Sebagai seorang akuntan atau pelaku usaha, kita tentu sudah tidak asing lagi dengan konsep debit dan kredit. Dalam akuntansi, debit dan kredit menjadi dua istilah penting yang sering kita temui. Namun, masih banyak yang merasa kesulitan dalam menentukan posisi debit dan kredit dalam suatu transaksi. Berikut ini adalah beberapa cara menentukan debit dan kredit yang dapat menjadi referensi Anda.
Contoh Soal Debit dan Kredit – Ilmu

Apa Itu Debit dan Kredit?
Debit dan kredit adalah istilah yang digunakan dalam akuntansi untuk mencatat transaksi keuangan suatu perusahaan atau individu. Debit mengacu pada peningkatan aset atau pengurangan kewajiban, sedangkan kredit mengacu pada peningkatan kewajiban atau pengurangan aset.
Cara Menentukan Debit dan Kredit
Ada beberapa cara menentukan posisi debit dan kredit dalam suatu transaksi. Berikut ini adalah beberapa cara yang perlu Anda ketahui:
1. Lihat Sumber Transaksi

Cara pertama yang dapat Anda lakukan untuk menentukan posisi debit dan kredit adalah dengan melihat sumber transaksi. Transaksi yang bersumber dari aset akan didebitkan, sedangkan transaksi yang bersumber dari kewajiban akan dikreditkan.
2. Tentukan Posisi Berdasarkan Jenis Akun
Setiap akun dalam akuntansi memiliki posisi debit atau kredit yang sudah ditentukan sebelumnya. Berikut ini adalah beberapa contoh:
- Akun aset seperti kas dan piutang memiliki posisi debit
- Akun utang memiliki posisi kredit
- Akun modal memiliki posisi kredit
- Akun pendapatan dan biaya memiliki posisi kredit
3. Posisi Berdasarkan Jurnal Umum

Cara ketiga adalah dengan memperhatikan jurnal umum. Jika sebuah transaksi berpotongan dengan dua akun, maka debit dan kredit harus mencerminkan jumlah yang sama di setiap akun. Misalnya, transaksi penjualan tunai dimana uang tunai diterima sebesar Rp. 10.000.000,- maka pada akun kas akan didebitkan Rp. 10.000.000,- dan pada akun penjualan akan dikreditkan Rp. 10.000.000,-.
Kelebihan dan Kekurangan Menentukan Debit dan Kredit
Sebelum Anda menentukan posisi debit dan kredit, pastikan Anda memahami kelebihan dan kekurangannya. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan menentukan debit dan kredit:
Kelebihan
- Memudahkan pencatatan transaksi keuangan
- Memudahkan pelaporan keuangan
- Mendukung pengambilan keputusan yang lebih akurat
- Mempermudah analisis keuangan
Kekurangan
- Membuat perubahan pada transaksi menjadi sulit
- Memerlukan waktu yang cukup untuk memahami konsepnya
- Memerlukan pengalaman yang cukup untuk menentukan posisi debit dan kredit
Cara Mudah Menentukan Debit Kredit Pada Pembukuan Akuntansi

Dalam melakukan pembukuan akuntansi, menentukan posisi debit dan kredit menjadi hal yang penting. Untuk memudahkan Anda, berikut adalah langkah-langkah mudah dalam menentukan debit dan kredit:
1. Pahami Tipe Transaksi
Pahami tipe transaksi yang terjadi dalam perusahaan Anda. Transaksi bisa berupa penjualan, pembelian, pembayaran hutang, penerimaan piutang, dan sebagainya.
2. Tentukan Sumber Transaksi
Setelah memahami tipe transaksi, tentukanlah sumber transaksi tersebut. Apakah dana yang masuk berasal dari kas atau kewajiban? Apakah barang yang diterima termasuk ke dalam aset atau kewajiban?
3. Tentukan Posisi Akun
Setiap akun dalam akuntansi memiliki posisi debit atau kredit yang sudah ditentukan sebelumnya. Coba pelajari bagaimana posisi debit dan kredit di akun-akun yang sering Anda gunakan.
4. Gunakan Kertas Kerja
Untuk memudahkan pemahaman dan pencatatan, gunakan kertas kerja untuk menuliskan transaksi. Tuliskan sumber transaksi, posisi akun, dan jumlah transaksi pada kolom-kolom yang tersedia.
5. Cek Kembali Pencatatan Anda
Setelah selesai mencatat transaksi, pastikan Anda mengecek kembali pencatatan Anda. Pastikan setiap transaksi sudah sesuai dengan sumber transaksi, posisi akun, dan jumlah yang terkait.
Catatan Akhir
Semoga informasi di atas dapat membantu Anda dalam menentukan posisi debit dan kredit dalam akuntansi. Meskipun cukup sulit pada awalnya, dengan memahami konsep debit dan kredit, Anda akan lebih mudah dalam mengelola keuangan perusahaan atau individu Anda.


