Kasus Jiwasraya Ibarat Puncak dari Gunung Es

Jiwasraya, perusahaan asuransi milik negara yang seharusnya memproteksi keuangan masyarakat, justru terkena kasus korupsi besar-besaran yang menghebohkan masyarakat Indonesia. Korupsi di Jiwasraya menyita perhatian publik sejak awal 2020 karena nilai pagu kewajiban polis yang luar biasa besar dan mencapai angka Rp 21,05 triliun.
Babak Baru Kasus Dugaan Korupsi Jiwasraya

Setelah hampir satu tahun dari skandal korupsi Jiwasraya, Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK dan pengadilan terus mencari siapa pelaku korupsi dalam kasus ini. Beberapa tokoh di dunia usaha bahkan dari dunia politik bermasalah akibat kasus ini. Dari pengakuan beberapa saksi yang membeberkan keterlibatan jajaran perusahaan konstruksi, politisi, dan pialang asuransi.
200114 KASUS JIWASRAYA dan ASABRI | Portofolio, Ungkapan

Jiwasraya bukan satu-satunya perusahaan asuransi yang mengalami korupsi. Pada tahun 2019, Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau ASABRI juga dihebohkan dengan skandal korupsi yang menimpanya. Kasus ini adalah salah satu skandal korupsi terbesar dalam sejarah Indonesia. Adapun nilai total dari korupsi ASABRI ini diperkirakan mencapai 9,42 triliun rupiah.
Kasak-Kusuk Kasus Jiwasraya

Banyak spekulasi terkait skandal korupsi Jiwasraya ini. Mulai dari pengakuan dari para saksi, hingga kemungkinan adanya politik transaksional hingga permainan di asuransi. Selain itu, banyak pihak yang menuduh bahwa skandal ini terjadi karena pengawasan lembaga mahal yang mengatur Jiwasraya. Tak hanya itu, banyak spekulasi yang terkait dengan keterlibatan orang dalam pada kasus ini.
Kasus Mega Korupsi di Jiwasraya Segera Disidangkan

Setelah hampir setahun lebih skandal korupsi Jiwasraya terbongkar, akhirnya pada tanggal 4 Desember 2020, jaksa penuntut umum menetapkan lima tersangka dalam kasus korupsi Jiwasraya. Mereka di antaranya adalah Direktur Utama, diduga oknum DPR, dan tiga orang lainnya. Selanjutnya, kasus ini segera disidangkan untuk membuktikan apakah mereka bersalah dalam kasus ini atau tidak.
Apa Itu Kasus Korupsi di Jiwasraya?
Kasus korupsi di Jiwasraya adalah kasus penipuan yang sangat besar dan melibatkan beberapa tokoh dari dunia politik dan bisnis. Skandal ini pertama kali mencuat pada tahun 2020 ketika keuangan Jiwasraya mengalami kerugian yang sangat besar. Pada akhirnya, kasus ini menyeret nama beberapa tokoh penting dalam kasus korupsi dan penggelapan uang.
Mengapa Terjadi Kasus Korupsi di Jiwasraya?
Salah satu faktor utama terjadinya kasus korupsi di Jiwasraya adalah kurangnya pengawasan dari pemerintah Indonesia. Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan Jiwasraya tidak selalu mengikuti prosedur yang benar dan wajar sehingga terjadi kelebihan risiko dan kesalahan dalam pengambilan keputusan. Hal ini disepelekan oleh para pengambil keputusan, termasuk para anggota direksi mengakibatkan terjadi kasus korupsi.
Dimana Persoalannya dalam Kasus Korupsi Jiwasraya?
Persoalan utama dalam kasus korupsi Jiwasraya adalah pelanggaran hukum. Badan usaha milik negara yang diciderai oleh praktik korupsi dan juga menjadi preseden buruk di masyarakat. Seharusnya perusahaan BUMN dijadikan contoh pemenuhan kewajiban hukum dan pencegahan praktik korupsi, namun dalam kasus Jiwasraya ini, mereka tidak dapat memberikan contoh yang tepat.
Apa Kelebihan Dari Kasus Korupsi Jiwasraya?
Kelebihan kasus korupsi Jiwasraya adalah membuka mata dunia usaha bahwa tindakan koruptif dalam bisnis tidak dapat dibiarkan. Pengalaman ini harus dikaji oleh pihak yang berwenang dan birokrasi dalam menyusun regulasi dan melakukan pengawasan yang lebih ketat. Selain itu, kasus ini dapat menjadi contoh bagi pihak perusahaan asuransi lainnya, baik BUMN maupun swasta, untuk tidak berbuat korupsi dan menjadi perusahaan yang lebih transparan.
Apa Kekurangan Dari Kasus Korupsi Jiwasraya?
Kekurangan dari kasus korupsi Jiwasraya adalah menimbulkan keraguan masyarakat terhadap lembaga keuangan dan perusahaan di Indonesia. Kondisi seperti ini bukan hanya berdampak bagi dunia usaha, namun juga pada masyarakat yang mengandalkan pemenuhan kebutuhan akan jaminan sosial dari perusahaan asuransi. Selain itu, kasus ini juga menunjukkan minimnya pengawasan pemerintah terhadap perusahaan milik negara.
Bagaimana Cara Menghindari Tindakan Korupsi di Perusahaan Asuransi?
Untuk menghindari tindakan korupsi di perusahaan asuransi, diperlukan adanya pengawasan yang ketat dan transparansi dalam setiap transaksi keuangan. Selain itu, para jajaran direksi dan pegawai perusahaan asuransi harus diwajibkan untuk mengikuti kode etik bisnis dan menjunjung tinggi integritas sebagai prasyarat utama sebagai pelaku usaha. Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, diharapkan akan tercipta lingkungan bisnis yang bersih dan bebas dari tindakan korupsi.
Contoh Kasus Korupsi di Perusahaan Asuransi Selain Jiwasraya dan ASABRI?
Di Indonesia, kasus korupsi di perusahaan asuransi tidak terjadi di Jiwasraya dan ASABRI saja, tetapi banyak lagi. Misalnya, pada 2002 telah terjadi kasus korupsi di PT Askes dan pada 2010 di PT Panin Life. Selain itu, pada 2013 terjadi kasus korupsi di PT Asuransi Jiwa Nusantara (AJN) dan di tahun 2017 PT Asuransi Jiwa Syariah (AJS) terkena kasus yang sama. Tidak sedikit pula kasus korupsi yang juga menimpa perusahaan asuransi swasta di Indonesia.


