Sobat, saat menjalani proses perceraian, salah satu hal yang harus diatur adalah nafkah anak. Nafkah anak adalah bentuk pemenuhan kebutuhan anak agar terpenuhi kebutuhan dasarnya seperti makan, pakaian, dan tempat tinggal. Oleh karena itu penting sekali untuk membuat Surat Pernyataan Nafkah Anak yang diatur dengan benar agar hak-hak anak terjamin.
Apa itu Surat Pernyataan Nafkah Anak?
Surat Pernyataan Nafkah Anak adalah surat yang dibuat oleh salah satu pihak yang berkewajiban memberikan nafkah anak. Isinya berisi pernyataan akan tanggung jawab dalam memberikan nafkah anak pada orang yang berwenang seperti Majelis Hakim atau Pengadilan Agama. Surat ini sangat penting dalam menjamin hak anak dan mencegah sengketa di masa depan.
Mengapa Surat Pernyataan Nafkah Anak Dibutuhkan?
Surat Pernyataan Nafkah Anak dibutuhkan untuk menjamin hak anak dalam mendapatkan nafkah dari ayah atau ibu mereka yang bercerai. Tanpa surat ini, ada kemungkinan orang yang berkewajiban memberi nafkah malah tidak bertanggung jawab dan membiarkan anak kekurangan atau bahkan tidak mendapatkan nafkah sama sekali.
Bagaimana Cara Membuat Surat Pernyataan Nafkah Anak yang Benar?
Berikut adalah langkah-langkah dalam membuat Surat Pernyataan Nafkah Anak yang benar:
- Isi identitas orang yang membuat surat, contohnya nama, alamat, dan nomor KTP.
- Isi identitas anak, seperti nama, tanggal lahir, dan nomor Kartu Keluarga.
- Isi rincian nominal nafkah yang akan diberikan pada anak.
- Tulis pernyataan bahwa Anda bertanggung jawab untuk memberikan nafkah anak secara rutin dan tepat waktu.
- Isi tanggal pembuatan dan tanda tangan.
Contoh Surat Pernyataan Nafkah Anak
Berikut ini contoh surat pernyataan nafkah anak yang benar:

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
- Nama Lengkap : ………………
- Alamat : ………………….
- No. KTP : …………………
Dalam hal ini berkaitan dengan pembayaran nafkah anak yang saya berikan kepada anak yang bernama:
- Nama Lengkap : ………………
- TTL : ……………………..
- Umur : …………………….
- No. Kartu Keluarga : …………
Dalam hal pembayaran nafkah anak tersebut, saya menjanjikan bahwa:
- Saya akan rutin membayar nafkah anak tersebut tepat waktu, sebesar Rp….. per bulan,
- Bila tidak dapat membayar tepat waktu akan memberikan penjelasan kepada penerima nafkah,
- Nafkah anak tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya seperti makan, pakaian, dan tempat tinggal sesuai dengan kondisi dan keadaannya,
- Nafkah anak dibayarkan sampai anak tersebut berusia ….. tahun dan atau sampai hal-hal lain terjadi mengenai nafkah anak tersebut,
- Surat pernyataan ini dibuat dengan tidak ada paksaan dari pihak manapun,
- Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa ada unsur penipuan.
Surat Pernyataan ini dibuat di ………………., pada tanggal …………… .
Atas nama,
Tanda Tangan
Itulah contoh Surat Pernyataan Nafkah Anak yang benar. Jangan lupa untuk membuatnya dengan benar agar hak anak terjamin dan tidak terjadi sengketa di masa depan. Saat Anda membayar nafkah anak tepat waktu dan dengan benar, Anda juga telah menjalankan tanggung jawab yang diamanahkan Allah kepada orang tua dalam membesarkan dan mengasuh anak. Semoga bermanfaat.
Bagaimana Aturan Hukum Nafkah Istri Setelah Bercerai?
Setelah bercerai, tidak hanya nafkah anak yang harus diatur, namun juga nafkah istri. Berikut aturan hukum nafkah istri setelah bercerai:
- Nafkah istri harus diberikan secara rutin dan wajar
- Nafkah istri diberikan sampai dengan ia menikah lagi atau menetapkan hidup sendiri tanpa memperhatikan status janda atau tidak.
- Nafkah istri tidak berlaku jika sang istri telah memiliki penghasilan yang cukup atau menjadi seorang pekerja.
Itulah aturan hukum nafkah istri setelah bercerai. Diharapkan dengan mengetahui aturan ini, Anda bisa membuat Surat Pernyataan Nafkah Anak sesuai dengan hukum yang berlaku. Terima kasih sudah membaca dan semoga bermanfaat.

