Organisme prokariotik adalah organisme yang memiliki sel yang tidak memiliki inti bermembran atau organel lain yang dikelilingi oleh membran. Salah satu contoh organisme prokariotik adalah bakteri. Bakteri merupakan mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak terlihat dengan kasat mata. Meskipun demikian, bakteri memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan kita.
Apa Itu Bakteri?
Bakteri adalah makhluk hidup yang termasuk dalam kingdom monera. Mereka memiliki ukuran yang sangat kecil, hanya sekitar 1-10 mikrometer. Bakteri dapat ditemukan di berbagai tempat, mulai dari dalam tanah, air, hingga dalam tubuh manusia. Meskipun kita seringkali mengaitkan bakteri dengan penyakit, sebenarnya tidak semua bakteri bersifat patogen. Sebagian besar bakteri justru membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan memiliki manfaat bagi manusia.

Bakteri memiliki struktur sel yang sederhana. Mereka tidak memiliki inti sel sejati, melainkan memiliki DNA yang terletak bebas di sitoplasma. Selain itu, bakteri juga memiliki ribosom, membran sel, dan dinding sel. Membran sel berfungsi sebagai pengatur pertukaran zat antara bakteri dengan lingkungan luar, sedangkan dinding sel memberikan kekuatan dan perlindungan terhadap bakteri.
Bakteri memiliki kemampuan untuk berkembang biak dengan cara pembelahan biner. Artinya, satu sel bakteri dapat membelah menjadi dua sel yang identik. Proses pembelahan ini dapat terjadi dengan cepat, sehingga bakteri dapat bertambah jumlahnya dalam waktu yang singkat.
Ciri-Ciri Bakteri

Bakteri memiliki beberapa ciri-ciri yang membedakannya dengan organisme lain. Berikut adalah ciri-ciri bakteri:
- Bentuk dan Ukuran Yang Bervariasi: Bakteri dapat memiliki berbagai bentuk, seperti bulat, batang, spiral, atau berbentuk seperti huruf S. Ukuran bakteri juga sangat bervariasi, ada yang sangat kecil seperti 1 mikrometer, namun ada juga yang lebih besar.
- Tidak Memiliki Inti Sel Sejati: Salah satu ciri yang paling mencolok dari bakteri adalah tidak adanya inti sel yang terbungkus oleh membran. DNA bakteri terletak di dalam sitoplasma.
- Membentuk Endospora: Beberapa jenis bakteri memiliki kemampuan untuk membentuk endospora. Endospora adalah bentuk istirahat yang tahan terhadap kondisi lingkungan yang tidak baik. Ketika kondisi sudah membaik, endospora akan kembali menjadi bakteri aktif.
- Sel Tidak Dikelilingi oleh Membran: Sel bakteri hanya memiliki membran sel yang tipis. Selain itu, beberapa jenis bakteri juga memiliki dinding sel yang memberikan kekuatan tambahan.
- Bersifat Uniseluler: Setiap sel bakteri dapat berfungsi secara mandiri. Mereka memiliki organisme yang lengkap di dalam satu sel, termasuk ribosom untuk sintesis protein.
Klasifikasi Bakteri
/data/photo/2020/10/01/5f75d698ec9bc.jpg)
Bakteri dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai macam karakteristik, seperti bentuk, ukuran, dan cara mereka mendapatkan nutrisi. Berikut adalah klasifikasi bakteri berdasarkan bentuk:
- Bakteri Bulat (Kokus): Bakteri ini memiliki bentuk bulat seperti bola. Contoh bakteri bulat adalah Staphylococcus aureus yang dapat menyebabkan infeksi pada kulit dan jaringan tubuh lainnya.
- Bakteri Batang (Basil): Bakteri ini memiliki bentuk seperti batang. Contoh bakteri batang adalah Escherichia coli yang sering ditemukan dalam saluran pencernaan manusia.
- Bakteri Spiral: Bakteri ini memiliki bentuk spiral atau heliks. Contoh bakteri spiral adalah Treponema pallidum yang menyebabkan penyakit sifilis.
- Bakteri Berbentuk Khusus: Ada juga bakteri yang memiliki bentuk khusus, seperti Vibrio cholerae yang berbentuk seperti koma dan menyebabkan penyakit kolera.
Selain klasifikasi berdasarkan bentuk, bakteri juga dapat diklasifikasikan berdasarkan cara mereka mendapatkan nutrisi. Berikut adalah klasifikasi bakteri berdasarkan nutrisi:
- Bakteri Fototrof: Bakteri ini dapat memperoleh energi dari cahaya matahari melalui proses fotosintesis. Contohnya adalah Cyanobacteria yang dapat menghasilkan oksigen sebagai produk sampingan dari fotosintesis.
- Bakteri Kemoautotrof: Bakteri ini memperoleh energi dari reaksi kimia tertentu. Mereka dapat menggunakan senyawa anorganik seperti belerang atau besi sebagai sumber energi. Contohnya adalah Nitrosomonas yang dapat mengoksidasi ammonium menjadi nitrit dalam siklus nitrogen.
- Bakteri Heterotrof: Bakteri ini memperoleh energi dari senyawa organik yang berasal dari bahan makanan. Mereka dapat menguraikan bahan organik menjadi senyawa yang lebih sederhana. Contohnya adalah Escherichia coli yang dapat menguraikan karbohidrat dalam saluran pencernaan manusia.
Jenis-Jenis Bakteri
Berdasarkan peranannya dalam ekosistem, bakteri dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok. Berikut adalah jenis-jenis bakteri:
- Bakteri Nitrogen: Bakteri ini memiliki peran penting dalam siklus nitrogen. Mereka dapat mengubah nitrogen dalam bentuk molekul gas menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh tumbuhan. Beberapa contoh bakteri nitrogen adalah Rhizobium (symbion bakalan), Nitrosomonas (nitrifikasi ammonia), dan Nitrobacter (nitrifikasi nitrit).
- Bakteri Pengurai: Bakteri ini memiliki kemampuan untuk menguraikan bahan organik yang mati, sehingga nutrien dapat kembali ke dalam tanah. Beberapa contoh bakteri pengurai adalah Pseudomonas sp., Bacillus sp., dan Streptomyces sp.
- Bakteri Parasit: Bakteri ini hidup sebagai parasit pada inangnya. Mereka memperoleh nutrisi yang diperlukan untuk hidup dari inangnya. Beberapa contoh bakteri parasit adalah Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan penyakit tuberkulosis dan Salmonella typhi yang menyebabkan demam tifoid.
Cara Berkembang Biak Bakteri
Bakteri memiliki cara berkembang biak yang berbeda dengan organisme lain. Mereka dapat berkembang biak dengan cepat melalui pembelahan biner. Proses ini terjadi dengan cara sel bakteri membelah menjadi dua sel yang identik.
Proses pembelahan biner bakteri dapat terjadi dalam waktu yang relatif singkat, biasanya antara 20-30 menit. Dalam kondisi yang sesuai, satu sel bakteri dapat membelah menjadi dua sel dalam waktu 20 menit. Setelah itu, dua sel baru tersebut dapat kembali membelah menjadi empat sel, dan seterusnya. Dalam waktu 24 jam, satu sel bakteri dapat berkembang menjadi jutaan sel baru.
Selain pembelahan biner, bakteri juga dapat berkembang biak melalui konjugasi. Konjugasi adalah proses pertukaran materi genetik antara dua sel bakteri yang berdekatan. Dalam proses konjugasi, satu sel bakteri (donor) mentransfer sebagian materi genetiknya ke sel bakteri lain (penerima). Proses ini dapat menghasilkan kombinasi materi genetik yang baru dan meningkatkan keragaman genetik dalam populasi bakteri.
Contoh-contoh Bakteri

Bakteri memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh bakteri:
- Escherichia coli (E. coli): Bakteri ini merupakan salah satu jenis bakteri yang ditemukan dalam saluran pencernaan manusia. E. coli memiliki peranan penting dalam pencernaan, terutama dalam proses fermentasi makanan.
- Lactobacillus: Bakteri ini ditemukan dalam produk susu fermentasi, seperti yogurt. Lactobacillus membantu dalam proses fermentasi laktosa menjadi asam laktat, sehingga memberikan rasa asam pada yogurt.
- Streptococcus pneumoniae: Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, seperti pneumonia. Streptococcus pneumoniae dapat menyerang paru-paru dan menyebabkan gejala seperti batuk, demam, dan sesak napas.
- Salmonella: Bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan. Salmonella biasanya terdapat pada makanan yang telah terkontaminasi oleh tinja hewan yang terinfeksi. Gejala keracunan makanan akibat Salmonella antara lain mual, muntah, diare, dan demam.
Kesimpulan
Bakteri merupakan contoh organisme prokariotik yang memiliki peranan penting dalam lingkungan dan kehidupan kita. Meskipun bakteri seringkali dikaitkan dengan penyakit, sebenarnya tidak semua bakteri bersifat patogen. Banyak jenis bakteri yang malah memberikan manfaat bagi manusia, seperti dalam proses pencernaan dan produksi makanan fermentasi.
Bakteri memiliki struktur sel yang sederhana, tanpa inti sel sejati atau organel lain yang dikelilingi oleh membran. Mereka memiliki kemampuan untuk berkembang biak dengan cepat melalui pembelahan biner. Selain itu, bakteri juga memiliki kemampuan untuk bertukar materi genetik melalui proses konjugasi.
Ada banyak jenis bakteri yang memiliki peran penting dalam ekosistem. Bakteri nitrogen membantu dalam proses siklus nitrogen, bakteri pengurai menguraikan bahan organik yang mati, dan bakteri parasit hidup sebagai parasit pada inangnya.
Dengan mengetahui lebih banyak tentang bakteri, kita dapat lebih memahami pentingnya peran mereka dalam kehidupan kita. Kita dapat menjaga keseimbangan ekosistem dengan tidak hanya fokus pada pengendalian bakteri patogen, tetapi juga memperhatikan manfaat dan peran penting bakteri lainnya.
