Akhir-akhir ini aku lagi belajar tentang konsep NPV dan Payback Period. Pernah denger ga? Kalo belum, tenang aja.. Aku udah cari tahu dan sekarang mau sharing ke kalian semua tentang konsep-konsep itu!
Contoh Soal Payback Period Dan Npv – Dikdasmen
Ini nih contoh soalnya, kira-kira kayak gini nih:

Apa Itu Payback Period?
Payback period merupakan skema pemilihan proyek yang cukup sederhana, yaitu durasi waktu yang dibutuhkan suatu proyek untuk kembali modal yang telah dikeluarkan.
Mengapa Harus Menggunakan Payback Period?
Payback period membantu perusahaan untuk mengetahui seberapa cepat sebuah proyek bisa mengembalikan modal yang dikeluarkan. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk menentukan apakah sebuah proyek layak dilanjutkan.
Bagaimana Cara Menghitung Payback Period?
Rumus untuk menghitung payback period adalah sebagai berikut:
Payback period = Investasi Awal / Arus Kas Tahunan
Contoh Penggunaan Payback Period
Misalnya saja, terdapat sebuah proyek investasi senilai 100 juta rupiah dan diharapkan bisa menghasilkan arus kas tahunan sebesar 25 juta rupiah. Dalam hal ini, payback period dapat dihitung sebagai berikut:
Payback period = 100.000.000 / 25.000.000 = 4 tahun
Dari contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa proyek investasi tersebut akan membutuhkan waktu 4 tahun untuk mengembalikan modal yang dikeluarkan awal.
Contoh Soal Npv | LEMBAR EDU
Ini nih contoh soalnya, cekidot:

Apa Itu NPV?
Net Present Value atau NPV adalah salah satu teknik analisis investasi yang menilai apakah sebuah proyek layak dilakukan atau tidak. Teknik ini menghitung nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan dihasilkan oleh sebuah proyek.
Mengapa Harus Menggunakan NPV?
NPV membantu perusahaan untuk mengetahui seberapa besar value atau nilai yang bisa diperoleh dari suatu proyek. Teknik ini sangat penting digunakan dalam mengambil keputusan investasi.
Bagaimana Cara Menghitung NPV?
Rumus untuk menghitung NPV adalah sebagai berikut:
NPV = – Investasi Awal + (Arus Kas Tahun 1 / (1 + r)1) + (Arus Kas Tahun 2 / (1 + r)2) + … + (Arus Kas Tahun n / (1 + r)n)
Dimana:
- Investasi Awal adalah biaya yang dikeluarkan awal untuk melaksanakan proyek
- r adalah tingkat bunga kecil yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang (discount rate)
- n adalah jumlah tahun di masa depan
Contoh Penggunaan NPV
Misalnya saja, terdapat sebuah proyek investasi senilai 500 juta rupiah. Di tahun pertama diharapkan memperoleh arus kas sebesar 100 juta rupiah dan di tahun ke-2 diharapkan memperoleh arus kas sebesar 150 juta rupiah. Pertumbuhan arus kas diasumsikan naik 10% per tahun dan tingkat kerugian yang diperbolehkan adalah 12%. Maka, NPV dapat dihitung sebagai berikut:
NPV = – 500.000.000 + (100.000.000 / 1,12) + (150.000.000 / 1,2544) = – 48.685.035
Dari contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa proyek investasi ini tidak layak dilaksanakan karena NPV bernilai negatif.
Nah, itulah tadi penjelasan singkat tentang payback period dan NPV beserta contoh soalnya. Semoga bermanfaat ya! Jangan lupa untuk memperhatikan kembali asumsi dan variabel yang digunakan dalam perhitungan agar hasil lebih akurat. Happy learning!


