Saham Komoditas Apa Saja

Saham Komoditas Apa Saja

Siapa yang tidak ingin sukses dalam investasi saham? Dalam dunia investasi, saham menjadi salah satu produk yang banyak diminati. Apa saja sih jenis saham? Yuk, mari pelajari disini!

Apa Itu Saham?

Saham adalah tanda penyertaan sebuah perusahaan yang diperjual-belikan di pasar modal. Dengan memiliki saham sebuah perusahaan, kita memiliki hak atas kekayaan dan laba perusahaan tersebut.

Jenis Saham

1. Saham Biasa / Common Stock

Jenis saham ini merupakan jenis saham yang paling umum dan banyak diperjual-belikan di pasar modal. Saham biasa memberikan hak suara pada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk menentukan kebijakan-kebijakan perusahaan. Selain itu, pemegang saham biasa juga memiliki hak atas bagian laba perusahaan dan mendapatkan kenaikan nilai saham jika perusahaan meraih laba yang positif.

2. Saham Preferen / Preferred Stock

Saham preferen atau lebih dikenal dengan istilah saham prioritas adalah jenis saham yang memberikan hak lebih pada pemegang sahamnya. Saham preferen memberikan prioritas atas pembagian dividen perusahaan dibandingkan dengan saham biasa. Namun, pemegang saham preferen tidak memiliki hak suara dalam RUPS.

3. Saham Penny Stock

Saham penny stock adalah jenis saham yang diperdagangkan dengan harga rendah, biasanya di bawah $5 per saham. Namun, meskipun harganya rendah, saham penny stock memiliki risiko yang tinggi karena banyak perusahaan yang belum mapan dan sering mengalami kerugian.

4. Saham Blue Chip

Saham blue chip adalah saham perusahaan besar dan mapan yang nilai sahamnya stabil dan memiliki kinerja jangka panjang yang baik. Saham blue chip sangat cocok bagi investor yang ingin investasi jangka panjang dan aman.

5. Saham Growth

Saham growth adalah jenis saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang berada dalam fase tumbuh pesat. Saham-saham ini cenderung lebih berisiko, namun memiliki potensi keuntungan yang lebih besar daripada saham-saham yang sudah mapan.

Mengapa Menjadi Investor Saham?

Investasi saham merupakan salah satu investasi yang potensi keuntungannya besar, asalkan dilakukan dengan benar. Dalam investasi saham, kita juga bisa memilih jenis saham yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi kita. Selain itu, investasi saham juga memberikan keuntungan berupa dividen yang bisa diterima secara reguler.

Dimana Membeli Saham?

Saham bisa dibeli melalui perusahaan sekuritas atau broker saham. Ada banyak sekali perusahaan sekuritas atau broker saham yang bisa dipilih. Namun, pastikan untuk memilih perusahaan sekuritas atau broker saham yang terpercaya dan memiliki izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kelebihan Investasi Saham

Peluang Keuntungan Besar

Investasi saham memiliki potensi keuntungan besar, terutama bagi investor yang jangka waktu investasinya jangka panjang. Selain itu, saham juga memberikan keuntungan berupa dividen yang bisa diterima secara reguler.

Mudah Diversifikasi

Investasi saham memungkinkan investor untuk diversifikasi portofolio investasi mereka dengan mudah. Investor bisa memilih saham dari berbagai jenis industri yang berbeda sehingga risiko investasi dapat tersebar.

Tidak Ada Biaya Transaksi Tinggi

Biaya transaksi dalam investasi saham lebih rendah dibandingkan dengan investasi seperti properti atau emas. Selain itu, biaya transaksi bisa semakin rendah jika investor memilih broker saham yang tepat.

Kekurangan Investasi Saham

Risiko Inflasi

Investasi saham memiliki risiko inflasi yang bisa mengurangi nilai investasi kita. Saat inflasi naik, harga saham bisa jadi lebih mahal dan potensi keuntungan akan berkurang.

Risiko Kebangkrutan

Investasi saham juga memiliki risiko kebangkrutan perusahaan yang kita investasikan. Jika perusahaan bangkrut, nilai saham kita akan hilang seketika.

Risiko Pasar

Investasi saham juga memiliki risiko pasar yang bisa mempengaruhi nilai investasi kita. Jika pasar sedang bergejolak, harga saham bisa jatuh dan membuat kita merugi.

Cara Investasi Saham

1. Lakukan Riset Perusahaan

Lakukan riset terhadap perusahaan yang akan kita investasikan. Pastikan bahwa perusahaan memiliki kinerja dan prospek yang baik agar investasi kita bisa tumbuh dengan maksimal.

2. Tentukan Profil Risiko Investasi

Pastikan kita mengetahui profil risiko investasi kita. Jika ingin investasi dengan risiko rendah, sebaiknya investasi di saham blue chip atau saham preferen. Namun, jika ingin investasi dengan risiko tinggi, pilihlah saham growth atau penny stock.

3. Pilih Perusahaan Sekuritas yang Terpercaya

Pilih perusahaan sekuritas yang terpercaya dan memiliki izin resmi dari OJK. Pastikan juga biaya transaksi yang ditawarkan oleh perusahaan tidak terlalu tinggi.

4. Tentukan Jangka Waktu Investasi

Tentukan jangka waktu investasi kita. Jika ingin investasi jangka panjang, perhatikan kinerja perusahaan dalam jangka waktu panjang.

Contoh Investasi Saham

Berikut ini adalah contoh perusahaan yang memiliki saham yang cukup menarik:

1. PT Astra International Tbk (ASII)

ASII adalah salah satu perusahaan terbesar di Indonesia dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Saham ASII merupakan saham blue chip dengan nilai yang stabil dan bagus untuk investasi jangka panjang.

2. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

BBCA adalah salah satu bank terbesar di Indonesia dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Saham BBCA merupakan saham blue chip dengan nilai yang stabil dan bagus untuk investasi jangka panjang.

3. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

Indofood Sukses Makmur merupakan perusahaan makanan terbesar di Indonesia dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Saham INDF memiliki potensi keuntungan yang besar karena perusahaan memiliki kinerja yang cukup baik.

Demikianlah ulasan mengenai jenis-jenis saham dan bagaimana investasi saham tersebut. Dalam investasi saham, pastikan kita memilih jenis saham yang sesuai dengan profil risiko dan jangan lupa untuk melakukan riset terhadap perusahaan yang akan kita investasikan. Selamat berinvestasi!