Deposito berjangka merupakan salah satu jenis investasi yang cukup populer bagi masyarakat. Deposit ini umumnya ditawarkan oleh bank sebagai alternatif untuk menampung dana dengan suku bunga yang cukup menarik. Berikut ini adalah beberapa informasi mengenai deposito berjangka.
Apa Itu Deposito Berjangka?
Deposito berjangka adalah produk perbankan yang menawarkan bunga lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan biasa. Deposito berjangka memiliki jangka waktu tertentu dan bunga yang dihitung berdasarkan suku bunga tetap pada periode tersebut. Deposito berjangka ini adalah investasi yang relatif aman karena deposito diasuransikan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan batas maksimum Rp. 2 miliar.

Mengapa Memilih Deposito Berjangka?
Ada berbagai alasan mengapa seseorang memilih deposito berjangka. Pertama, deposito berjangka menawarkan suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan biasa. Kedua, deposito berjangka memiliki jangka waktu dan bunga yang tetap sehingga investor bisa memperkirakan pendapatan yang akan diterima.

Di Mana Bisa Membeli Deposito Berjangka?
Deposito berjangka dapat dibeli di bank-bank yang menawarkan produk ini. Untuk membeli deposito berjangka, investor harus membuka rekening deposito terlebih dahulu. Selain itu, investor juga harus memastikan bahwa bank yang dipilih memiliki suku bunga yang kompetitif dan telah terdaftar di LPS.

Kelebihan Deposito Berjangka
Deposito berjangka memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan jenis investasi yang lain. Kelebihan pertama adalah tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan produk investasi lainnya. Selain itu, deposito berjangka juga relatif aman karena diasuransikan oleh LPS. Jangka waktu dan bunga yang tetap pada deposito berjangka juga memungkinkan investor untuk memperkirakan pendapatan yang akan diterima.
Kekurangan Deposito Berjangka
Deposito berjangka juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan oleh investor. Kekurangan pertama adalah likuiditas yang terbatas karena dana tidak dapat dicairkan sebelum jangka waktu yang ditentukan. Selain itu, bunga yang dihasilkan dari deposito berjangka juga akan terkena pajak penghasilan (PPh 21).

Cara Membeli dan Menjual Deposito Berjangka
Untuk membeli deposito berjangka, investor harus melakukan proses pembukaan rekening deposito terlebih dahulu. Isi formulir yang diberikan oleh bank tersebut dan berikan dokumen identitas. Setelah membuka rekening deposito, investor dapat memilih jangka waktu deposito dan menyetorkan dana. Setelah periode deposito selesai, dana akan dikembalikan pada investor beserta bunga yang dihasilkan.
Untuk menjual deposito, investor hanya perlu menunggu jangka waktu yang ditentukan selesai. Dana dan bunga akan otomatis dikembalikan ke rekening investor.
Contoh Deposito Berjangka
Misalkan investor A membeli deposito berjangka di Bank X dengan jangka waktu 6 bulan dan suku bunga 5%. Setelah 6 bulan, investor A akan menerima kembali dana sebesar nilai pokok beserta bunga sebesar 5%. Jika investor A menyetorkan dana sebesar Rp.10 juta untuk periode 6 bulan, maka investor A akan menerima kembali dana sebesar Rp. 10,5 juta setelah 6 bulan.
![]()
Nah, itulah informasi mengenai deposito berjangka. Ketahui kelebihan dan kekurangan dari jenis investasi ini agar dapat mempertimbangkan apakah deposito berjangka cocok untuk Anda dalam mencapai tujuan finansial yang diinginkan. Semoga bermanfaat!

