Pernahkah kamu mendengar tentang IPO? IPO atau Initial Public Offering memang merupakan hal yang sering dibicarakan oleh para investor dan pelaku pasar modal. Tapi, sebenarnya apa sih IPO itu? Dan apa keuntungan serta kerugian yang bisa didapat dari saham IPO ini? Yuk, kita bahas satu per satu!
Apa Itu IPO?
IPO merupakan singkatan dari Initial Public Offering. IPO adalah suatu proses dimana suatu perusahaan memperoleh dana dengan cara menjual sebagian saham perusahaan tersebut kepada masyarakat umum, baik individu maupun institusi. Dalam IPO, perusahaan yang go public ini akan menerbitkan saham-sahamnya di bursa efek dan menawarkan saham tersebut kepada publik.
Mengapa Perusahaan Melakukan IPO?
Setiap perusahaan pasti memiliki alasan masing-masing mengapa memilih melakukan IPO. Beberapa alasan yang sering dikemukakan antara lain:
1. Memperoleh modal tambahan
IPO adalah salah satu cara bagi perusahaan untuk memperoleh modal tambahan guna membiayai kegiatan operasional, ekspansi bisnis, serta investasi untuk masa depan.
2. Meningkatkan profil perusahaan
Dengan melakukan IPO, perusahaan akan memiliki reputasi yang lebih baik dan dapat meningkatkan citranya di mata masyarakat.
3. Peningkatan transparansi
Perusahaan yang telah terdaftar di bursa efek harus memenuhi kewajiban-kewajiban peraturan yang membuat perusahaan lebih terbuka dan transparan. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan.
Dimana Saham IPO Diperdagangkan?
Saham IPO diperdagangkan di bursa efek atau yang biasa disebut dengan initial listing. Saat IPO, perusahaan akan menerbitkan saham baru yang nantinya akan diperdagangkan di bursa efek. Di Indonesia, terdapat dua bursa efek utama, yakni Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Indonesia Stock Exchange (IDX) yang menyediakan layanan untuk perdagangan saham IPO.
Kelebihan dan Kekurangan Saat Investasi di IPO
Seperti halnya investasi lainnya, investasi pada saham IPO memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut beberapa di antaranya:
Kelebihan:
1. Peluang keuntungan yang besar
Biasanya, saat IPO dilakukan, harga saham akan diberikan pada tingkat yang lebih rendah dari harga saham di pasar secondary setelah IPO tersebut. Hal ini memberikan kesempatan bagi investor untuk mendapatkan keuntungan yang besar ketika harga saham meningkat di pasar.
2. Memperoleh saham pada harga yang lebih murah
Dalam IPO, harga saham yang ditawarkan akan lebih murah dari harga pasar. Ini memberikan kesempatan bagi investor untuk membeli saham pada harga yang lebih terjangkau.
3. Mayoritas investor dalam IPO adalah institusi dan investor profesional
Mayoritas investor dalam IPO biasanya adalah institusi, hedge fund, dan investor profesional dengan pengalaman dan pengetahuan yang lebih dalam tentang pasar saham. Hal ini dapat mengurangi risiko bagi investor individu yang tidak begitu memahami pasar saham.
Kekurangan:
1. Risiko pasar
Saham IPO cenderung memiliki risiko pasar yang tinggi karena seringkali belum memiliki track record pasar dan tidak memiliki banyak informasi terkait kinerja perusahaan di masa lalu.
2. Risiko likuiditas
Karena saham IPO merupakan saham baru yang belum banyak diperdagangkan, masalah likuiditas saham menjadi salah satu tantangan utama bagi para investor.
3. Keterbatasan informasi
Perusahaan yang baru melakukan IPO biasanya belum memiliki banyak informasi terkait kinerja perusahaan di masa lalu. Ini dapat menjadi kendala bagi para investor untuk melakukan analisis fundamental terhadap perusahaan tersebut.
Cara Memilih Saham IPO yang Baik
1. Perhatikan kualitas manajemen perusahaan
Manajemen yang kompeten dan berpengalaman sangat penting untuk menjamin kesuksesan perusahaan dan meningkatkan nilai saham perusahaan di masa depan.
2. Cek kinerja keuangan perusahaan
Memahami kinerja keuangan perusahaan di masa lalu sangat penting untuk melihat potensi perusahaan di masa depan. Cari tahu bagaimana perusahaan menghasilkan pendapatan dan mempelajari laporan keuangannya.
3. Analisis bisnis dan persaingan
Memahami bisnis dan persaingan perusahaan dalam industri yang bersangkutan dapat membantu investor memahami posisi perusahaan tersebut di pasar.
Contoh Saham IPO yang Sukses
Berikut adalah beberapa contoh saham IPO yang sukses:
1. GoTo Group (GOPL) – Indonesia
GoTo Group adalah perusahaan teknologi yang berfokus pada e-commerce, pembayaran, dan logistik. Saat IPO pada kuartal ketiga 2021, GoTo Group berhasil memperoleh dana sebesar US$2 miliar dan menjadi IPO terbesar dalam sejarah pasar modal Indonesia.
2. Grab (GRAB) – Singapura
Grab adalah perusahaan teknologi terkemuka di Asia Tenggara yang berfokus pada transportasi dan pembayaran. Saat IPO di Juni 2021, Grab berhasil memperoleh dana sebesar US$4,5 miliar dan menjadi salah satu IPO terbesar di Asia.
3. Coinbase Global Inc (COIN) – Amerika Serikat
Coinbase Global adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertukaran kripto terbesar di dunia. Saat IPO di April 2021, Coinbase Global berhasil memperoleh dana sebesar US$1,8 miliar.
Kesimpulannya, IPO dapat menjadi salah satu cara bagi perusahaan untuk memperoleh modal tambahan dan meningkatkan reputasinya di masyarakat. Namun, investasi di saham IPO juga memiliki risiko-risiko yang perlu dipahami oleh para investor. Dalam memilih saham IPO yang baik, sangat penting untuk memperhatikan kualitas manajemen perusahaan, kinerja keuangan perusahaan, serta analisis bisnis dan persaingan.


