Merger Gojek dan Tokopedia di Depan Mata, Tunggu Restu Pemegang Saham
Apakah Anda pernah berbelanja online atau menggunakan layanan ojek online yang dikelola oleh Gojek? Atau mungkin Anda pernah berbelanja di Tokopedia? Bagi Anda yang sering menggunakannya, pasti tidak asing lagi dengan nama-nama perusahaan seperti Gojek dan Tokopedia. Kedua perusahaan ini kini sedang dalam tahap penggabungan, atau yang lebih dikenal dengan sebutan merger. Benarkah kedua pemimpin pasar ini akan menjadi satu?
Apa Itu Merger?
Merger adalah penggabungan dua perusahaan untuk membentuk satu perusahaan baru. Pada dalamnya terdapat perjanjian kerjasama antara dua perusahaan. Masing-masing perusahaan akan berhenti sebagai entitas terpisah dan membentuk sebuah perusahaan baru, sehingga menghasilkan sinergi dan keuntungan yang lebih besar.
Mengapa Terjadi Merger?
Merger menjadi pilihan banyak perusahaan yang bertujuan untuk memperluas bisnisnya dengan alasan sebagai berikut:
- Memperbesar pasar dan meningkatkan daya saing
- Mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi operasi
- Membentuk kemitraan strategis
- Memperoleh keuntungan dari mengambil alih aset dan teknologi dari perusahaan lain
Dimana Kedua Perusahaan Berakhir?
Perusahaan besar seperti Gojek dan Tokopedia rupanya memutuskan untuk melakukan merger di Indonesia, yang mana kedua perusahaan asal Indonesia ini mempunyai pengaruh signifikan dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Mereka akan meluncurkan medium baru yang akan menjadi entitas gabungan mereka.
Kelebihan Gojek dan Tokopedia Pasca Merger
- Memudahkan konsumen dalam transaksi jual beli secara online secara cepat dan mudah
- Memperbesar pasar dan menambah nilai pasar
- Memperluas pangsa pasar
- Memperkuat brand awareness
Kekurangan Gojek dan Tokopedia Pasca Merger
- Memiliki nilai bersaing yang sulit dihindari
- Menimbulkan ketidakpastian dalam peralihan perusahaan
- Mencegah pertumbuhan pesaing
- Mengalami kesulitan dalam pengambilan keputusan
Cara Merger Berlangsung
Merger dapat berlangsung dalam dua bentuk. Pertama, merger maya atau penggabungan tidak langsung, yaitu penggabungan perusahaan tanpa melalui pertukaran saham atau aset. Kedua, merger fisik atau penggabungan langsung, yaitu penggabungan perusahaan dengan pertukaran saham atau aset.
Contoh Merger
Salah satu contoh merger yang terjadi adalah merger antara Tokopedia dan Gojek. Kedua perusahaan ini merealisasikan merger mereka pada Agustus 2021 dengan nama baru GoTo Group. Terdapat tujuh belas perusahaan sebagai pemegang saham GoTo Group. Setelah merger, Gojek dan Tokopedia menjadi Platform layanan terintegrasi untuk jutaan Mitra driver, pedagang dan konsumen.
Siapa 27++ Pemegang Saham GoJek?
Gojek merupakan layanan transportasi berbasis aplikasi yang berkembang pesat di Indonesia, mendirikan perusahaan pada tahun 2010. Gojek tidak berdiri sendiri, tapi merupakan bagian dari ekosistem yang lebih luas, termasuk sejumlah pemegang saham lain yang sebagian besar merupakan investor asing dan ritel yang berbasis di Asia Pasifik.
Coba kita lihat siapa saja yang menjadi pemegang saham Gojek:
- PT Aplikasi Karya Anak Bangsa
- PT Teknologi Digital Indonesia
- PT Adaro Investasi Mandiri
- PT Hanguk Investment & Securities
- Jihan Bowes-Little, co-founder Flower
- Greenoaks Capital Management
- PT Go Play Indonesia
- Tencent
- PT Provident Capital Indonesia
- PT Golden East Network
- Mitsui & Co
- Temasek Holdings Private Limited
- Voyager Innovations
- Warren Buffett, Berkshire Hathaway
- PT Anindya Bakrie Investindo
- BlackRock
- Noah Holdings Limited
- Naver Corporation
- PT Global Indotek Investama
- PT Putra Mandiri Jembar
- PT Tama Bhakti Persada
- Siam Commercial Bank
- Capital Research and Management Company
- PT Prasada Dinamika Investama
- Temasek (Pinterest)
- PT Sarana Menara Nusantara Tbk
- Sequoia Capital
- PT Satya Maritim Nusantara
- PT Nadi Nusa Bidara
- PT Elang Mahkota Teknologi
- Amadeus Capital
- PT SoftBank Vision Fund
- PT Sayap Mas Utama
- PT Kereta Api Indonesia
- PT Northstar Pacific
- Wisma Jerman
- PT Digital Artha Media
- PT Xeraya Capital
- PT Nusa Multi Strata Sejahtera
Jadi Pemegang Saham Super App AirAsia, Gojek Fokuskan Investasi di
Gojek merupakan salah satu start-up besar yang berbasis di Indonesia. Pada Desember 2018, Gojek menambah portofolio bisnisnya dengan meluncurkan Gojek Air, layanan angkutan udara. Tidak hanya itu, Gojek juga menjadi pemegang saham di AirAsia Group. Mereka ingin memperluas jangkauan dan memberikan pengalaman yang lebih baik pada konsumen.
Gojek secara aktif mengembangkan bisnisnya di negara-negara Asia Tenggara, sehingga Gojek ingin mencari peluang di pasar regional, termasuk Vietnam, Thailand, Filipina, dan Singapura. Gojek juga ingin meningkatkan investasi di teknologi dan integrasi sistem dalam bisnisnya.
Pemegang Saham GOTO | PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk | Cari Saham
Para investor telah menyambut baik penggabungan antara Gojek dan Tokopedia. Sebagai akibat dari merger ini, GoTo Group akan menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di Asia Tenggara, dengan nilai perusahaan mencapai $18 miliar.
Para pemegang saham GoTo Group terdiri dari perusahaan-perusahaan ternama seperti Alibaba, SoftBank, Google, dan Temasek.
Daftar Pemegang Saham Gojek
Para pemegang saham Gojek antara lain:
- GoVentures
- Tencent
- Amp Capital
- Warren Buffet, Berkshire Hathaway
- Sequoia Capital
- Temasek Holdings Private Limited
- Blizzard Entertainment
- PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (unit perusahaan)
- BlackRock
- Kumparan
- Naver Corporation
- Mitsui & Co
- PT Karana Gemilang
- KakaoTalk
- PT Kereta Api Indonesia (Persero)
- PT Bintang Mandiri
- PT Surya Mega Investama
- PT Providence Capital Indonesia
- PT Trinusa Travelindo
- PT Big Up
- PT Gomind Technologies
- PT Lintang Prastama
- PT Astra Digital Internasional
- PT Sarana Menara Nusantara Tbk
- PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk
- PT Elang Mahkota Teknologi, Tbk


