam membran inti dan terpisah dari sitoplasma. Sel eukariotik lebih kompleks dibandingkan sel prokariotik dan umumnya lebih besar.

Ada dua jenis utama sel eukariotik, yaitu sel hewan dan sel tumbuhan. Sel hewan bisa ditemukan pada hampir semua hewan, sedangkan sel tumbuhan hanya ditemukan pada tumbuhan.

Gambar 3

Perbedaan Antara Sel Prokariotik dan Eukariotik

Ada beberapa perbedaan mendasar antara sel prokariotik dan sel eukariotik, yaitu:

1. Struktur Sel

Struktur sel prokariotik sangat sederhana karena tidak memiliki banyak organel dan struktur yang terlihat. Sel prokariotik biasanya hanya memiliki membran sel, sitoplasma, nukleoid, dan ribosom. Sel prokariotik juga bisa memiliki flagela, pilus, atau kapsul di permukaannya.

Sel eukariotik, di sisi lain, memiliki struktur yang lebih kompleks. Sel eukariotik memiliki membran inti yang memisahkan DNA dari sitoplasma. Sel eukariotik juga memiliki banyak organel yang berperan dalam berbagai fungsi sel. Beberapa organel yang dimiliki oleh sel eukariotik adalah mitokondria, retikulum endoplasma, aparatus Golgi, lisosom, dan vakuola.

2. DNA

DNA sel prokariotik terletak bebas di dalam sitoplasma dan tidak terbungkus dalam membran inti. DNA sel prokariotik ini disebut dengan nukleoid. DNA sel prokariotik biasanya berbentuk lingkaran atau melingkar terbuka.

Di sisi lain, DNA sel eukariotik terbungkus dalam membran inti dan terpisah dari sitoplasma. Selain itu, DNA sel eukariotik merupakan rangkaian panjang yang dikemas dalam kromosom.

3. Organisasi Genetik

Pada sel prokariotik, gen-gen yang terkandung di dalam DNA biasanya berdekatan satu sama lain. Tidak ada pemisahan spesifik antara gen-gen yang memiliki fungsi berbeda. Organisasi genetik ini membuat sel prokariotik memiliki kemampuan untuk mengekspresikan gen-gen dengan cepat.

Di sisi lain, sel eukariotik memiliki mekanisme tertentu untuk mengatur ekspresi gen-gen yang terkandung di dalam DNA. Gen-gen dalam sel eukariotik dibagi menjadi beberapa bagian yang disebut dengan gen yang diatur (coding region) dan intron (sekuen non-koding).

Ciri-ciri Sel Prokariotik

Berikut adalah beberapa ciri-ciri khas dari sel prokariotik:

1. Tidak Memiliki Membran Inti

Salah satu ciri paling jelas dari sel prokariotik adalah tidak adanya membran inti yang memisahkan DNA dari sitoplasma. DNA sel prokariotik terletak langsung di dalam sitoplasma.

2. Ukuran yang Kecil

Sel prokariotik umumnya memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan sel eukariotik. Ukurannya berkisar antara 1 hingga 5 mikrometer. Saat dilihat di bawah mikroskop, sel prokariotik biasanya terlihat sebagai titik-titik kecil yang bergerak.

3. Tidak Memiliki Organel Kompleks

Sel prokariotik tidak memiliki organel yang kompleks seperti mitokondria, retikulum endoplasma, atau lisosom. Meskipun begitu, sel prokariotik tetap memiliki struktur-struktur kecil yang membantu dalam fungsi sel, seperti ribosom, flagela, pilus, dan kapsul.

4. Berbagai Bentuk

Sel prokariotik dapat memiliki berbagai bentuk, mulai dari bulat (kokus), batang (bacillus), hingga spiral (spirillum). Bentuk sel prokariotik ini dapat membantu sel dalam bergerak atau beradaptasi dengan lingkungannya.

Ciri-ciri Sel Eukariotik

Berikut adalah beberapa ciri-ciri khas dari sel eukariotik:

1. Memiliki Membran Inti

Salah satu ciri paling jelas dari sel eukariotik adalah adanya membran inti yang memisahkan DNA dari sitoplasma. Membran inti ini melindungi DNA dan mengatur proses transkripsi dan translasi.

2. Ukuran yang Besar

Sel eukariotik umumnya memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan sel prokariotik. Ukurannya berkisar antara 10 hingga 100 mikrometer. Saat dilihat di bawah mikroskop, sel eukariotik biasanya terlihat lebih besar dan lebih kompleks dibandingkan sel prokariotik.

3. Memiliki Organel Compleks

Sel eukariotik memiliki banyak organel yang berperan dalam berbagai fungsi sel. Beberapa organel yang dimiliki oleh sel eukariotik adalah mitokondria, retikulum endoplasma, aparatus Golgi, lisosom, dan vakuola. Organel-organl ini bekerja secara bersama-sama untuk menjalankan proses selular yang kompleks.

4. Memiliki Kromosom yang Terbungkus

DNA sel eukariotik terbungkus dalam membran inti dan berbentuk kromosom. Kromosom adalah struktur yang terbentuk dari pembelahan DNA yang terkemas rapi. Setiap sel eukariotik biasanya memiliki sejumlah kromosom yang tetap, tergantung pada jenis dan spesiesnya.

Klasifikasi Bakteri

Sebagai contoh sel prokariotik, bakteri memiliki berbagai macam keanekaragaman. Untuk mengklasifikasikan bakteri, para ilmuwan menggunakan berbagai kategori berdasarkan karakteristik dan sifat bakteri. Berikut adalah klasifikasi umum bakteri:

1. Bentuk

Bakteri dapat memiliki berbagai bentuk seperti bulat (kokus), batang (bacillus), spiral (spirillum), atau berbentuk lainnya. Bentuk bakteri ini biasanya berkaitan dengan fungsi dan kemampuan bakteri, misalnya kemampuan bergerak atau berdiam diri di permukaan.

2. Pewarnaan Gram

Bakteri dapat dikelompokkan berdasarkan pewarnaan Gram, yaitu metode pewarnaan untuk mengevaluasi komposisi dinding sel bakteri. Berdasarkan hasil pewarnaan Gram, bakteri dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Gram positif dan Gram negatif. Perbedaan ini berhubungan dengan perbedaan komposisi dan struktur dinding sel.

3. Metabolisme

Bakteri dapat dikelompokkan berdasarkan jenis metabolisme yang mereka lakukan. Ada beberapa jenis metabolisme bakteri, seperti aerob (membutuhkan oksigen), anaerob (tidak membutuhkan oksigen), dan fakultatif (dapat hidup dengan atau tanpa oksigen).

4. Bakteri Autotrof dan Bakteri Heterotrof

Bakteri dapat diklasifikasikan berdasarkan sumber energi yang mereka gunakan. Bakteri autotrof adalah bakteri yang dapat membuat makanannya sendiri menggunakan energi dari sumber non-organik, seperti sinar matahari atau senyawa anorganik. Bakteri heterotrof, di sisi lain, adalah bakteri yang memperoleh energi dari senyawa organik yang dihasilkan oleh organisme lain.

Jenis-jenis Sel Eukariotik

Ada dua jenis utama sel eukariotik, yaitu sel hewan dan sel tumbuhan. Berikut adalah penjelasan mengenai kedua jenis sel eukariotik ini:

1. Sel Hewan

Sel hewan adalah jenis sel eukariotik yang ditemukan pada hampir semua hewan. Sel hewan memiliki banyak organel dan struktur yang berperan dalam berbagai fungsi selular. Beberapa organel yang dimiliki oleh sel hewan adalah mitokondria, retikulum endoplasma, lisosom, dan aparatus Golgi.

Sel hewan dapat memiliki berbagai bentuk, tergantung pada fungsi dan lokasi sel dalam tubuh hewan. Sel-sel otot, misalnya, memiliki struktur khusus yang memungkinkan mereka untuk berkontraksi dan menghasilkan gerakan.

2. Sel Tumbuhan

Sel tumbuhan adalah jenis sel eukariotik yang hanya ditemukan pada tumbuhan. Sel tumbuhan memiliki struktur yang mirip dengan sel hewan, tetapi memiliki beberapa perbedaan penting.

Salah satu perbedaan utama antara sel tumbuhan dan sel hewan adalah adanya dinding sel pada sel tumbuhan. Dinding sel merupakan lapisan kuat yang melindungi sel dan memberikan dukungan struktural. Selain itu, sel tumbuhan juga memiliki organel khusus yang disebut dengan kloroplas. Kloroplas adalah tempat terjadinya fotosintesis, yaitu proses pembuatan makanan dalam sel tumbuhan menggunakan energi matahari.

Sel tumbuhan juga memiliki vakuola yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan air dan zat-zat penting lainnya. Ukuran vakuola pada sel tumbuhan juga lebih besar dibandingkan dengan sel hewan.

Gambar 4

Cara Berkembang Biak

Cara berkembang biak sel prokariotik dan sel eukariotik juga memiliki perbedaan. Berikut adalah penjelasan mengenai cara berkembang biak kedua tipe sel ini:

1. Sel Prokariotik

Sel prokariotik dapat berkembang biak dengan cara pembelahan biner. Pembelahan biner adalah proses di mana sel prokariotik membelah menjadi dua sel anak yang identik secara genetik dengan sel induknya. Proses pembelahan ini relatif cepat, sehingga bakteri dapat berkembang biak dengan sangat cepat.

Pada kondisi yang tepat, beberapa bakteri juga dapat berkembang biak dengan cara konjugasi, transformasi, atau transduksi. Metode-metode ini melibatkan pertukaran materi genetik antara bakteri yang berbeda.

2. Sel Eukariotik

Sel eukariotik menggunakan berbagai metode untuk berkembang biak. Beberapa metode yang umum digunakan adalah:

a. Pembelahan Mitosis

Pembelahan mitosis adalah proses pembelahan sel eukariotik yang menghasilkan dua sel anak yang identik secara genetik dengan sel induknya. Proses ini terjadi pada sel-sel tubuh atau somatik dan terjadi dalam beberapa tahap, seperti profase, metafase, anafase, dan telofase.

b. Pembelahan Meiosis

Pembelahan meiosis adalah proses pembelahan sel eukariotik yang menghasilkan sel anak dengan setengah jumlah kromosom dari sel induknya. Proses ini terjadi pada sel-sel reproduksi atau gamet dan terjadi dalam dua tahap, yaitu meiosis I dan meiosis II.

c. Reproduksi Aseksual

Berbagai jenis sel eukariotik juga dapat berkembang biak secara aseksual. Reproduksi