Moda Masculina Seculo 19

19th Century Fashion Timeline by Terrizae

Pin on les miserables

Hai teman-teman! Apa kabar? Semoga kalian semua baik-baik saja. Kali ini kita akan berbicara tentang mode pakaian pada abad ke-19. Pakaian pada periode ini sangatlah menarik dan memiliki banyak gaya yang berbeda. Mari kita telusuri lebih lanjut mengenai pakaian pada waktu itu.
Moda Masculina Seculo 19 – Gambar 1
Dimulai dengan gambar pertama, kita melihat pakaian moda masculina seculo 19. Pakaian ini memiliki gaya yang anggun dan elegan. Dapat terlihat bahwa pada periode ini, pria lebih sering mengenakan setelan jas dengan celana panjang yang pas. Bahan yang digunakan umumnya adalah wol atau sutra. Selain itu, jas yang mereka kenakan juga memiliki bentuk yang lebih ketat dan terdapat banyak detail bordir yang menjadikan pakaian tersebut terlihat sangat mewah.
Pilihan warna yang digunakan juga cenderung netral seperti hitam, putih, atau abu-abu. Namun, terkadang mereka juga menggunakan warna-warna yang lebih cerah seperti merah atau biru terang sebagai aksen pada pakaian mereka. Dalam hal ini, kamu bisa melihat bahwa pakaian pada abad ke-19 sangatlah menarik dan tidak terlalu monoton.
Jangan lupa juga untuk memperhatikan detail-detailnya. Tali pinggang yang mereka kenakan sangat khas dan sering terbuat dari kulit yang dihiasi dengan buckle atau gesper yang unik. Dalam beberapa kasus, kita juga bisa melihat bahwa beberapa pria memakai topi atau sombrero yang menambah kesan elegan dan maskulin pada penampilan mereka.
19th Century Fashion Timeline by Terrizae – Gambar 2
Selanjutnya, mari kita lihat gambar kedua. Ini adalah fashion timeline sepanjang abad ke-19 yang dirancang oleh Terrizae. Dalam gambar ini, kita bisa melihat beberapa perubahan besar yang terjadi pada gaya pakaian selama abad itu.
Pada awal abad ke-19, gaya pakaian masih sangat dipengaruhi oleh gaya klasik dengan siluet yang lebar dan bahan yang tebal. Namun, seiring berjalannya waktu, pengaruh gaya pakaian dari berbagai negara mulai terlihat. Pada pertengahan abad ke-19, kita bisa melihat pengaruh dari negara-negara seperti Prancis dan Inggris dalam gaya pakaian mereka.
Salah satu gaya pakaian yang sangat populer pada saat itu adalah pakaian dengan corset yang ketat untuk menghasilkan siluet ramping pada tubuh wanita. Selain itu, juga terdapat banyak detail bordir yang rumit dan rumbaian yang menghiasi pakaian tersebut. Bahan yang digunakan umumnya adalah sutra atau musim gugur untuk menciptakan kesan mewah pada pakaian.
Pada saat itu, warna pakaian juga menjadi semakin beragam. Mulai dari warna pastel yang lembut hingga warna-warna yang lebih cerah dan mencolok. Bagi para pekerja, mereka biasanya mengenakan pakaian yang lebih sederhana dengan detail yang minimalis dan warna yang lebih netral.
Pin on les miserables – Gambar 3
Gambar terakhir ini merupakan potret dari film Les Miserables pada abad ke-19. Film ini sangat populer dan menampilkan pakaian yang khas pada masa itu. Kita bisa melihat bahwa pakaian yang digunakan dalam film ini adalah pakaian yang lebih sederhana namun tetap terlihat elegan.
Pada abad ke-19, pakaian untuk pekerja sering kali terdiri dari kemeja putih, waistcoat (vest) berwarna gelap, serta celana panjang dan topi. Pakaian seperti ini memberikan kesan konservatif dan profesional bagi para pekerja pada masa itu.
Bagi para perempuan, kita bisa melihat bahwa mereka menggunakan pakaian dengan siluet yang lebih ramping dan feminin. Mereka sering mengenakan gaun dengan detail yang rumit, seperti pita dan renda. Pilihan warna yang digunakan biasanya didominasi oleh warna-warna yang lembut dan netral.
Mengetahui dan Memahami Fashion pada Abad ke-19
Melalui gambar-gambar di atas, kita dapat dengan jelas melihat perkembangan dan perubahan dalam mode pakaian pada abad ke-19. Seperti yang kita saksikan, pakaian pada periode ini sangatlah beragam dan merefleksikan gaya hidup dan perkembangan zaman pada saat itu. Tidak hanya itu, pakaian juga menjadi simbol status sosial dan ekspresi diri bagi individu.
Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan mode pakaian pada abad ke-19:
Mengenal Bahan
Bahan yang digunakan dalam produksi pakaian pada abad ke-19 sangat bervariasi, tergantung pada kekayaan dan status sosial pemakainya. Beberapa bahan yang umum digunakan adalah wol, sutra, musim gugur, dan katun.
1. Wol: Wol adalah salah satu bahan yang paling umum digunakan pada abad ke-19. Bahan ini biasanya digunakan untuk membuat setelan jas yang elegan dan nyaman untuk dipakai. Wol secara alami memiliki kemampuan untuk menjaga tubuh tetap hangat saat cuaca dingin, sehingga sangat cocok untuk digunakan pada periode musim dingin.
2. Sutra: Sutra adalah bahan mewah yang banyak digunakan pada abad ke-19. Bahan ini memberikan kesan kemewahan dan keindahan pada pakaian. Sutra sering digunakan dalam pembuatan gaun-gaun indah dengan detail bordir yang rumit. Bahan ini lembut di kulit dan memberikan sentuhan yang menyenangkan bagi pemakainya.
3. Musim Gugur: Bahan musim gugur, atau yang dikenal juga dengan sebutan zamrud, juga merupakan bahan yang populer pada abad ke-19. Bahan ini memiliki serat yang kuat dan tahan lama. Musim gugur sering digunakan dalam pembuatan jas dan gaun-gaun mewah dengan detail yang rumit.
4. Katun: Katun adalah bahan yang paling umum digunakan oleh rakyat jelata pada abad ke-19. Bahan ini murah dan mudah ditemukan, sehingga banyak digunakan dalam pembuatan pakaian sehari-hari. Katun nyaman dan mudah untuk dipakai saat cuaca panas. Meskipun sederhana, pakaian dari katun masih bisa terlihat rapi dan menawan dengan sentuhan yang tepat.
Mengenal Harga
Harga pakaian pada abad ke-19 sangat bervariasi, tergantung pada bahan yang digunakan, tingkat kesulitan pembuatan, dan brand yang memproduksinya. Beberapa pakaian dapat sangat mahal, hanya dapat dibeli oleh kalangan atas, sedangkan yang lain lebih terjangkau bagi kalangan menengah atau rakyat jelata.
Untuk pakaian mewah yang terbuat dari sutra atau musim gugur, harganya tentu akan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pakaian yang terbuat dari katun. Selain itu, pakaian dengan detail bordir yang rumit juga akan lebih mahal dibandingkan dengan pakaian yang simpel dan minimalis.
Pada masa itu, harga sebuah pakaian juga dapat dipengaruhi oleh brand atau merk pakaian tersebut. Beberapa merk terkenal pada abad ke-19 adalah Paris Fashion House, Charles Frederick Worth, dan Hartnell. Pakaian buatan mereka memiliki kualitas yang baik dan sangat diminati oleh kalangan atas. Namun, ada juga pakaian buatan lokal atau oleh penjahit sembarang yang lebih terjangkau harganya bagi kalangan menengah.
Mengenal Ukuran
Ukuran pakaian pada abad ke-19 sangat beragam, tergantung pada selera dan preferensi individu. Bagi kalangan atas, pakaian mereka umumnya terbuat dan disesuaikan langsung dengan ukuran tubuh mereka sendiri, sehingga pas dan sesuai dengan bentuk tubuh mereka.
Bagi kalangan menengah atau rakyat jelata, mereka sering menggunakan ukuran yang lebih umum. Meskipun demikian, mereka masih dapat mengukur dan menyesuaikan pakaian mereka agar sesuai dengan ukuran tubuh mereka. Pada periode ini belum ada ukuran standar seperti sekarang, sehingga pakaian seringkali harus disesuaikan secara individu.
Mengenal Warna
Warna yang digunakan pada pakaian abad ke-19 bervariasi dari warna yang netral hingga warna yang lebih cerah dan mencolok. Pada umumnya, banyak pakaian menggunakan warna-warna yang lembut dan netral seperti putih, krem, abu-abu, atau nude. Warna-warna ini memberi kesan yang elegan dan anggun pada pakaian tersebut.
Namun, tidak jarang juga ditemui pakaian dengan warna-warna yang lebih cerah seperti merah, biru terang, atau hijau. Warna-warna ini digunakan sebagai aksen atau hiasan pada pakaian. Misalnya, pada seutas pita atau pada bagian kerah jas.
Mengenal Merk
Pada abad ke-19, merk atau brand pakaian belum sepopuler seperti saat ini. Namun, beberapa Paris Fashion House dan perancang busana terkenal mulai muncul dan mendapatkan pengakuan atas karya mereka yang indah.
Salah satu perancang terkenal pada periode ini adalah Charles Frederick Worth, seorang perancang busana Inggris yang sangat berpengaruh. Ia dianggap sebagai Bapak Mode Modern dan telah mengubah cara orang melihat mode pada abad ke-19.
Worth membuka rumah mode pertamanya di Paris pada tahun 1858 dan merupakan pionir pertama yang memperkenalkan purwarupa dan percobaan pakaian pada pelanggan. Ia mengubah cara seorang perancang bekerja dengan pelanggan dan mendapatkannya sebutan “perancang pertama yang meminjamkan pakaian kepada pelanggan dengan model potongan siap pakai”.
Tidak hanya Charles Frederick Worth, ada juga beberapa Paris Fashion House lain yang menjadi tempat produksi pakaian mewah dan berkualitas pada abad ke-19. Mereka menghasilkan pakaian mewah dengan kualitas bahan dan detail yang rumit.
Kesimpulan
Pakaian pada abad ke-19 memberikan kita wawasan tentang perkembangan dan perubahan mode dalam sejarah. Pakaian pada periode ini sangat beragam dan merefleksikan gaya hidup dan perkembangan zaman pada saat itu. Bahan, harga, ukuran, warna, dan merk merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan mode pakaian pada abad ke-19.
Bahan yang digunakan pada abad ke-19 sangat bervariasi dan tergantung pada kekayaan pemakainya. Harga pakaian juga sangat bervariasi, tergantung pada bahan, tingkat kesulitan pembuatan, dan merk. Ukuran pakaian bervariasi tergantung pada preferensi individu. Warna yang digunakan adalah warna-warna netral hingga warna yang lebih cerah dan mencolok, sedangkan brand atau merk pakaian mulai mendapatkan pengakuan pada abad ke-19.
Semakin kita memahami sejarah mode pakaian, semakin bisa kita menghargai keunikan dari setiap periode dan mengapresiasi perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu. Setiap periode memiliki keindahan dan nilai estetika yang berbeda yang memberikan gambaran tentang budaya dan peradaban mereka.
Semoga artikel ini dapat memberikanmu informasi dan wawasan baru mengenai pakaian pada abad ke-19. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!
