Apakah kamu pernah mendengar tentang Pendapatan Bersih atau ROE (Return on Equity)? Kedua istilah ini sangat penting dalam analisis saham. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Pendapatan Bersih atau Net Income
Pendapatan bersih atau Net Income adalah hasil dari seluruh pendapatan yang diterima dikurangi dengan seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama periode tertentu. Pendapatan bersih merupakan salah satu indikator keuangan terpenting dalam analisis fundamental saham.

ROE atau Return on Equity
ROE (Return on Equity) adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan modal saham yang dimilikinya untuk menghasilkan keuntungan. ROE dihitung dengan membagi pendapatan bersih dengan ekuitas. Semakin tinggi rasio ROE, semakin baik kinerja perusahaan.

Apa Itu Pendapatan Bersih?
Pendapatan bersih atau Net Income merupakan hasil dari seluruh pendapatan yang diterima oleh perusahaan selama periode tertentu yang dikurangi dengan seluruh biaya atau pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan selama periode yang sama. Pendapatan bersih akan menjadi laba atau keuntungan perusahaan jika nilai pendapatan lebih besar dari nilai biaya atau pengeluaran.
Mengapa Pendapatan Bersih Penting dalam Analisis Saham?
Pendapatan bersih sangat penting dalam analisis saham karena merupakan indikator keuangan yang paling utama dalam menilai kinerja perusahaan. Dalam analisis fundamental, investor perlu memperhatikan pendapatan bersih karena dapat memberi informasi tentang seberapa besar keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan. Semakin besar pendapatan bersih, semakin besar kemungkinan perusahaan dapat memberikan deviden yang baik kepada para pemegang saham.
Bagaimana Cara Menghitung Pendapatan Bersih?
Cara menghitung pendapatan bersih adalah dengan mengurangkan seluruh biaya atau pengeluaran dari pendapatan yang diterima oleh perusahaan. Formula untuk menghitung pendapatan bersih adalah sebagai berikut:
Pendapatan bersih = Pendapatan Total – Biaya/ Pengeluaran Total
Contoh Perhitungan Pendapatan Bersih
Misalnya, sebuah perusahaan memiliki pendapatan total sebesar Rp 100 miliar dalam satu tahun. Biaya atau pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan selama itu adalah sebesar Rp 70 miliar. Maka, pendapatan bersih (Net Income) dari perusahaan tersebut adalah sebesar:
Pendapatan Bersih (Net Income)= Rp 100 miliar – Rp 70 miliar = Rp 30 miliar
Apa Itu ROE atau Return on Equity?
ROE atau Return On Equity adalah rasio keuangan yang menunjukkan seberapa efektif perusahaan dalam menggunakan modal saham yang dimilikinya untuk menghasilkan keuntungan. Dengan kata lain, ROE adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar keuntungan perusahaan dibandingkan dengan modal pemilik sahamnya. ROE biasanya dihitung dalam persentase dan semakin tinggi nilainya, semakin baik kinerja perusahaan.
Mengapa ROE Penting dalam Analisis Saham?
ROE sangat penting dalam analisis saham karena merupakan indikator keuangan yang dapat membantu investor menentukan nilai intrinsik saham suatu perusahaan. Semakin tinggi ROE, semakin besar kemungkinan perusahaan mampu memberikan keuntungan yang baik kepada para pemegang saham. Selain itu, ROE juga bisa menjadi sarana untuk membandingkan kinerja perusahaan dengan perusahaan sejenis lainnya.
Bagaimana Cara Menghitung ROE?
Cara menghitung ROE adalah dengan membagi pendapatan bersih dengan ekuitas. Formula untuk menghitung ROE adalah sebagai berikut:
ROE = Pendapatan Bersih (Net Income) / Ekuitas
Contoh Perhitungan ROE
Untuk contoh perhitungan ROE, misalnya perusahaan ABC memiliki pendapatan bersih sebesar Rp 100 miliar dan ekuitas sebesar Rp 500 miliar. Maka, ROE dari perusahaan ABC adalah sebagai berikut:
ROE = Rp 100 miliar / Rp 500 miliar x 100% = 20%
Dalam analisis fundamental saham, penting untuk memperhatikan rasio keuangan seperti Pendapatan Bersih dan ROE. Kedua rasio tersebut memberikan informasi yang berguna dalam menilai kinerja perusahaan dan membantu para investor dalam mengambil keputusan investasi.


