Asuransi sudah menjadi hal yang sangat umum di Indonesia. Namun, sebagai seorang Muslim, kita juga harus memperhatikan pandangan Islam mengenai asuransi. Berikut adalah kumpulan hadist tentang asuransi dalam Islam yang mungkin bisa menjadi bahan pertimbangan bagi kita.
Hadist tentang Asuransi
Hadist pertama yang berkaitan dengan asuransi adalah:

“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ ضَمِنَ لِغَيْرِهِ تَحْمِلَ اللَّهُ تَعَالَى بِهِ الْكَفِّارَةَ اثْنَتَيْنِ
“Barang siapa yang menjamin/mengambil tanggungan bagi orang lain, maka Allah akan menjamin/mengambil tanggungan baginya (dalam kehidupan dunia dan akhirat). Dan barang siapa yang membebaskan seseorang dari kesusahan dunia, maka Allah akan membebaskan dia dari kesusahan di hari kiamat…” (HR. Bukhari)
Dari hadist ini, kita bisa memahami bahwa Allah SWT mengambil tanggungan bagi orang yang menjamin/mengambil tanggungan bagi orang lain. Sehingga, prinsip asuransi bisa dianggap sesuai dengan Islam, karena dalam asuransi, kita membayar uang untuk mengambil tanggungan untuk diri sendiri atau orang lain.
Dalil Bolehnya Asuransi Sosial
Dalil kedua yang bisa menjadi bahan pertimbangan kita adalah:

“… Katakanlah, barang sesuatu yang kamu miliki, yang disembunyikan oleh Allah belum dinyatakan, dan barang yang kamu miliki dan yang telah dinyatakan oleh Allah maka kepada-Nya lah kembali hak-haknya…” (QS. Al-Baqarah: 281)
Dari ayat ini, kita bisa mengartikan bahwa Allah SWT menciptakan segala sesuatu dan memilikinya secara mutlak. Sehingga, kita harus mengembalikan hak-hak yang dimiliki di bawah pengawasan-Nya. Oleh karena itu, asuransi sosial bisa dianggap boleh dalam Islam, karena itu menunjukkan kepedulian kita terhadap orang lain dan kemauan kita untuk berbagi beban secara adil.
Ayat Pendukung Asuransi
Dalil ketiga adalah:

“Barangsiapa yang melakukan kebajikan seberat zarah, maka akan melihat (balasan)nya, dan barangsiapa yang melakukan kejahatan seberat zarah, maka akan melihat (balasan)nya pula” (QS. Az Zalzalah: 7-8)
Dari ayat ini kita dapat memahami bahwa Allah SWT memberikan balasan kepada kita sesuai dengan kebaikan atau kejahatan yang kita lakukan. Sehingga, prinsip asuransi bisa dianggap halal dalam Islam, karena itu menunjukkan kepedulian kita terhadap orang lain dan kemauan kita untuk berbagi beban secara adil.
Dalil Tentang Kematian
Dalil keempat yang mungkin bisa menjadi bahan pertimbangan adalah:

“Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati, dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh benar-benar ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Ali Imran: 185)
Dari ayat ini, kita bisa memahami bahwa kematian adalah suatu yang pasti. Oleh karena itu, kita perlu mempersiapkan diri kita dengan baik, termasuk mengikuti asuransi untuk memastikan bahwa keluarga yang kita tinggalkan akan memiliki dana untuk hidup.
Presentasi Asuransi Syariah
Terakhir, berikut adalah presentasi mengenai asuransi syariah yang bisa menjadi bahan pertimbangan kita:

Apa Itu Asuransi?
Asuransi adalah suatu kegiatan untuk melindungi diri dan harta benda kita dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan, kebakaran, perampokan, dan kematian. Kita membayar sejumlah uang sebagai premi untuk mendapatkan perlindungan dari kesulitan tersebut.
Mengapa Perlu Asuransi?
Melindungi diri dan keluarga dari ketidakpastian kehidupan, termasuk kemungkinan kecelakaan, kebakaran, perampokan, dan kematian. Dengan memilih asuransi, kita bisa membantu mengurangi beban finansial yang terjadi karena hal yang tidak diinginkan tersebut.
Dimana Memilih Asuransi?
Kita bisa memilih asuransi dari perusahaan asuransi yang terpercaya dan sudah mendapat izin dari pemerintah. Saat memilih, kita juga bisa mempertimbangkan jenis asuransi apa yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi finansial kita.
Kelebihan Asuransi
- Memberikan perlindungan dan menjamin kelangsungan hidup keluarga yang kita tinggalkan jika kita meninggal dunia
- Membantu mengurangi beban finansial jika kita mengalami hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan, kebakaran, atau perampokan
- Menyediakan dana simpanan untuk jangka panjang, jika diperlukan
- Mengurangi risiko finansial
Kekurangan Asuransi
- Biaya premi bisa cukup tinggi tergantung pada jenis asuransi dan premi yang kita pilih
- Ada beberapa situasi di mana kita tidak bisa mendapat manfaat dari asuransi, seperti jika kita tidak membayar premi secara teratur atau jika kita tidak memahami syarat dan ketentuan dari polis asuransi
- Tidak semua jenis risiko bisa ditanggung oleh asuransi
Cara Memilih Asuransi
- Mempertimbangkan jenis asuransi apa yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi finansial kita
- Mencari informasi mengenai perusahaan asuransi dan polis asuransi
- Meminta saran dari orang-orang yang sudah menggunakan asuransi
- Membaca dengan seksama sebelum menandatangani kontrak polis asuransi
Contoh Asuransi
Beberapa perusahaan asuransi di Indonesia yang terpercaya dan sudah mendapatkan izin dari pemerintah antara lain AXA, Astra Aviva, Prudential, dan Allianz.
Demikianlah beberapa bahan pertimbangan mengenai asuransi dalam pandangan Islam. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua dan membantu kita dalam memilih asuransi yang tepat untuk memastikan keamanan keuangan di masa depan.


