Surat pribadi memang terdengar familiar bagi kita semua. Apa itu surat pribadi? Bagaimana cara membuat surat pribadi yang baik? Apa bedanya dengan surat resmi? Semua pertanyaan tersebut akan dijawab dalam tulisan ini. Selamat membaca!
Contoh Surat Pribadi Bersifat Resmi
Berikut ini adalah contoh surat pribadi bersifat resmi yang dapat menjadi acuan bagi Anda:

Surat Pribadi
No. 002/Bup-IX/2019
Perihal: Undangan Rapat Kerja
Kepada Yth.
Sdr. Riyanto
Jl. Ahmad Yani No. 23
Kabupaten Magelang
Dengan hormat,
Kami mengundang Saudara Riyanto selaku ketua RT setempat untuk hadir dalam rapat kerja yang akan dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2019 di Gedung Serbaguna Kecamatan Mertoyudan.
Harap dengan sangat agar Saudara Riyanto dapat hadir tepat waktu dan membawa hasil keputusan rapat yang telah dilaksanakan oleh RT setempat. Adapun untuk agenda rapat, akan kami sampaikan lebih lanjut.
Demikian surat ini kami sampaikan. Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.
Hormat kami,
Ketua Bupati IX
Perbedaan Surat Resmi dengan Surat Pribadi | Cirinya
Mungkin Anda sering bingung apakah surat yang harus Anda tulis adalah surat resmi atau surat pribadi. Agar tidak salah dalam menentukan jenis surat, ada baiknya kita mengetahui perbedaan antara surat resmi dengan surat pribadi.

1. Tujuan
Surat resmi biasanya ditulis dalam rangka komunikasi resmi antara lembaga atau instansi tertentu. Sementara surat pribadi ditulis dalam rangka komunikasi personal antar individu.
2. Jenis Surat
Surat resmi dibagi lagi menjadi beberapa jenis surat, seperti surat perintah, surat edaran, surat pemberitahuan, surat rekomendasi, dan sebagainya. Sementara surat pribadi tidak dibagi lagi menjadi jenis-jenis surat.
3. Bahasa
Surat resmi umumnya menggunakan bahasa formal dan resmi. Sedangkan surat pribadi menggunakan bahasa informal dan lebih personal.
4. Disebutkan atau tidaknya pengirim dan penerima
Pada surat resmi, pengirim dan penerima surat selalu disebutkan. Hal ini dimaksudkan agar surat tersebut tersampaikan ke penerima yang tepat. Sedangkan pada surat pribadi, pengirim dan penerima surat bisa diabaikan, tergantung pada kebutuhan penulis surat.
Apa Itu Surat Pribadi?
Surat pribadi merupakan surat yang ditujukan untuk satu orang saja, tidak untuk umum. Surat ini berisi pesan-pesan yang bersifat personal atau dibutuhkan oleh satu-satunya penerima. Karenanya, surat pribadi biasanya lebih berisi emosi atau perasaan orang yang menulis surat.
Mengapa Membuat Surat Pribadi?
Meskipun sekarang ini banyak cara komunikasi lain seperti chatting atau video call, membuat surat pribadi masih penting. Kenapa? Mungkin beberapa alasan berikut dapat menjawabnya:
1. Menyalurkan perasaan
Surat pribadi adalah tempat yang tepat untuk menyalurkan perasaan kepada seseorang. Anda bisa menuliskan apa yang Anda rasakan tanpa harus khawatir direkayasa atau dijadi-jadiin oleh orang lain.
2. Menjaga hubungan
Surat pribadi merupakan salah satu cara untuk menjaga hubungan dengan orang terdekat. Karena dalam surat pribadi, Anda bisa mengungkapkan rasa kangen atau keinginan untuk bertemu dengan mereka.
3. Sebagai kenang-kenangan
Surat pribadi bisa menjadi sebuah kenang-kenangan yang tak ternilai. Anda akan merasa terharu ketika membaca kembali surat-surat pribadi yang telah Anda kirimkan atau terima dari orang-orang terdekat.
Cara Membuat Surat Pribadi yang Baik
Berikut ini adalah beberapa cara untuk membuat surat pribadi yang baik:
1. Tujuan silakan ditentukan dengan jelas. Misalnya, ingin mengucapkan selamat ulang tahun, menanyakan kabar, atau sekadar menyampaikan perasaan.
2. Gunakan bahasa yang mudah dipahami dan sesuai dengan subjek yang ingin disampaikan.
3. Hindari penggunaan bahasa formal.
4. Sertakan pengalaman, ide, atau pemikiran yang dapat menghibur, menguatkan, atau memberikan inspirasi pada penerima surat.
5. Berikan kesan positif agar penerima surat merasa dihargai.
Contoh Surat Pribadi yang Baik
Sebagai acuan, berikut ini adalah contoh surat pribadi yang baik:
Tanah Suci, 01 Januari 2019
Bu Lia
Jalan Merdeka No. 20
Jakarta
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam hormat saya, Sri Mulyani, apa kabar?
Saya harap semuanya baik-baik saja.
Saya menulis surat ini ketika berada di Tanah Suci, Makkah Al-Mukaramah, untuk menunaikan ibadah haji. Di sini sangat suci dan tenang, banyak pelajaran yang bisa diambil untuk membuka hati dan berpasrah diri kepada Allah SWT. Saya merasa begitu dekat dengan-Nya dan merasa diuat berada di tempat yang sangat menyenangkan.
Ketika saya berziarah ke Masjid Nabawi, saya teringat awal-awal kita berkenalan. Saya kembali merasakan kehangatan asmara yang begitu mendalam. Saya merasakan bahwa memang betul bahwa mimpiku selama ini yang telah menjadi kenyataan di kala kita berada bersama untuk selamanya.
Terima kasih telah menjadi sahabat sekaligus inspirasi saya selama ini Bu Lia. Terlepas dari jarak antara kita, saya berharap hubungan kita tetap terjalin erat dan harmonis.
Sekianlah surat ini, saya doakan semoga kita selalu dalam lindungan dan rahmat-Nya. Aamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hormat saya,
Sri Mulyani
Itulah beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai surat pribadi. Anda bisa mencoba untuk membuat surat pribadi sendiri untuk orang-orang terdekat Anda. Selamat mencoba!


