Penyakit-penyakit yang mengancam kesehatan tubuh tak dapat dipandang sebelah mata. Salah satunya adalah penyakit hati yang bisa menimbulkan dampak serius pada kesehatan. Ada berbagai jenis penyakit hati yang berbeda-beda dan memiliki karakteristik masing-masing. Yuk, simak informasi lengkap tentang penyakit hati dari AFC Indo, seperti dikutip dari situs resminya.
Utsukushhii, Subarashi untuk Liver, Hati, Sirosis
Sirosis adalah penyakit hati kronis yang ditandai dengan penggantian sel hati yang sehat dengan jaringan parut. Akibatnya, tubuh kesulitan dalam mengalirkan darah ke liver, sehingga dapat terjadi komplikasi serius, seperti perdarahan internal atau gagal hati. Penyakit ini disebabkan oleh adanya kerusakan sel hati, terutama karena konsumsi alkohol berlebihan atau infeksi virus hepatitis. Gejala sirosis hati bisa mencakup rasa sakit di perut, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan penurunan berat badan.
Ciri-ciri dan Gejala Penyakit Tipes
Penyakit tipes atau tifoid adalah infeksi bakteri yang menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Tifoid menyebabkan gejala yang mirip dengan flu, termasuk demam tinggi, sakit kepala, kelelahan, dan sakit perut. Terkadang, pasien juga mengalami diare atau sembelit. Jika tidak diobati, tifoid dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti perforasi usus atau meningitis.
Penyebab dan Gejala Penyakit Hati
Penyakit hati disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi virus hepatitis, konsumsi alkohol berlebihan, pemakaian obat-obatan tertentu, atau gangguan sistem kekebalan. Gejala penyakit hati bisa bervariasi, mulai dari kelelahan, mual, dan muntah, hingga gatal-gatal, penurunan berat badan, atau kulit dan putih mata yang menguning.
Kelainan pada Hati
Hepatitis adalah peradangan pada sel hati yang bisa dipicu oleh infeksi virus, alkohol, atau bahan kimia. Gejala hepatitis meliputi sakit kepala, demam, kelelahan, dan sakit perut. Jika tidak diobati, hepatitis dapat berkembang menjadi sirosis atau kanker hati. Selain hepatitis, ada juga penyakit hati lainnya, seperti hemokromatosis, penyakit Wilson, dan penyakit hati autoimun.
Apa Itu Hepatitis?
Hepatitis adalah peradangan pada sel hati yang bisa disebabkan oleh infeksi virus, alkohol, atau bahan kimia. Gejala hepatitis meliputi demam, kelelahan, sakit perut, dan mual. Jika tidak diobati, hepatitis dapat berkembang menjadi sirosis atau kanker hati. Ada lima jenis virus hepatitis, yaitu virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Virus hepatitis A dan E menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi, sedangkan virus hepatitis B, C, dan D menyebar melalui darah, transfusi darah yang tidak aman, atau hubungan seksual dengan penderita hepatitis.
Dampak Hepatitis pada Kesehatan
Hepatitis dapat menyebabkan kerusakan hati yang parah, menjadikannya rentan terhadap sirosis dan kanker hati. Selain itu, hepatitis juga dapat menyebabkan komplikasi lain, seperti ascites, yaitu penumpukan cairan di perut, perdarahan internal, atau gagal hati.
Lokasi untuk Mengobati Hepatitis
Anda bisa berkonsultasi dengan dokter umum atau spesialis hepatitis untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Berikut adalah beberapa klinik atau rumah sakit yang menangani hepatitis:
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo
Rumah sakit yang terletak di Jakarta Pusat ini memiliki unit spesialis hepatologi yang dilengkapi fasilitas lengkap untuk diagnosis dan pengobatan hepatitis. Selain itu, RS Cipto Mangunkusumo juga memiliki laboratorium untuk uji fungsi hati atau pemeriksaan imunologi yang mendeteksi hepatitis.
Rumah Sakit Surya Husadha
Rumah sakit yang terletak di Denpasar ini memiliki spesialis hepatologi yang berpengalaman dalam menangani hepatitis dan penyakit hati lainnya. Rumah sakit ini juga dilengkapi dengan petugas medis dan peralatan medis yang modern untuk diagnosis dan pengobatan hepatitis.
Klinik Hepatologi Prof. Dr. Ali Sulaiman
Klinik yang terletak di Surabaya ini menangani berbagai jenis penyakit hati, termasuk hepatitis, sirosis, dan kanker hati. Semua pasien akan mendapatkan pelayanan yang ramah dan profesional dari tenaga medis yang berpengalaman dan terampil.
Obat untuk Mengobati Hepatitis
Pengobatan hepatitis tergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakit. Beberapa jenis obat untuk mengobati hepatitis meliputi:
Interferon
Interferon adalah obat yang membantu menstimulasi sistem kekebalan untuk melawan virus hepatitis. Obat ini diberikan melalui suntikan dan biasanya diambil selama beberapa bulan. Efek samping yang mungkin terjadi termasuk sakit kepala, demam, dan nyeri otot.
Lamivudine
Lamivudine adalah obat anti-virus yang digunakan untuk mengobati hepatitis B. Obat ini diminum melalui mulut dan dapat memberikan efek samping, seperti mual, muntah, atau ruam kulit.
Sofosbuvir dan Daclatasvir
Sofosbuvir dan daclatasvir adalah obat yang digunakan untuk mengobati hepatitis C. Obat ini diberikan melalui mulut dan umumnya diambil selama beberapa bulan. Efek samping yang mungkin timbul antara lain sakit kepala, ruam kulit, atau kelelahan.
Cara Mengobati Hepatitis
Pengobatan hepatitis dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti:
Mengonsumsi Obat
Dalam beberapa kasus, pengobatan hepatitis memerlukan konsumsi obat-obatan. Dokter akan meresepkan obat yang sesuai dengan kondisi pasien.
Mengatur Pola Makan
Pasien hepatitis perlu mengatur pola makan agar hati tetap sehat. Sebaiknya hindari makanan atau minuman yang pedas, berlemak, atau beralkohol.
Melakukan Operasi
Jika pasien hepatitis mengalami komplikasi serius, seperti sirosis atau kanker hati, mungkin membutuhkan operasi untuk menghilangkan penyakit tersebut.
Biaya Terapi untuk Mengobati Hepatitis
Biaya terapi untuk mengobati hepatitis dapat bervariasi, tergantung pada jenis terapi yang digunakan dan lokasi tempat berobat. Sebagai gambaran, biaya terapi interferon di Indonesia berkisar antara Rp3 juta hingga Rp10 juta per bulan, sementara biaya terapi lamivudine berkisar antara Rp1 juta hingga Rp5 juta per bulan.
Demikian informasi lengkap tentang penyakit hati dan cara mengobatinya. Jangan anggap enteng gejala-gejala yang muncul pada tubuh Anda, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi serius. Selalu jaga kesehatan dan hindari faktor risiko yang dapat menimbulkan penyakit hati.
