Contoh Soal Menghitung Bep

Contoh Soal Menghitung Bep

Dalam dunia bisnis, salah satu hal yang menjadi perhatian utama adalah keuntungan yang didapat. Ada banyak cara untuk meningkatkan keuntungan suatu bisnis, salah satunya adalah dengan menghitung Break Event Point atau BEP.

Contoh Soal BEP – Guru JPG

Salah satu cara untuk memahami konsep BEP adalah dengan melihat contoh soalnya. Misalkan sebuah toko roti menjual roti sebanyak 1000 biji setiap bulan. Harga pokok pembuatan satu roti adalah Rp 5000, ditambah biaya listrik, air dan bahan penolong sebanyak Rp 2000, serta biaya sewa toko sebesar Rp 3000. Harga jual per roti adalah Rp 10.000. Berapa jumlah BEP toko roti tersebut?

Jawabannya dapat diperoleh dengan menggunakan rumus BEP:

BEP = Total biaya tetap / (Harga jual per unit – Biaya variabel per unit)

Total biaya tetap (fixed cost) dalam contoh ini adalah Rp 5000 + Rp 2000 + Rp 3000 = Rp 10.000. Sedangkan harga jual per unit (selling price) adalah Rp 10.000 dan biaya variabel per unit (variable cost) adalah Rp 5000 + Rp 2000 = Rp 7000.

Maka, BEP = Rp 10.000 / (Rp 10.000 – Rp 7000) = 400 roti.

Cara Menghitung BEP Harga

Berdasarkan contoh soal di atas, dapat disimpulkan bahwa BEP adalah titik impas dimana pendapatan dan biaya sama. Artinya, pada saat BEP tercapai, keuntungan yang didapat adalah nol. Oleh karena itu, BEP menjadi penting untuk diketahui agar bisnis dapat mengetahui minimum penjualan yang harus dicapai agar tidak merugi. Berikut adalah cara menghitung BEP harga:

  1. Identifikasi biaya tetap (fixed cost)
  2. Identifikasi biaya variabel (variable cost) per unit
  3. Tentukan harga jual per unit
  4. Hitung BEP dengan rumus: BEP = Total biaya tetap / (Harga jual per unit – Biaya variabel per unit)

Apa Itu BEP?

Break Event Point atau BEP adalah titik impas dimana pendapatan dan biaya sama. Dalam hal ini, keuntungan yang didapat adalah nol. Dalam bisnis, BEP digunakan untuk mengetahui minimum penjualan yang harus dicapai agar tidak merugi.

Mengapa BEP Penting dalam Bisnis?

BEP menjadi penting dalam bisnis karena membantu bisnis mengetahui minimum penjualan yang harus dicapai agar tidak merugi. Dengan mengetahui BEP, bisnis dapat mengetahui seberapa besar laba yang dapat diperoleh jika penjualan melebihi BEP. Selain itu, BEP juga membantu dalam melakukan perencanaan untuk mencapai target penjualan, dan menentukan harga yang sesuai agar bisnis tidak merugi.

Contoh Penerapan BEP dalam Bisnis

Contoh penerapan BEP dalam bisnis adalah pada sebuah toko bunga. Biaya tetap dari toko bunga tersebut adalah sebesar Rp 5 juta per bulan, sedangkan biaya variabel (variable cost) per pot bunga adalah Rp 20.000. Harga jual pot bunga di toko tersebut adalah Rp 50.000. Berapa jumlah minimum penjualan bunga dalam sebulan agar toko bunga tersebut tidak merugi?

Jawabannya dapat diperoleh dengan menggunakan rumus BEP:

BEP = Total biaya tetap / (Harga jual per unit – Biaya variabel per unit)

Total biaya tetap (fixed cost) dalam contoh ini adalah Rp 5 juta. Sedangkan harga jual per unit (selling price) adalah Rp 50.000 dan biaya variabel per unit (variable cost) adalah Rp 20.000.

Maka, BEP = Rp 5 juta / (Rp 50.000 – Rp 20.000) = 166,67 pot bunga.

Oleh karena itu, toko bunga tersebut harus menjual minimal 167 pot bunga per bulan agar tidak merugi.