Obat Ranitidin

Ranitidine Injeksi - Suntik - Ampul - Obat Nyeri - Ulu Hati

Obat Lambung Ranitidin: Apa Itu?

Ranitidin adalah obat yang digunakan untuk mengobati beberapa kondisi, termasuk nyeri ulu hati. Obat ini bekerja dengan mengurangi jumlah asam yang diproduksi oleh lambung. Ranitidin juga digunakan untuk mencegah tukak lambung, mencegah peradangan lambung, dan mengobati sakit kepala menahun.

Apa Dampak dari Penggunaan Ranitidin?

Pada bulan September 2019, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengeluarkan peringatan bahwa ranitidin mengandung senyawa yang mungkin menyebabkan kanker.

Dalam sebuah studi, ditemukan bahwa ada senyawa NDMA (N-Nitrosodimethylamine) dalam ranitidin, yang merupakan senyawa berbahaya dan dapat menyebabkan kanker.

Meskipun pada tingkat rendah, namun FDA menyarankan agar orang tidak menggunakan ranitidin, dan obat ini sebaiknya diganti dengan obat alternatif yang lebih aman untuk pengobatan asam lambung dan kondisi terkait.

Apa Kegunaan dari Ranitidin?

Ranitidin digunakan untuk mengobati nyeri ulu hati, tukak lambung, asam lambung yang naik, dan gejala-gejala lain yang terkait dengan masalah lambung. Obat ini juga dapat membantu mencegah terjadinya kerusakan pada lambung yang disebabkan oleh penggunaan obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID), seperti aspirin atau ibuprofen.

Dimana Ranitidin Bisa Diperoleh?

Ranitidin dapat diperoleh di apotek dan toko obat terdekat. Selain itu, obat ini juga dapat dibeli secara online melalui marketplace yang terpercaya.

Apa Kelebihan dari Ranitidin?

Ranitidin memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

  • Mampu meredakan nyeri ulu hati dan asam lambung yang naik.
  • Mengurangi jumlah asam yang diproduksi oleh lambung, sehingga membantu dalam mengobati tukak lambung.
  • Bisa mencegah kerusakan pada lambung yang disebabkan oleh NSAID.

Apa Kekurangan dari Ranitidin?

Ranitidin juga memiliki beberapa kekurangan, seperti:

  • Obat ini dapat menimbulkan efek samping seperti sakit kepala, mual, diare, dan sembelit.
  • Tidak cocok bagi orang yang memiliki riwayat penyakit hati dan ginjal.
  • Tidak cocok bagi ibu hamil dan menyusui.

Bagaimana Cara Menggunakan Ranitidin?

Ranitidin harus digunakan sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter atau instruksi pada kemasan obat. Biasanya, dosis yang dianjurkan adalah satu kali sehari sebelum tidur, atau dua kali sehari setelah makan. Jangan melebihi dosis yang dianjurkan dan jangan berhenti mengonsumsi obat sebelum berkonsultasi dengan dokter.

Apa Merk dan Harga dari Ranitidin?

Berikut adalah beberapa merk dan harga dari ranitidin, namun perlu diingat bahwa harga dapat berbeda-beda tergantung tempat dan toko:

  • Ranitidin Teva, 300mg: Rp 3.000 – Rp 7.200
  • Ranitidin Actavis, 150mg: Rp 2.500 – Rp 6.000
  • Ranitidin Hexpharm, 150mg: Rp 2.000 – Rp 4.800
  • Ranitidin GSL, 150mg: Rp 2.500 – Rp 6.000