Saat ini, terdapat banyak jenis laporan yang bisa dibuat untuk menggambarkan suatu topik. Salah satunya adalah laporan kualitatif dalam ilmu sosial. Berikut adalah contoh dari laporan tersebut:
Contoh Laporan Kualitatif – Ilmu Sosial
Apa itu laporan kualitatif?
Laporan kualitatif pada dasarnya adalah laporan yang memfokuskan pada aspek kualitatif dari suatu topik atau masalah. Ini bermanfaat ketika kita ingin menggambarkan suatu fenomena yang rumit, beragam, dan sulit diukur, seperti perilaku manusia, pengaruh budaya, dan sebagainya.
Mengapa membuat laporan kualitatif?
Laporan kualitatif dapat membantu kita untuk memahami suatu fenomena dari sudut pandang yang lebih luas dan mendetail. Dengan mengumpulkan data dan informasi secara kualitatif, kita dapat menggali informasi yang lebih kompleks dan mendalam, serta menghasilkan kesimpulan yang lebih akurat dan berharga bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan bidang terkait.
Bagaimana membuat laporan kualitatif?
Langkah pertama dalam membuat laporan kualitatif adalah menentukan topik atau masalah yang ingin kita teliti. Selanjutnya, kita perlu melakukan pengamatan atau pengumpulan data, misalnya melalui wawancara, observasi, atau penelitian. Kemudian, kita bisa memilih metode analisis yang tepat dan menyusun laporan berdasarkan temuan dan hasil analisis tersebut.
Berikut adalah contoh laporan kualitatif dalam ilmu sosial:
Pada gambar tersebut, ditunjukkan sebuah contoh laporan kualitatif yang menganalisis faktor-faktor sosial yang mempengaruhi perilaku remaja dalam menggunakan media sosial. Dalam laporan tersebut, penulis melakukan pengamatan dan wawancara langsung dengan remaja-remaja yang memiliki pengalaman dalam menggunakan media sosial. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti lingkungan sosial, dukungan kelompok, dan desakan teman dapat mempengaruhi keputusan remaja dalam menggunakan media sosial.
Dari contoh di atas, kita bisa melihat bagaimana laporan kualitatif dapat membantu kita menggali informasi yang lebih detail dan kompleks mengenai suatu fenomena sosial. Laporan kualitatif juga memungkinkan kita untuk menghasilkan kesimpulan yang lebih spesifik dan berharga bagi pengembangan ilmu sosial dan terkait.
Contoh Kata Kerja Ranah Kognitif C1 C6 – Bagikan Contoh
Apa itu kata kerja ranah kognitif?
Kata kerja ranah kognitif adalah kata kerja yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan berpikir dan kognitif seseorang. Dalam ranah kognitif, kata kerja dapat dibedakan ke dalam beberapa tingkat kompleksitas, yaitu C1-C6. Tingkat C1-C6 tersebut mengacu pada kemampuan berpikir yang semakin kompleks dan tinggi, mulai dari mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta.
Mengapa penting mengetahui kata kerja ranah kognitif?
Mengetahui kata kerja ranah kognitif dapat membantu kita untuk memahami kemampuan berpikir dan kognitif peserta didik atau pengguna, dan memilih metode atau strategi pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan tersebut. Ini berpengaruh besar pada efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran dan pengajaran.
Bagaimana contoh kata kerja ranah kognitif C1-C6?
Berikut adalah contoh dari masing-masing tingkat kata kerja ranah kognitif C1-C6:
- C1 (Mengingat): Bisa menyebutkan nama planet-planet di tata surya
- C2 (Memahami): Bisa menjelaskan tahapan proses fotosintesis
- C3 (Menerapkan): Bisa mempraktikkan cara membaca peta topografi
- C4 (Menganalisis): Bisa menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi isolasi sosial
- C5 (Mengevaluasi): Bisa menilai efektivitas sebuah kampanye sosial dalam mengubah perilaku masyarakat
- C6 (Mencipta): Bisa merancang aplikasi mobile yang dapat membantu orang untuk menghitung kalori dari makanan yang dikonsumsi.
Dari contoh-contoh di atas, kita bisa melihat bagaimana kata kerja ranah kognitif dapat digunakan untuk menggambarkan kemampuan atau keahlian seseorang dalam melakukan tugas atau menguasai suatu konsep. Dalam pembelajaran atau pengajaran, mengetahui kata kerja ranah kognitif dapat membantu kita dalam memilih strategi atau metode pembelajaran yang lebih efektif dan sesuai dengan kemampuan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
