Perbedaan Arsitektur Tradisional dan Vernakular
Arsitektur adalah seni dan ilmu merancang, merencanakan dan membangun bangunan. Dalam praktiknya, arsitektur dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu arsitektur tradisional dan arsitektur vernakular. Terdapat perbedaan antara keduanya, dan artikel ini akan membahas tentang perbedaan tersebut.
Apa Itu Arsitektur Tradisional?
Arsitektur tradisional adalah arsitektur yang dirancang dan dipraktikkan selama berabad-abad di banyak negara. Dalam bentuknya yang khas, arsitektur ini terdiri dari atap bubungan, dinding batu atau kayu, dan tanah liat atau genteng sebagai material. Ornamen-ornamen dekoratif juga menjadi ciri khas arsitektur tradisional, seperti ukiran kayu dan batu, tegel, dan mozaik.
Mengapa Arsitektur Tradisional Masih Dianggap Penting?
Arsitektur tradisional masih dianggap penting karena merujuk pada warisan budaya dan sejarah suatu negara atau daerah. Selain itu, arsitektur tradisional juga dianggap memiliki nilai estetis yang tinggi dan dapat memperkaya kehidupan budaya masyarakat setempat.
Apa Kelebihan Arsitektur Tradisional?
Kelebihan arsitektur tradisional adalah memiliki daya tahan yang tinggi terhadap cuaca dan kondisi lingkungan ekstrem. Selain itu, bahan bangunan yang digunakan dalam arsitektur tradisional mudah didapat dan ramah lingkungan.
Apa Kekurangan Arsitektur Tradisional?
Kekurangan arsitektur tradisional adalah kurang sesuai dan tidak praktis untuk dijadikan bangunan modern. Selain itu, biaya pembangunan yang mahal juga menjadi kekurngan arsitektur tradisional.
Berapa Kisaran Biaya Pembuatan Bangunan dengan Arsitektur Tradisional?
Biaya pembuatan bangunan dengan arsitektur tradisional bervariasi tergantung pada ukuran bangunan dan material yang dipilih. Namun secara umum, biaya pembuatan bangunan ini lebih mahal dibandingkan dengan menggunakan material bangunan modern.
Bagaimana Cara Mendapatkan Arsitektur Tradisional?
Cara mendapatkan arsitektur tradisional adalah dengan menyewa arsitek atau tukang kayu yang terampil dan berpengalaman dalam merancang dan membangun bangunan tradisional. Saat ini, banyak pula perusahaan arsitektur tradisional yang menyediakan desain dan pembangunan bangunan.
Apa Contoh Bangunan dengan Arsitektur Tradisional?
Contoh bangunan dengan arsitektur tradisional adalah rumah adat Jawa, rumah adat Batak, rumah adat Sunda, dan Inca Building di Peru.
Perbedaan Foto Interior dan Eksterior Dalam Fotografi Arsitektur
Dalam fotografi arsitektur, terdapat perbedaan antara foto interior dan foto eksterior. Keduanya memiliki karakteristik dan teknik fotografi yang berbeda, dan perbedaan ini sangat penting untuk dipahami oleh fotografer arsitektur.
Apa Itu Foto Interior?
Foto interior adalah foto yang diambil di dalam ruangan bangunan. Teknik fotografi interior termasuk penggunaan cahaya buatan seperti lampu studio untuk menambahkan kecerahan dan efek bayangan untuk menunjukkan detail dan tekstur ruangan.
Mengapa Foto Interior Penting?
Foto interior sangat penting karena dapat menunjukkan detail dan karakteristik dari ruangan bangunan. Foto interior sering digunakan sebagai gambar presentasi untuk menunjukkan keindahan dan detail interior bangunan saat dirancang atau dimodifikasi.
Apa Kelebihan Foto Interior?
Kelebihan foto interior adalah dapat menyoroti keindahan ruangan dalam bangunan. Teknik pencahayaan interior dapat memberikan efek bayangan dan merangsang emosi penonton saat melihat foto tersebut.
Apa Kekurangan Foto Interior?
Kekurangan foto interior adalah adanya keterbatasan dalam gerakan kamera. Oleh karena itu, untuk mengambil foto interior diperlukan teknik fotografi yang lebih cermat dan kesabaran karena memakan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Berapa Kisaran Biaya Foto Interior?
Biaya untuk mengambil foto interior sangat bervariasi tergantung pada seberapa besar bangunan dan kompleksitas interiornya. Namun, secara umum biaya foto interior lebih mahal daripada foto eksterior karena dibutuhkan lebih banyak waktu dan teknik fotografi yang lebih cermat.
Bagaimana Cara Mendapatkan Foto Interior?
Cara mendapatkan foto interior adalah dengan menyewa fotografer arsitektur atau studio foto profesional yang berpengalaman dalam mengambil foto interior. Saat mengambil foto interior, perhatikan teknik fotografi yang digunakan seperti pengaturan cahaya studio, sudut pandang dan fokus gambar agar dapat menampilkan keindahan interior ruangan bangunan.
Apa Contoh Foto Interior?
Contoh foto interior adalah foto studio pribadi, arsitektur interior restoran, dan ruangan dalam galeri seni.
5 Periode Perkembangan Arsitektur Indonesia
Arsitektur Indonesia telah mengalami banyak perkembangan sejak zaman prasejarah hingga kini. Perkembangan arsitektur Indonesia ditandai dengan adanya periode-periode arsitektur yang berbeda-beda. Berikut ini adalah 5 periode perkembangan arsitektur Indonesia yang terkenal.
1. Arsitektur Prehistorik
Arsitektur prehistorik adalah arsitektur zaman prasejarah Indonesia yang terkenal dengan adanya megalitikum, yaitu konstruksi batu raksasa.
2. Arsitektur Hindu-Buddha
Arsitektur Hindu-Buddha ditandai dengan adanya candi-candi seperti Borobudur dan Prambanan. Arsitektur ini memiliki estetika yang tinggi dan banyak menggunakan ornamen dekoratif seperti ukiran batu dan patung.
3. Arsitektur Islam
Arsitektur Islam ditandai dengan adanya masjid-masjid seperti Istiqlal dan Masjid Agung Demak. Arsitektur ini mengutamakan sederhana dan tidak mengandung ornamen-ornamen dekoratif seperti arsitektur Hindu-Buddha.
4. Arsitektur Kolonial
Arsitektur kolonial adalah arsitektur yang dibawa oleh penjajah Belanda ke Indonesia. Arsitektur ini ditandai dengan adanya bangunan yang mengadopsi gaya Eropa seperti gedung-gedung pemerintahan, kantor dan gereja-gereja.
5. Arsitektur Modern
Arsitektur modern adalah arsitektur yang berkembang sejak masa kemerdekaan Indonesia dan merupakan pengaruh gaya arsitektur internasional. Arsitektur ini ditandai dengan adanya gedung-gedung pencakar langit dan rumah-rumah modern dengan material bangunan seperti kaca dan besi.
Bangunan Joglo Modern di Kota Malang Buatan Arsitek-arsitek Muda
Bangunan joglo adalah salah satu jenis arsitektur tradisional yang berasal dari daerah Jawa Tengah. Seiring dengan perkembangan zaman, bangunan joglo yang dulunya hanya dimiliki oleh kalangan bangsawan kini dapat ditemukan di banyak tempat secara massal, termasuk di Kota Malang. Berikut adalah beberapa contoh bangunan joglo modern di Kota Malang buatan arsitek-arsitek muda.
1. Joglo Boutique Hotel Malang
Joglo Boutique Hotel Malang adalah hotel yang terletak di Dau, Kabupaten Malang. Hotel ini memiliki 12 kamar yang semuanya terbuat dari joglo dengan gaya arsitektur klasik. Selain itu, hotel ini juga dilengkapi dengan infinity pool yang berlokasi di lantai atas hotel dengan pemandangan alam yang indah.
2. Villa Puncak Garuda
Villa Puncak Garuda adalah villa yang terletak di kawasan wisata Batu, Malang. Villa ini terbuat dari kayu ulin dan dihiasi dengan ornamen-ornamen dari Jepara. Villa ini memiliki 3 kamar tidur, ruang makan, ruang tamu, kolam renang, dan taman yang indah.
3. Joglo Villa
Joglo Villa adalah villa yang terletak di Desa Batu, Malang. Villa ini memiliki 3 kamar tidur yang dilengkapi dengan fasilitas lengkap seperti kolam renang, dapur dan ruang makan. Selain itu, villa ini juga dilengkapi dengan ruang tamu dengan desain interior yang unik dan menarik.
4. Joglo Bagoes Malang
Joglo Bagoes Malang adalah villa yang terletak di kawasan wisata Batu, Malang. Villa ini terdiri dari 2 lantai dengan empat kamar tidur, ruang keluarga, meja poker, serta kolam renang yang cantik. Villa ini juga memiliki taman yang indah dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas lainnya.
5. Joglo Minangkabau
Joglo Minangkabau adalah villa yang terletak di Desa Sumberbrantas, Malang. Villa ini memiliki 5 kamar tidur yang masing-masing terdiri dari bangunan joglo dan rumah limasan. Villa ini juga memiliki fasilitas seperti kolam renang, mushola, dan taman yang indah.
