Ketika berbisnis, tentu sudah pasti ada transaksi yang terjadi. Namun, hal ini tidak hanya terjadi dalam bisnis saja, transaksi juga bisa terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Apa itu transaksi? Transaksi adalah kegiatan yang mengakibatkan perubahan terhadap posisi keuangan suatu perusahaan atau individu. Dalam transaksi, terdapat dua istilah yang sering dijumpai yaitu debit dan kredit. Nah, apa sih perbedaan antara debit dan kredit?
Perbedaan Debit dan Kredit
Debit dan kredit merupakan istilah dalam akuntansi yang sering dijumpai. Namun, banyak orang seringkali bingung dengan perbedaan keduanya. Perbedaan debit dan kredit adalah pada sisi mana suatu transaksi mengalir keluar atau masuk. Debit diartikan sebagai sisi yang mengalir masuk atau yang bertambah dan kredit diartikan sebagai sisi yang mengalir keluar atau yang berkurang.
Penggunaan dalam Akuntansi
Dalam akuntansi, penggunaan debit dan kredit sangatlah penting karena ini merupakan dasar pembukuan. Transaksi yang terjadi harus dicatat dalam jurnal dan catatan khusus seperti buku besar, neraca dan laporan keuangan. Penyusunan laporan keuangan yang akurat dapat dilakukan ketika pemahaman tentang penggunaan debit dan kredit sudah benar.
Nota Kredit dan Debet
Ketika terjadi transaksi, pasti dibutuhkan bukti transaksi yang sah. Salah satu bukti transaksi yang umum digunakan adalah nota kredit atau debet. Nah, sebenarnya apa itu nota debet dan kredit?
Pengertian Nota Debet
Nota debit adalah jenis nota yang mencatat transaksi penjualan pada saat itu juga dimana pembeli melakukan pembayaran dalam bentuk tunai kepada penjual. Contoh nota debit seperti di bawah ini:

Mengapa Perlu Menggunakan Nota Debet?
Dalam berbisnis, nota debit bisa digunakan sebagai bukti pembayaran dari pembeli dan dapat digunakan sebagai dasar pembukuan oleh penjual. Selain itu, penggunaan nota debit juga bisa digunakan sebagai pertanggungjawaban terhadap suatu transaksi.
Pengertian Nota Kredit
Nota kredit adalah jenis nota yang mencatat transaksi penjualan pada waktu yang berbeda dengan saat pembayaran dilakukan dan jumlah pembayaran yang dilakukan oleh penjual. Contoh nota kredit seperti di bawah ini:

Mengapa Perlu Menggunakan Nota Kredit?
Penggunaan nota kredit dapat membantu meminimalisir sengketa transaksi antara penjual dan pembeli. Selain itu, penggunaan nota kredit juga dapat membantu menyelesaikan masalah hutang piutang antara dua pihak tersebut.
Dimana Nota Debet dan Kredit Bisa Digunakan?
Nota debet dan kredit bisa digunakan pada berbagai jenis usaha seperti toko, perusahaan, restoran, distributor, dan sebagainya. Penggunaan nota debet dan kredit sangat penting dalam menjaga kepercayaan antara penjual dan pembeli.
Kelebihan dan Kekurangan Nota Debet dan Kredit
Kelebihan Nota Debet
- Mudah dibuat karena invoice dibuat saat itu juga
- Dapat digunakan sebagai dasar pembukuan oleh penjual
- Bisa digunakan sebagai pertanggungjawaban saat melakukan transaksi
Kekurangan Nota Debet
- Tidak memberikan detail informasi tentang transaksi seperti tanggal yang jelas, jumlah pembayaran, dan sebagainya
- Susah untuk memverifikasi transaksi apabila tidak ada bukti fisik
Kelebihan Nota Kredit
- Dapat membantu meminimalisir sengketa transaksi antara penjual dan pembeli
- Dapat membantu menyelesaikan masalah hutang piutang antara dua pihak tersebut
- Memberikan detail informasi tentang transaksi seperti tanggal yang jelas, jumlah pembayaran, dan sebagainya
Kekurangan Nota Kredit
- Lebih sulit dibuat dibandingkan dengan nota debet karena harus mengatur waktu dan jumlah bayarannya.
- Kurang praktis karena harus diproses kembali oleh penjual
Cara Menggunakan Nota Debet dan Kredit
Untuk menggunakan nota debet dan kredit, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan:
- Menentukan jenis nota yang sesuai dengan jenis transaksi yang terjadi
- Membuat nota dengan detail informasi transaksi seperti tanggal, jumlah pembayaran, dan sebagainya
- Setelah pembayaran dilakukan, nota bisa digunakan sebagai bukti transaksi untuk kedua belah pihak
Contoh Bukti Transaksi
Berikut adalah beberapa contoh bukti transaksi yang bisa dijumpai dalam bisnis:
Bukti Transaksi Penjualan dan Pembelian secara Kredit
Contoh bukti transaksi penjualan dan pembelian secara kredit seperti di bawah ini:

Bukti Transaksi Pembelian Tunai
Contoh bukti transaksi pembelian tunai seperti di bawah ini:

Bukti Transaksi Penjualan Tunai
Contoh bukti transaksi penjualan tunai seperti di bawah ini:

Bukti Transaksi Penerimaan Kas Pengembalian Piutang
Contoh bukti transaksi penerimaan kas pengembalian piutang seperti di bawah ini:

Bukti Transaksi Pengeluaran Uang Kas
Contoh bukti transaksi pengeluaran uang kas seperti di bawah ini:

Bukti Transaksi Pengeluaran Cek
Contoh bukti transaksi pengeluaran cek seperti di bawah ini:

Dalam bisnis, bukti transaksi sangatlah penting untuk melacak keuangan yang masuk dan keluar. Karena itu, membuat bukti transaksi yang akurat dan lengkap sangatlah penting.


