32 Aktiva Yang Saldo Normalnya Terletak Di Sisi Kredit Adalah

Aktiva adalah sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Aktiva dapat berupa uang tunai, piutang, persediaan, atau aset tetap lainnya. Kunci untuk mengelola aktiva adalah dengan memiliki kontrol yang kuat atas aktivitas keuangan perusahaan. Namun, dalam beberapa kasus, terdapat beberapa jenis aktiva yang saldonya normal berada di sisi kredit pada laporan keuangan. Berikut adalah 32 jenis aktiva tersebut:
- Uang Muka Pembelian
- Perlengkapan Kantor
- Pajak Dibayar Dimuka
- Biaya Asuransi Dibayar Di Muka
- Biaya Listrik Dibayar Di Muka
- Biaya Air Dibayar Di Muka
- Biaya Telepon Dibayar Di Muka
- Biaya Sewa Dibayar Di Muka
- Beban Dibayar Di Muka
- Biaya Iklan Dibayar Di Muka
- Biaya Pajak Tanah Dibayar Di Muka
- Biaya Perbaikan Bangunan Dibayar Di Muka
- Biaya Perawatan Kendaraan Dibayar Di Muka
- Biaya Sewa Kendaraan Dibayar Di Muka
- Biaya Asuransi Kendaraan Dibayar Di Muka
- Biaya Perawatan Mesin Dibayar Di Muka
- Biaya Sewa Mesin Dibayar Di Muka
- Biaya Asuransi Mesin Dibayar Di Muka
- Biaya Garansi Produk Dibayar Di Muka
- Biaya Perbaikan Garansi Produk Dibayar Di Muka
- Biaya Sewa Gedung Dibayar Di Muka
- Biaya Asuransi Gedung Dibayar Di Muka
- Biaya Pajak Gedung Dibayar Di Muka
- Biaya Perbaikan Gedung Dibayar Di Muka
- Biaya Perawatan Taman Dibayar Di Muka
- Biaya Perbaikan Taman Dibayar Di Muka
- Biaya Sewa Tanah Dibayar Di Muka
- Biaya Asuransi Tanah Dibayar Di Muka
- Biaya Pajak Tanah Dibayar Di Muka
- Biaya Perawatan Alat Berat Dibayar Di Muka
- Biaya Sewa Alat Berat Dibayar Di Muka
- Biaya Asuransi Alat Berat Dibayar Di Muka
23 Contoh Tabel Debit Kredit Dan Saldo Terlengkap

Setiap kali melakukan transaksi, baik itu penerimaan kas, pengeluaran kas, atau transaksi non-kas lainnya, Anda harus mencatatnya dengan benar. Salah satu cara untuk mencatat transaksi adalah menggunakan tabel debit kredit dan saldo. Berikut adalah contoh tabel debit kredit dan saldo terlengkap:
| Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit | Saldo |
|---|---|---|---|---|
| 1 Jan | Kas masuk | 10.000.000 | 0 | 10.000.000 |
| 2 Jan | Pembelian barang | 0 | 6.000.000 | 4.000.000 |
| 3 Jan | Penjualan barang | 8.000.000 | 0 | 12.000.000 |
| 4 Jan | Biaya administrasi | 0 | 1.000.000 | 11.000.000 |
| 5 Jan | Kas keluar | 2.000.000 | 0 | 9.000.000 |
Langkah-langkah Penyusunan Jurnal Khusus Ke Buku Besar Utama Adalah

Setelah kita melakukan pencatatan transaksi menggunakan tabel debit kredit dan saldo, langkah selanjutnya adalah memindahkan data ke buku besar utama. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam penyusunan jurnal khusus ke buku besar utama, yaitu:
- Memeriksa catatan transaksi pada tabel debit kredit dan saldo.
- Menyiapkan formulir jurnal khusus yang akan digunakan.
- Memilih rekening-rekening yang akan didebit atau dikredit.
- Mencatat transaksi ke formulir jurnal khusus.
- Menghitung dan mencatat total debit dan kredit di formulir jurnal khusus.
- Memindahkan data dari jurnal khusus ke buku besar utama.
- Membuat suatu salinan dari jurnal khusus sebagai bukti pembukuan.
Kolom Neraca Saldo Disesuaikan Dalam Kertas Kerja Berisi

Neraca saldo setelah penyesuaian berisi informasi mengenai saldo akhir dari masing-masing rekening di akhir periode buku, yang telah disesuaikan dengan berbagai akun pendapatan, beban, dan akun lainnya. Untuk membuat neraca saldo setelah penyesuaian, diperlukan sebuah kertas kerja yang berisi kolom-kolom sebagai berikut:
- Kolom kode rekening, berisi kode yang digunakan untuk mengidentifikasi setiap rekening yang ada.
- Kolom nama rekening, berisi nama rekening yang sesuai dengan jenis transaksi.
- Kolom saldo awal, berisi saldo dari rekening tersebut pada akhir periode buku sebelumnya.
- Kolom penyesuaian, berisi jumlah penyesuaian yang dilakukan pada rekening tersebut.
- Kolom saldo akhir sebelum penyesuaian, berisi total dari saldo awal ditambah atau dikurangkan dengan jumlah transaksi yang dilakukan sejak periode buku sebelumnya.
- Kolom saldo akhir setelah penyesuaian, berisi total saldo akhir sebelum penyesuaian ditambah atau dikurangkan dengan jumlah penyesuaian yang dilakukan.
Kelebihan dan Kekurangan Neraca Saldo
A. Kelebihan Neraca Saldo
Berikut adalah kelebihan neraca saldo:
- Menunjukkan saldo akhir dari masing-masing rekening, sehingga memudahkan dalam proses audit internal dan eksternal.
- Memudahkan dalam menyusun laporan keuangan secara akurat dan tepat waktu.
- Memudahkan dalam membandingkan kinerja keuangan pada periode buku sebelumnya dan periode buku yang sedang berjalan.
- Memudahkan manajemen dalam mengambil keputusan bisnis, karena informasi keuangan yang akurat dan terperinci.
B. Kekurangan Neraca Saldo
Berikut adalah kekurangan neraca saldo:
- Tidak menunjukkan detil transaksi yang dilakukan pada periode buku sebelumnya dan periode buku yang sedang berjalan.
- Tidak menunjukkan informasi mengenai arus kas masuk dan keluar dari perusahaan
- Tidak menunjukkan informasi mengenai pembayaran utang dan piutang
- Tidak menunjukkan informasi mengenai aset atau kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan
Cara Membuat Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Untuk membuat neraca saldo setelah penyesuaian, ikuti langkah-langkah berikut ini:
- Siapkan data dari jurnal umum dan tabel kredit debit dan saldo.
- Susun tabel neraca saldo pada kertas kerja dengan kolom kode rekening, nama rekening, saldo awal, penyesuaian, saldo akhir sebelum penyesuaian, dan saldo akhir setelah penyesuaian.
- Transfer data dari jurnal umum dan tabel kredit debit dan saldo ke dalam tabel neraca saldo.
- Lakukan penyesuaian terhadap rekening-rekening yang memerlukan penyesuaian.
- Hitung total dari masing-masing kolom pada tabel neraca saldo.
- Masukkan total dari masing-masing kolom ke dalam laporan neraca saldo setelah penyesuaian.
Contoh Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Berikut adalah contoh neraca saldo setelah penyesuaian:
| Kode Rekening | Nama Rekening | Saldo Awal | Penyesuaian | Saldo Akhir Sebelum Penyesuaian | Saldo Akhir Setelah Penyesuaian |
|---|---|---|---|---|---|
| 1100 | Kas | 5.000.000 | 0 | 5.000.000 | 5.000.000 |
| 1200 | Rekening Piutang | 2.500.000 | 500.000 | 3.000.000 | 3.500.000 |
| 2100 | Persediaan Barang Dagang | 1.000.000 | 150.000 | 1.150.000 | 1.300.000 |
| 3100 | Beban Gaji | 0 | 1.000.000 | 1.000.000 | 1.000.000 |
| 3200 | Beban Listrik | 0 | 500.000 | 500.000 | 500.000 |
| 3300 | Beban Telepon | 0 | 250.000 | 250.000 | 250.000 |
Tabel di atas adalah contoh bagaimana neraca saldo setelah penyesuaian dapat digunakan dalam menyusun laporan keuangan perusahaan. Neraca saldo amat penting dalam pembukuan perusahaan dan sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Dengan menggunakan neraca saldo, kita dapat mengukur performa keuangan perusahaan dan membuat keputusan bisnis yang lebih baik di masa depan.


